Mereka bertanya pada Adriana tentang kedua orang tua nya dirumah yang dimana gadis itu menjawab dengan sejujur jujurnya.
Mama nya itu sering marah-marah dan mengatakan nya idiot berulang kali, dibentak bentak ketika melakukan kesalahan sedikitpun.
Begitupula dengan Papa nya, paling sering bilang kalau ia anak Sarap dan lain-lain sebagainya. Pernah ngelemparin sepatu bekas sampai mengenaik kepalanya.
Mendengar cerita Adriana membuat ngilu dan merasa iba setelahnya. Dengan kemunafikan nya ia tetap akan bertahan walau apapun yang terjadi. Mereka tetap kedua orang tuanya yang harus ia patuhi.
Kata Dier tentu pemikiran ia dengan nya tentu berbeda Adriana. Antara kabur dan bertahan.
Di dalam hatinya, Adriana tentu akan kabur atau menghilang dari rumah itu. Menghilang untuk selama-lamanya dan tidak akan pernah kembali lagi di kehidupan nyata.
Tapi sebetulnya Dier sedikit menyebalkan juga, antara ia yang menyebalkan atau Adriana yang memang suka tanya terus menerus menganggu Dier perihal tugas yang mana membuat Dier mengirimkan dua kontak masing masing teman mereka.
Padahal di waktu yang bersamaan Adriana sudah menghubungi teman nya tersebut tapi sayang mereka belum menjawabnya atau mereka bilang tidak tahu.
Kenapa ya?
Apa karena Adriana tidak pernah mau diajak bergaul dengan teman teman di kelasnya sampai mereka membalasnya seperti itu?
Entahlah.
Adel, Alice, dan juga Dina merupakan teman perempuan satu kelas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIANA✔
Short StorySMP. Sekolah Menengah Pertama, anak sekolah dasar beranjak menengah pertama dan mulai merasakan yang namanya puber. Mereka memasuki usia remaja dan kini baju putih merah itu ditinggalkan dengan memakai seragam baru yaitu putih biru dongker. Lalu apa...