Alsheva menyalahkan nya dan mendorong meja kearahnya yang mana membuat Adriana membalas nya dengan membuat Alsheva terdorong jatuh, disaat itu ia akan melakukan rencana nya untuk menginjak nginjak tubuhnya dengan kaki.
Tapi hal itu tidak bisa di lakukan, tubuh Adriana hampir terjepit diantara dua meja. Dia bersama dengan teman-teman nya melakukan nya sampai membuat ia tidak tahan dengan berteriak kesetanan.
Lalu ketika ia masalah pekerjaan dan mengeluarkan keluh kesahnya mereka tidak mau kalah dan membanding-bandingkan pekerjaan orang tua mereka lalu Sena menyuruhnya untuk tetap syukur dan bersyukur. Heh Anak Ngentod? Saraf kah? Tentu saja karena ayah nya orang kaya.
Tentang masalah arisan juga ia yang pegang hingga berujung di salahkan lalu memiliki hutang pada Reena sebanyak 4000. Adriana benci!
Dia menagih dan memaksanya untuk bayar yang dimana saat ia memiliki hutang dengan Adriana 2000. 2000 tapi ditagihnya hampir seminggu. Susahnya minta ampun.
Ia ingin memberikan pelajaran pada Reena tapi gagal. Ya Tuhan, dia ingin membunuh gadis itu sekarang juga.
Tentang dia membohongi nya dengan jawaban palsu hingga ia mau tak mau menunjukan lembar jawaban pada gadis itu. Anjing! Anjing! Dia itu licik! Kenapa harus ada orang seperti itu di kehidupan nya!
Kenapa? Ckk!!
Apa lagi.
Lalu Alsheva juga tidak ada bedanya dengan Reena, dulu dia merupakan gadis biasa biasa saja dan berhati hati jika didepan nya kini ia tidak peduli dan mengejek Adriana saat rumahnya kebanjiran. Dasar.
Kalau bisa sekarang, mumpung dia menggunakan tangan nya untuk melempar bangku kearah gadis itu.
Dia memiliki pengalaman yaitu berkelahi dengan anak laki-laki bertubuh gempal tinggi dan juga pendek, lebih pendek darinya. Yang pertama ia kalah telak dengan anak laki-laki bertubuh gempal.
Yang pertama adalah karena Adriana pendek, kurus, dan juga tidak bisa beladiri. Dia hanya dengan kemampuan pengamatan jadi sedikit sedikit dia bisa menghindar dan menyerang.
Penyebab ia bisa berkelahi dengan teman nya adalah ia berusaha membela Safa yang di bully oleh anak itu hingga ia berusaha melawan nya walau berkali-kali dia kalah. Tapi dengan anak satunya lagi ketika ia menyakiti teman nya yang mana Adriana di hadapkan oleh anak itu.
Satu imbang walau Adriana hampir kalah, Reena memujinya dengan kemampuan berantem nya yang membuat ia senang. Kalau begini Adriana bisa membunuh dan membalas orang orang yang sudah membencinya di masa depan.
Pikiran nya begitu.
Tapi akhirnya berdamai. Dia berdamai keduanya, yang pertama dia membuat kesepakatan kalau dia kesulitan dia bisa meminta jawaban nya kapan pun yang ia mau. Istilah diconteki nanti terlular bodoh itu hanya mitos bodoh yang dibuat.
Dia juga tidak pintar dan hanya hoki disaat itu ia mendapatkan rangking satu. Fakta menyedihkan yang harus ia sebutkan disini adalah semua teman nya yang bodoh bahkan lebih bodoh darinya. Masalah Akademis mereka yang setara dengan anak luar biasa.
Hanya dia yang satu-satunya lebih mending, jadi rangking satu bukan lah hal yang harus begitu sangat dibanggakan. Rangking satu di kelas akhir tidak ada artinya, ketika teman lamanya saat itu memujinya juga Adriana ingin berkata tentang apa adanya pada teman nya bahwa ia tidak pintar.
Antara Hoki, dia yang memang pintar atau teman temanya yang idiot semua.
Kalau teman teman nya bilang Safa anak Idiot bukankah mereka sama saja, coba Adriana. Adriana ingin sekali mencaci dan menghina mereka dengan sebutan 'idiot' seperti yang mereka lakukan pada Safa atau ia saat masih di Sekolah Dasar. Jadi seperti saling balas dan membalas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIANA✔
Short StorySMP. Sekolah Menengah Pertama, anak sekolah dasar beranjak menengah pertama dan mulai merasakan yang namanya puber. Mereka memasuki usia remaja dan kini baju putih merah itu ditinggalkan dengan memakai seragam baru yaitu putih biru dongker. Lalu apa...