3. Married

14.4K 280 9
                                    

"Mas, Jeffrey udah sadar."

Telepon dari Mikha membuat Jonathan segera bergegas membawa Tania untuk menjenguk ayahnya menggunakan kursi roda. Karena gadis itu masih sedikit pusing dan kakinya yang ternyata terbentur kaki meja terasa ngilu untuk berjalan.

Ketika memasuki ruangan Tania langsung terfokus pada ayahnya yang terbaring lemah namun sudah membuka mata.

Jeffrey tersenyum kecil kearah Tania. Senang dengan kehadiran putrinya.

"Ayyah!" Tania refleks bangkit dari kursi rodanya dan tertatih-tatih menuju ayahnya. Berkali-kali gadis itu kesulitan berjalan dengan sebelah kakinya. Remon dan Jonathan segera meraih lengan gadis itu dan membantunya mendekati Jeffrey.

"Ayyah!" Tania menjatuhkan dirinya di atas tubuh lemah ayahnya, memeluk erat Jeffrey takut-takut ayahnya itu akan menutup matanya lagi.

Sesekali Jonathan dan Remon menarik gadis itu mundur, takut Jeffrey kesakitan jika di tindih seperti itu.

Jeffrey menggeleng lemah sambil tersenyum ke arah Jonathan dan Remon, menyuruh mereka membiarkan putrinya.

"Ayyah tenapa ayyah?" Tania mengangkat kepalanya menghadap Jeffrey dengan tangan yang masih melingkar di perut ayahnya.

Jeffrey yang tak mampu menjawab hanya bisa tersenyum dan mengelus kepala putrinya perlahan.

"Ayyah sakit tah?" Tania terus menatap ayahnya dengan pandangan sedih.

Jeffrey menggeleng pelan. Tatapannya beralih pada Remon yang berada di samping Jonathan.

Remon dan Jeffrey saling bertatap. Pandangan penuh harap terpancar dari mata Jeffrey.

Tiba- tiba sebelah tangan Jeffrey terangkat ke udara. Mengarah dan menengadahkannya ke arah Remon seolah memanggilnya.

Remon mendekat dan meraih tangan Jeffrey yang langsung di genggam lemah oleh pria paruh baya itu.

Jeffrey membuka mulutnya hendak mengatakan sesuatu. Namun bibirnya terasa kelu bahkan untuk mengucapkan sebuah kata pun.

Melihat itu Jonathan ikut maju mendekat, "Ada apa Jeff?" bisiknya pada karibnya itu.

Jeffrey menarik pelan-pelan tangan Remon dan meletakkannya di atas kepala Tania yang sedang terbaring di sampingnya.

Tania sontak terdiam mematung dan beberapa kali mengerjapkan matanya. Menatap ayahnya dengan pandangan bingung.

Jonathan yang mengerti pun segera mengangguk paham, "Sudah Jeff, Sudah. Remon sudah aku beri tahu." jelasnya dengan suara lembut.

Mendengar itu Jeffrey pun menatap Remon sendu. Ingin mendengar langsung jawaban pria itu.

Remon menatap lurus pada Jeffrey. Sebenarnya jauh dari dalam hati Remon ia belum memutuskan apapun. Ada penolakan kecil dari hatinya yang membuatnya terdiam beberapa saat. Namun ketika Tania ikut menoleh kepadanya dengan wajah lugunya, Remon sedikit merasa kasihan.

Remon berdeham pelan sebelum kemudian tangan kanannya ikut terangkat dan memegang tangan Jeffrey yang juga sedang menggenggam tangan kiri Remon diatas kepala Tania.

"Om jangan khawatir. Remon akan jagain Tania." ucapnya lembut sambil menepuk tangan Jeffrey dan mengusapnya, menenangkan.

Jeffrey terlihat berkaca-kaca setelah mendengar itu. Ia mencoba membuka mulutnya lagi dan berusaha untuk bisa mengeluarkan suara, "Ni.. Kah.. Ni.. Kah.."

Remon tertunduk refleks mendengar itu. Ia mengerutkan dahinya dalam-dalam. Terus menerus menyuruh hatinya untuk mengiyakan hal tersebut. Namun mengapa bibirnya terasa kelu.

My Precious Girl [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang