Part 5

103 19 0
                                    

Dia pernah diomong 'plonga plongo' oleh teman-teman nya dan juga ia merasa tidak pantas menjadi ketua. Baik, orang bodoh mana yang menunjuk Adriana menjadi ketua regu, sehat kah? Saat di SD dia malah sering dihina hina idiot oleh teman-teman nya.

Lalu Sena yang menjadi wakil dan saat mengambil kain tenda dia meminta Sena untuk menemaninya mengambil tapi Sena membentak dan menganggap ia telmi atau istilah lain plonga-plongo.

Memang perlu diakui ia seperti itu dari dulu dan Adriana tidak tahu bagaimana cara mengubah kebiasaan nya itu. Adriana seperti mudah sekali untuk di tipu oleh orang walau memang iya, dia sering di tipu saat di SD.

Adriana mengambil kain tenda itu sendirian yang padahal ia merasa berat jika sendiri dan Sena tidak mau membantunya, gadis yang berperan sebagai wakil itu hanya asik mengobrol dengan teman lainnya.

Hal hal yang membuat Adriana jengkel pada Sena adalah sok ngatur-ngatur, harus diingatkan saat ia mencoba menggunakan pensil alis yang lumayan agak tebal hingga timbul pertanyaan dari teman-teman nya.

"Nanti di labrak kakak kelas nangis"

Sekarang tidak, Adriana akan balik melabrak kakak kelas yang berani melabraknya perihal tentang alis nya yang tebal ini. Persetan, memangnya apa kuasa mereka di sekolah ini? Mentang mentang menjadi kakak kelas begitu?

Begitulah, tenda pada akhirnya di bangun dan bersama dengan murid dari kelas lain mengobrol bersama dengan murid 7---9 khusus untuk perempuan. Teman teman yang lain menganggap Adriana polos nya seperti anak kecil.

Gadis itu tersenyum didalam hati, padahal dia sempat mengumpat di depan mereka dengan kata kata kasarnya.

"Dia paling cuman ngomong anjir, anjay, kampret, sialan. Beda sama kita sampai bawa-bawa Kontol sama Memek"

Ya ada yang bilang begitu, jadi kesan nya Adriana tidak polos-polos amat dan oh iya selain polos juga Adriana suka berbohong pada teman nya.

Katanya dia mau bawa boneka jalangkung, boneka jalangkung buat dimainkan langsung membuat respon teman nya mendadak terkejut, Adriana tertawa terbahak-bahak di dalam hatinya sampai pada akhirnya dia diam saja dan tidak mau melanjutkan topik tentang Jalangkung tersebut.

Bodoh, begitu saja percaya. Adriana tidak habis pikir dengan mereka semua.

Teman teman dari kelas lain mulai menanyakan Adriana, mulai dari nama dan juga alamat rumah tinggal bahkan seperti pertanyaan yang dilontarkan pada anak kecil 'kamu kalau dirumah makan nya apa' seperti kehabisan topik dan bingung mengobrolkan tentang hal apa.

Jadi anak polos itu enak dan dengan gampang membodohi mereka dan menusuk dari belakang jika Adriana tak suka dengan mereka.

ADRIANA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang