Pada akhirnya yang jadi ketua adalah Alya dan wakil yaitu Teresa, mereka berdua yang terpilih dalam memimpin kelompok teman teman nya. Adriana mengucapkan 'Puji Tuhan' berulang kali ketika tahu tidak menjadi kelompok di regu ini. Mungkin akan kacau jika ia yang akan memimpin teman-teman nya.
Jadi dia hanya anggota kelompok biasa, pertama untuk pembukaan adalah upacara terlebih dahulu lalu sesudahnya acara berganti yaitu lomba. Sedikit agak rumit di jelaskan dan lomba nya ini adalah masuk kedalam lengan teman nya seperti sambung menyambung.
Tapi ya itu tadi ketika dibagian Safa mereka terpaksa kalah yang mana membuat kelompok 7---9 semuanya menyalahkan Safa.
Gadis bertubuh gempal itu menangis dan Adriana yang alumni seperti itu kemudian menghampiri Safa dan mencoba untuk menenangkan nya. Bersama dengan kakak Osis lainnya yang berusaha untuk menenangkan Safa yang menangis itu.
Terbayang bagaimana menderitanya Safa ketika ia masih SD dia sudah di bully sama seperti dirinya yang juga mendapatkan perundungan dari teman teman nya selama bertahun-tahun, betapa parahnya ia bahkan melibatkan fisiknya yang menjadi sasaran.
Adriana berusaha untuk menjadi sosok pahlawan bagi Safa karena ia tidak mau teman nya --- sahabatnya --- ikut terkena korban perundungan.
Reena juga bilang kalau ini juga bukan salahnya, Adriana menambahkan bahwa menang atau kalah itu sudah biasa tapi tetap saja dalam perlombaan itu semuanya berusaha untuk meraih kemenangan.
Momen Wide Game rencana nya ada dua orang yang tidak ikut Wide Game yaitu Reena dan Safa. Safa karena bodoh dan juga Reena karena punya alasan nya tersendiri.
Padahal Adriana juga ingin tidak mau ikut tapi Reena memaksanya, dia itu bodoh dan juga suka plonga plongo walau kelihatan nya ia pintar di pelajaran Bahasa Inggris tapi tak di pungkiri di luar Akademis nya ia hanyalah gadis idiot.
Sebelum dimulai, ada kakak pembina dan sebut saja kakak DP yang meminjam buku pramuka. Sena yang mengetahuinya jelas marah dan kemudian membentaknya, Adriana hanya diam dan tidak mengubris lalu pandangan nya sibuk ke depan.
Mereka sedang disibukkan untuk bisa melewati sandi yang diberikan pada kakak kelas atau alumni tapi beruntung selain Adriana ternyata ada juga yang membawa Buku Pramuka jadi emosi Sena langsung padam seketika saat itu.
Ternyata hanya boleh satu orang yang berjaga di tenda yaitu Reena, padahal Reena pintar tapi kok malah dia berada di dalam tenda kenapa tidak Safa saja yang menjaga tenda.
Curiga, dia itu aslinya malas. Apakah dia tidak mau menyumbang otaknya di wide game ini, kelihatan nya anak itu lumayan pintar.
Akhirnya mereka bisa lolos setelah berhasil menjawab kata sandi itu dari sekian lamanya gagal dan gagal di salib oleh kelompok lain.
Di perjalanan mereka menyanyikan lagu yel-yel yang terdengarnya begitu sangat aneh dan liriknya dipaksakan dari lirik lagu lain. Kesan nya terpaksa dan tidak enak di dengar tapi beruntung mereka menghentikan yel-yel yang tidak sedap itu.
Mereka berhenti di pos-pos tertentu untuk menjawab pertanyaan dari kakak DP bahkan untuk tali temali.
Dia sempat ingin bertanya kalau simpul tali gantung diri itu seperti apa agar lebih kencang dan terasa mencekik, jujur saja dia sudah bosan untuk hidup disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIANA✔
Short StorySMP. Sekolah Menengah Pertama, anak sekolah dasar beranjak menengah pertama dan mulai merasakan yang namanya puber. Mereka memasuki usia remaja dan kini baju putih merah itu ditinggalkan dengan memakai seragam baru yaitu putih biru dongker. Lalu apa...