Part 16

101 19 0
                                    

Selama di sekolah Adriana tidak aktif di organisasi mana pun disekolah tapi terkecuali untuk Pramuka dan Paduan Suara. Kalau Pramuka memang wajib diikuti tapi kalau Paduan Suara hanya dipilih oleh Walikelas. Jadi awalnya hanya beberapa anak yang dipilih lalu ia dan juga teman nya yang lain juga, jadi semua anak perempuan di kelas ikut.

Guru mereka juga mengajar di mapel seni budaya di bidang musik, jadi mungkin dan juga Adriana pernah ikut les choir, kecintaan nya pada musik musik klasik dan penyanyi sopran yang nadanya tinggi dan susah untuk dicoba.

Mereka kira akan membuat layaknya Opera di sekolah tapi ternyata tidak. Hanya disuruh menyanyikan lagu daerah dan juga lagu Nasional.

Lalu Adriana disuruh ikut eskul tari karena terpilih saat mengambil hadiah doorprise dari guru musiknya.

Adriana mengikuti kegiatan eskul tersebut tapi masalahnya ia tidak bisa bisa sama sekali. Diakhiran selalu saja salah dan satu hari saja ia ikut kegiatan menari itu dan selebihnya dia tidak mau sama sekali.

Tentang Paduan Suara kadang Adriana malas untuk ikut dan pernah membolos diantara teman teman nya yang lain ikut semua.

Dia itu tidak pernah mau mengikuti kegiatan disekolah, karena baginya itu sangat merepotkan. Dia mau beristirahat dirumah dan bersantai sembari menonton film kartun favoritnya.

Dirumah itu enak meski ia harus mendengarkan bentakan atau hinaan dari mama dan papa nya sendiri tapi jelas itu lebih baik daripada harus ikut Paduan Suara apalagi yang paling ia benci adalah Pramuka.

Pramuka, tidak kebayang bagaimana lelahnya ketika pulang sekolah lalu berangkat lagi untuk Pramuka. Lelah kan? Adriana tidak suka apalagi disana sangat membosankan.

Tak terasa tiba tiba dia sudah mau semester dua saja. Saat Desember waktu itu adalah yang dimana merupakan hari penerima rapor. Tidak ada rasa takut sama sekali dan dengan raut wajah datar duduk di samping teman nya yang merupakan teman dari kelas lain.

Ya, Hoki. Adriana mendapatkan rangking 1 yang merupakan bukan hal patut ia banggakan. Mungkin hanya mama nya yang bangga tapi tidak dengan nya. Sebagai penanda kalau ia jauh lebih baik daripada teman teman nya yang lain berada di bawahnya.

Adriana dihadiahi ice cream oleh mama nya, ditanya senang jawabnya biasa tak ada ekpresi. Kemampuan otaknya tidak menurun walau saat itu ia tidak pernah belajar sama sekali hanya mengandalkan pikiran dan hafalan saat pelajaran lainnya.

Masih banyak yang harus di ceritakan namun sayangnya begitu banyak hingga bingung di ceritakan satu persatu.

Di semester 2, ya sama saja.

Dan penyebab mengapa dia diam saja ketika ia di manfaatkan oleh Alsheva dan Reena terutama pada Reena ia selalu dimanfaatkan. Padahal Adriana saja sudah berani melawan teman-teman nya yang berarti kemungkinan juga ia bisa melawan Reena kan.

Sena saja ia bentak apalagi Reena. Padahal dulu dia hampir mencekik dan pernah membuatnya terjatuh.

Alasan nya adalah sederhana. Dia tidak mau nanti diusir dari bangku Reena. Reena punya kuasa di sini dan dia bisa dengan mudah mengusirnya. Sena jelas tidak mau menerimanya lagi karena kejadian waktu itu sedangkan kalau ia duduk dengan Olivia tentu kasihan Safa.

Jadi dia memilih untuk dimanfaatkan daripada ia harus duduk dengan Olivia yang berakhir Safa diusir.

Dia pernah duduk dengan Safa sementara dan itu tidak masalah. Masalah yang membuat Adriana tidak mau duduk dengan Safa adalah satu.

Bukan ia beda dari anak yang lainnya. Menurutnya Safa itu orangnya baik walau anak istimewa. Ada hal yang ia tidak bisa menoleransi adalah berkutu dan juga bau nafasnya.

Pantas saja Olivia mengomel-ngomel.

Teman satu kelasnya sudah pada tahu tentang sosok Adriana yang asli. Adriana yang ternyata menyimpan video plus 18 dalam bentuk Anime. Jadi istilahnya adalah Anime Hentai atau Nekopoi.

Saat perkumpulan tentang kakak kakak kelas yang menjual makanan dan minuman disitulah Adriana berkumpul dan kemudian dia memamerkan ponsel barunya meski ponsel bekas pemberian paman nya tapi masih terlihat bagus.

Di Tahun Sekarang sedang marak maraknya berita Corona atau Covid 19 dari China, Kota Wuhan. Teman teman membahasnya dan malah dijadikan bahan candaan oleh teman-teman nya.

Ponselnya dipinjam-pinjam bahkan di Alsheva minta Hospot untuk ia menonton film. Dasar, memangnya ia kaya kouta? Dia saja menabung mati matian demi bisa membeli kouta, mama nya tidak mengasih dan ia juga tidak meminta kouta pada mamanya. Adriana memanfaatkan uang sakunya untuk menabung atau membeli kebutuhan nya. Kouta merupakan kebutuhan nya semenjak ia memiliki hp.

Selain perkumpulan membentuk sebuah stand stand penjual di sekolah juga ternyata sekolah ini di gunakan untuk Tryout nya anak SD termasuk SD nya dulu yang juga ada disini.

Adriana menatap tajam kearah mobil pick up yang mengangkut adik kelasnya. Adriana mengatakan nya 'berlebihan' di dalam hati.

Kemudian juga saat itu Adriana mendengar Dita menceritakan tentang mantan nya yang bernama Robert. Demi Tuhan demi apapun itu. Mungkin saat itu dia tidak menggunakan kacamatanya sehingga Robert menyukai gadis itu.

Secara logika anak itu pendek, wajah juga kurang menarik, dan bukan gadis baik baik. Kalau sampai jadian bahkan menuju ke plaminan seperti mama dan papa nya dulu dia menghawatirkan keturunan anak anak mereka.

Mending dengan Adriana. Adriana gadis baik-baik, paling normal dibandingkan dengan anak 7---9, berkata sopan dan lemah lembut, cantik yang mana ia sering di goda oleh guru laki laki di kelas. Mending sama dia saja walau minus nya ia tidak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dan mudah dimanfaatkan.

Adriana pernah disuruh membeli es di kantin yang mana jam sudah hampir menuju jam masuknya pelajaran. Alsheva ngotot memanfaatkan Adriana untuk menyuruhnya ia beli walau ia sudah menolak tapi gadis itu memaksa.

Dibilang tidak mau, tidak mau, tapi dia memaksa. Bagaimana kalau ia di hukum dan Alsheva akan bilang kalau ia yang menyuruh Adriana walau Adriana tidak yakin. Tipe-tipe seperti ini adalah orang yang munafik, dia tidak akan membela saat Adriana di hukum karena telat masuk. 

Dengan upaya paksaan juga Olivia memaksanya mana membuat Adriana terpaksa membelikan mereka es dengan upah 1000 perak. Lumayan tapi sebetulnya kurang.

Dia ingin melemparkan es yang dibelinya ke muka mereka tak peduli ada Olivia ataupun tidak. Dia sudah memaksanya maka dia juga berhak untuk ia lempar tapi itu tidak jadi karena guru masuk ke dalam kelas apalagi nanti ia yang akan ganti rugi akan kekacauan yang ia lakukan.

Oh iya lupa, Alsheva kan pernah mendapatkan karma yaitu ketika matanya di kena jepretan kain dasi yang membuat sebelah matanya bengkak dan tidak bisa di buka lagi. Didalam hati Adriana berkata mampus berulang kali.

ADRIANA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang