Pernikahan

1K 84 8
                                    

Rony sedang menyesap greentea lattenya sambil mengerjakan satu file di laptop kala handphonenya bergetar.

Lelaki itu melirik sebentar, sahabatnya Paul ternyata yang menelpon. dengan cepat Rony mengangkat telepon itu.

"iya Powl, kenapa?"

"lo lagi dimana, Ron?", Paul malah balik bertanya.

"di kantor bokap gue, kenapa sih?"

"nggak papa, gue pikir lo lagi di luar", ujar Paul sambil memutus sambungan teleponnya sepihak.

Rony menggelengkan kepala, lantas kembali pada pekerjaannya. Pernikahannya dengan Kayla tinggal menghitung hari. Ia harus membereskan pekerjaannya yang terbengkalai akibat sakitnya beberapa waktu yang lalu.

Rony harus menyibukkan diri agar tidak gila dengan pikiran tentang Salma dan anak mereka. Sedang apa perempuannya itu? Sehat kah ia? Seperti apa perkembangan janinnya? Bagaimana rasanya menyentuh perut Salma yang mungkin saat ini sudah membuncit? Rony terpaksa harus menepis semua pikiran tentang itu dan fokus terhadap masa depan yang akan dilaluinya bersama Kayla nanti.
***

Seminggu yang lalu, Paul membuntuti mobil mewah yang dimasuki seorang gadis yang sangat ia kenal. Namun ia belum pernah sama sekali melihat pria yang duduk dibelakang kemudi. Mobil itu kini melaju ke arah kawasan perumahan dan apartemen elit Jakarta.

Paul mengawasi dari dalam mobilnya, ternyata mobil mewah yang ia buntuti itu berhenti di depan sebuah rumah elit. Gadis itu turun bersamaan pria disampingnya. Keduanya lantas berjalan masuk ke dalam rumah sambil berangkulan mesra.

Hari ini, Paul sedang makan siang dengan Nabila di kawasan Menteng. Lagi-lagi ia melihat dua sosok yang ia buntuti minggu lalu. Kali ini keduanya tampak semakin mesra. saling berangkulan dan berpegangan tangan. Semua orang yang melihatnya juga pasti menyangka bahwa keduanya adalah pasangan kekasih. Untuk kesekian kalinya, Paul mencoba merekam aksi keduanya tanpa terlihat kentara sambil merutuk dalam hati, mengapa dia selalu kebagian peran sebagai penyimpan rahasia.
***

Rony sudah bersiap dengan jas putih gadingnya. Lelaki itu nampak gagah dengan setelan yang ia pakai. Hari ini Rony akan melangsungkan akad nikah bersama Kay. Kayla Hikmaya Putri, perempuan yang pernah dicintainya itu sebentar lagi akan menjadi istrinya.

Rony menghela nafas lelah. Lelaki itu kini berusaha merelakan Salma dan anak mereka. Perempuan itu sendiri yang memilih pergi darinya. Bukan berarti Rony tidak merasa bersalah. Dia sudah berusaha mencari Salma kemana-mana, namun nihil, perempuan itu menghilang begitu saja.

Keributan terdengar dari luar kamar hotelnya, membuat Rony melangkah keluar. Dilihatnya Kay yang sudah memakai baju pengantin kini tengah pingsan dalam rengkuhan Nabila. Segera Rony menghampiri calon istrinya, dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

"kondisinya normal, hanya dehidrasi saja akibat trimester awal", jelas dokter Gita yang memeriksa kondisi Kayla.

"maksudnya Dok?", tanya Rony, Paul dan Nabila berbarengan. mereka saling melempar pandangan karena tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi.

"lho? kalian belum tau? Mbak Kayla sedang hamil, usia kandungannya sudah memasuki 2 bulan"

Nabila menutup mulutnya dengan tangan, dia sangat terkejut. Paul langsung melirik Rony yang nampak terdiam. Raut wajahnya menegang.

"kerjaan lo?", tanya Paul blak-blakan.

Rony menggeleng. Ia memang pernah melakukan kesalahan itu dengan Salma, tapi bukan berarti ia akan mengulangi hal yang sama. Jujur ia sangat berusaha untuk menjaga Kay, ternyata gadis itu malah hamil, entah dengan siapa.

Pikiran Rony langsung melayang pada Salma. Perempuan yang dulu ia sia-siakan begitu saja. Perempuan yang kini mengandung anaknya entah berada dimana. Rony tidak tau. Rasa bersalahnya menyeruak. Ternyata karma secepat ini membalasnya.

"Bukan gue, Powl", sahut Rony. setitik airmata keluar dari netranya. sebenarnya Paul sudah tau fakta bahwa kali ini bukan perbuatan Rony, karena gadis yang ia rekam beberapa waktu lalu adalah Kayla dan selingkuhannya.
***

Rony dan Kayla saling bertatapan. Rony dengan sorot kecewanya, dan Kayla dengan rasa bersalahnya.

"sejak kapan, Kay?", malah itu yang keluar dari mulut Rony.

"sejak kamu selingkuh dengan Salma", jawab Kayla lugas.

Rony tersentak. ia tidak menyangka hubungannya dengan Salma ternyata diketahui oleh Kayla. Selama ini mereka benar-benar rapat menutupinya. bahkan Paul dan Nabila saja tau belakangan.

"nggak usah kaget. aku udah tau dari gerak gerik kalian. bahkan sejak kita belum pacaran, aku tau, Ron, yang kamu cintai itu Salma, bukan aku"

"tapi aku cinta sama kamu , Kay", ujar Rony. Dulu, sambungnya dalam hati.

"nggak, Ron. aku cuma pelarian kamu karena kamu nggak bisa dapetin Salma kala itu. tapi setelah kamu berhasil, aku hanya sebagai topeng agar hubungan kalian tidak ketahuan"

"aku perempuan Ron! instingku juga bisa merasakan mana yang benar-benar cinta. nyatanya kamu nggak! alam bawah sadar kamu selalu condong ke Salma, Salma, dan Salma!", Kayla mulai histeris. isi hatinya selama ini mulai terkuak satu persatu.

"kamu tau nggak, gimana perasaanku waktu tau kalian tidur bareng? sakit Ron! sakit!"

"tapi waktu itu hanya khilaf, Kay"

"khilaf? khilaf dibagian mana, Ron?! aku tau ya, kamu aja dari awal nggak pernah mau nyentuh aku. kamu nggak pernah cium aku, tapi kamu melakukan hal itu dengan Salma, tau kan siapa yang diinginkan oleh hati kamu?! aku tau kamu bukan orang yang bisa melakukan hal itu tanpa cinta"

"itu alasanku selingkuh, Ron. aku selalu kalah dihatimu, dan Salma selalu nomor satu kan?", ujar Kayla lagi. kali ini suaranya melemah.

Rony memejamkan matanya. kali ini memang salahnya. ia menggali kembali hatinya lebih dalam, dan yang diucapkan oleh Kayla rupanya benar. dari awal, Kayla hanya pelariannya karena Salma terasa tak tergapai kala itu. Bodohnya Rony tidak menyadari sepenuhnya perasaannya sendiri, dan pada akhirnya menyakiti dua hati.

"lantas, kenapa kamu mau nikah sama aku, Kay?"

Kayla tersenyum sinis. "buat nunjukin ke Salma, kalo dia nggak bisa milikin lo seutuhnya! dia nggak boleh menang dari aku"

Rony terkejut dengan jawaban Kayla. sedendam itu kah dia pada Salma?

"tapi sekarang kamu hamil anak orang lain , Kay. dan aku nggak bisa ngelanjutin pernikahan kita", putus Rony. bagaimana bisa dia menikahi gadis yang mengandung anak laki-laki lain, sementara ia pun punya anak dengan wanita lain. tentu saja Rony memilih anak kandungnya sendiri.

"nggak! kamu harus tetap nikahin aku, Ron!"

Rony menggeleng. ia sudah memutuskan, ia harus mendapatkan Salmanya kembali.
***

Acara pernikahan yang belum mulai itu pun berantakan. Rony pergi meninggalkan tempat acara tanpa satu kata pun. Tidak peduli dengan suara jeritan Kayla yang memanggil-manggil namanya sambil menangis. begitu pun dengan teriakan orang tua mereka yang berusaha menghalangi langkahnya. Rony sudah tidak peduli. hanya ada Paul dan Nabila yang tengah berusaha menenangkan kericuhan yang tak terduga itu.
***

CINTA DALAM AKSARA 🍣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang