Pernah disuruh suruh beli jajan hingga di beri upah 1000 atau 2000.
Pernah disuruh menulis, memperlihatkan jawaban pada nya dan juga menggambar pada saat pelajaran kesenian.
Semuanya Adriana lakukan atas kendali Reena. Dia tahu dia ini sedang dimanfaatkan oleh gadis itu.
Tapi disini perlahan-lahan gadis itu mulai menyadari kebodohan nya, Adriana tak lagi mau memberikan uang kepadanya dengan menyembunyikan uang miliknya, rela tidak jajan dari pagi hingga siang daripada 1000 perak ia memberikan pada Reena.
Menyebalkan, sungguh. Sungguh menyebalkan.
Suatu ketika ia pernah mengganti rugi karena sudah memecahkan layar ponselnya, jadi saat itu ia melempar tas Reena dan tidak tahu kalau ada ponsel di dalamnya yang mana keesokan harinya Reena menuntut ganti rugi dan kalau tidak maka ia akan melaporkan ibunya.
Dia tidak akan takut pada siapapun sekarang, orang tuanya saja ia berani melawan mengapa tidak dengan hanya berstatus ibu dari orang lain. Kalau bisa dia ingin mencekiknya, sekarang omongan bukan hanya sekedar omongan saja tapi ia berani untuk melakukan nya.
Tapi hanya satu, sebenci apapun ia pada ibunya sendiri tetapi ia tetap ingin menjaga kerhormatan ibunya. Kalau anaknya seperti ini bagaimana dengan ibunya yang tidak lebih-lebih brengsek dari anaknya. Buah jatuh tak jauh dari pohon nya, kemungkinan besar ibunya seperti itu juga.
Dia mengobrol dengan Olivia dan benar saja kalau ibu dari Reena memang seperti itu yang mana membuat mau tak mau Adriana harus menggantinya dengan menggunakan uang tabungan nya selama ini menahan rasa nafsu, uangnya terpaksa berkurang demi membayar ganti rugi meski Adriana curiga kalau dari awal memang sudah rusak.
Entah itu benar atau karena sikap kukuh Adriana yang tidak mau disalahkan, Adriana sampai saat ini dengan perasaan tak rela dan tak sudi memberikan uang 200 ribu pada Reena.
Kecurigaan nya benar. Saat ia melakukan aksi palak bersama dengan Alsheva yang mana Safa berusaha melawan mereka berdua hingga mengenai ponsel Reena.
Pembohong.
Pembohong besar! Benar saja bukan kalau sebetulnya belum diganti, dia berbohong kalau dia sudah ganti layar setelah ia membayar ganti rugi walau nyatanya itu masih sama dimana hari ia memecahkan ponselnya.
Kebencian yang meledak-ledak saat praktek membuat tas dari pelepah pisang, menurutnya pelepah pisang seperti ini kata mama nya.
Dengan sembarangan Reena bilang kalau mama nya itu lulusan SD yang jelas jelasan mama nya itu memiliki gelar D3. Adriana marah dan menyakiti gadis itu, pikiran nya adalah mati mati dan mati.
Tapi tidak, dia hanya terjatuh dan tak ada luka serius dari serangan Adriana karena kejadian itu terhenti ketika ada guru nya yang sudah berada di dalam kelas.
Tentang dia dengan Alsheva. Padahal dulu Alsheva termasuknya baik tapi semenjak dia pernah bercekcok dengan Dita tentang dimasa lalu juga ia secara blak-blak an mengakui bahwa dia adalah orang yang pelit.
Lalu bertubi-tubi disumpahkan oleh teman teman nya, Adriana tidak peduli. Dia pelit demi masa depan nya, paling jijik jika disangkut pautkan tentang agama.
Tentang kelompok es buah, yah.. Adriana menjadi Bendahara dan ia yang selalu di salahkan terus menerus tentang kekurangan uang.
Demi Tuhan, dia menghitung uang itu dengan pas. Pas! Mungkin uangnya di makan oleh teman nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIANA✔
Short StorySMP. Sekolah Menengah Pertama, anak sekolah dasar beranjak menengah pertama dan mulai merasakan yang namanya puber. Mereka memasuki usia remaja dan kini baju putih merah itu ditinggalkan dengan memakai seragam baru yaitu putih biru dongker. Lalu apa...