" assalamualaikum aunty " sapa Dania kekok sambil menghulur tangannya untuk bersalaman dengan ibu mertuanya.
" eh! Apa panggil aunty. Panggil mama lah " tegur Puan Zara sambil menyambut huluran tangan Dania tersebut.
" o..okay mama " ucap Dania. Terdengar kekok disitu.
" hi akak Dania " sapa Hanis Ilayna ceria. Bingung sungguh riak wajah Dania memandang wajah Hanis Ilayna yang ceria itu.
" nama saya Hanis Ilayna, akak selalu panggil saya eyna " jelas Hanis Ilayna.
" nama saya pula, Hanis Ilyana. Akak selalu panggil saya elyn " jelas Hanis Ilyana pula. Dania membuat mulut berbentuk 'o' tanda faham sambil menganggukkan kepala.
" nama korang hampir sama macam kembar lah. Korang kembar tak seiras ke? " soal Dania polos. Tergelak kecil mereka.
" tak lah..memang mama bagi nama kitaorang dekat sama. " jelas Hanis Ilayna. Dania hanya menganggukkan kepalanya faham. Tidak sangka dia mempunyai adik ipar yang sangat comel.
" comel " puji Dania. Hanis Ilayna dan Hanis Ilyana hanya tersenyum malu.
Dania masih tidak berubah, masih sama seperti dulu. Hanya perangai yang berbeza. Itu yang mereka rasa. Dania selalu berkata mereka beradik comel dan seperti kembar tidak seiras.
" ibu nak pergi amik air kejap lah " kata puan Maza sambil memegang satu bekas air. Kemudian puan Maza berlalu keluar dari ruangan bilik itu.
" akak, akak nak tahu tak " saja Hanis Ilayna ingin membuka topik perbicaraan. Mana tahu dengan cara ini, dapat memulihkan kembali ingatan Dania.
" dulu abang selalu cerita pasal akak tau. Waktu dari zaman sekolah lagi " kata Hanis Ilayna. Dania memandang Hanis Ilayna tidak percaya.
" ooo..abang ada awek lah selama ni ye..rahsia dari mama ye.. " ujar puan Zara apabila mendengar kata-kata anak perempuannya itu. Maklumlah stright parents. Cemas wajah Hanis Ilayna saat ini. Hanis Ilayna menelan liur kelat.
" er.. mama, tak pe lah. Kisah lama kan. Dania sendiri pun tak ingat apa yang jadi. " sokong Dania. Takut juga dia kalau ada sesuatu yang kantoi.
" er.. mama, Dania haus lah.. boleh tak mama cari ibu. Lama sangat dah ni " kata Dania lagi.
" Ha'ah lah.. kejap mama cari ibu jap ye " kata puan Zara. Kemudian berlalu pergi keluar dari ruangan bilik itu.
Hanis Ilayna menghembus nafas lega. Nasib Dania tolong, kalau tidak..
" terima kasih akak " ucap Hanis Ilayna.
" akak faham perasaan stright parents " kata Dania pula sambil tersenyum manis. Hanis Ilayna membalas senyuman adik iparnya itu.
" so, apa yang eyna nak cerita? " soal Dania.
" sepanjang akak koma, abang tu makan pun tidak. Mandi pun basahkan badan je lah. Dia takut kalau akak sedar dari koma, bukan abang yang orang pertama akak tengok. " jelas Hanis Ilayna. Dania tidak percaya dengan kata-kata adik iparnya itu.
" dulu, abang cerita akak pernah suka abang dulu. " jelas Hanis Ilayna. Dania masih tidak percaya.
" serius lah.. akak rasa, akak susah nak buka hati untuk suka sesiapa tau. Like how can I like him? " soal Dania polos. Hanis Ilayna tersenyum padanya.
YOU ARE READING
Derita Dania | HARITHDANIA {HIATUS}
Roman d'amourSTORY BY >> { diaryrosee } 🌹 Classmate >> Crush >> Best Friend >> Crush >> Stranger >> Teammate >> Married >> Lover ° Friend lover relationship ° = She fell first and he fell more harder = Perkenalan DANIA & HARITH bermula:- bermula kenal sebagai...