11. Seoul and (Aid)

9.5K 248 13
                                    

Remon baru saja tiba di Seoul setelah hampir 8 jam di perjalanan. Tania sempat terbangun pagi tadi untuk sarapan kemudian gadis itu kembali tidur dan belum juga bangun. Remon tak ingin membangunkannya dan memilih menggendong gadis itu.

Jangan khawatirkan mobil yang Remon tumpangi saat berangkat tadi. Remon sudah menyuruh orangnya untuk mengembalikannya.

Sekarang beberapa bodyguardnya sudah berada di bandara untuk mengantar sebuah mobil lagi. Sesuai dengan pesanan Remon, mobil sport berwarna hitam.

Remon membuka pintu mobil untuk mendudukkan Tania dengan posisi kursi yang sedikit ditidurkan. Kemudian menutup pintu dan beralih ke kursi kemudi.

Remon benar-benar tidak membawa barang apapun karena sudah dibawa rekannya yang bersama Fa'ang. Bahkan baju untuk Tania pun tak sempat dibawa karena saat Remon menjemputnya gadis itu langsung memeluk dan enggan melepaskannya. Bahkan ia tidak ingin berlama-lama karena takut ditarik lagi oleh Mikha dan Jonathan.

Remon menuju apartemen lain. Sepertinya ia harus tinggal terpisah dengan Fa'ang dan yang lainnya. Mengingat ada Tania yang pastinya menjadi tanda tanya bagi mereka juga karena sifat rewel dan manjanya yang tidak ingat waktu bisa mengganggu konsentrasi yang lainnya.

Tapi ada lagi yang Remon khawatirkan. Siapa yang menemani Tania ketika ia bekerja nanti? Apa ia harus menyewa pembantu? ART? Atau Babysitter? Oh atau psikiater?

Mungkin keempatnya.

Tapi apa Tania akan baik-baik saja? Bagaimana jika gadis itu takut dengan orang asing? Atau tak mengerti bahasanya. Atau orang-orang itu yang tidak bisa mengerti Tania.

Remon mengemudi dengan pikirannya yang terus mencari jalan keluar. Sesekali dilihatnya gadis mungil di sebelahnya itu melalui kaca spion tengah. Ada suara dari dalam dirinya yang bertanya, mengapa? Mengapa Remon membawa gadis ini? Mengapa hidupnya sekarang seakan terikat dengan gadis di sebelahnya ini.

Apakah itu rasa iba? Tak tega? Atau semacamnya? Atau..
Apa?

Remon memilih menghubungi salah satu bodyguardnya untuk mencari masing-masing pembantu, ART, Babysitter dan psikiater yang multibahasa. Ia harus membuat Tania nyaman dan tak kesepian selama di Seoul. Kalau tidak pekerjaannya akan terganggu dan tertunda lagi jika gadis itu tantrum.

Setelah sampai, Remon segera membawa Tania masuk dan menaiki lift menuju lantai atas. Tubuh Remon yang tegap
membuat Tania terlihat seperti anak kecil dalam pelukannya.

Remon menekan password kamarnya menggunakan tangan kirinya yang menopang kaki Tania. Membawa gadis itu masuk ke ruangan luas nan besar yang di dalamnya memiliki dapur, bathtub dan toilet, perpustakaan mini, ruangan gym kecil, bahkan ada piano dan beberapa ruangan untuk bermain Tania.

Remon menidurkan Tania di atas kasur king size yang lembut. Membuat gadis itu menggeliat dan spontan meraba kasur empuk itu menggunakan telapak tangan mungilnya. Gadis itu merasa nyaman.

Remon tersenyum samar. Tidak lama bel ruangan itu berbunyi. Bodyguardnya datang mengantar koper berisi pakaiannya. Hanya pakaiannya, tidak ada milik Tania.

Remon memutuskan untuk mandi. Setelah Tania bangun nanti akan ia ajak ke mall membeli pakaian baru.

Di dalam kamar mandi, helaan napas berat pria itu terdengar. Suara air shower yang berjatuhan mampu merilekskan pikiran Remon. Pria itu menyugar rambutnya yang basah. Ingatannya kembali pada malam dimana ia hampir menyentuh Tania. Remon benar-benar tidak tau harus bagaimana jika gadis itu trauma dan membencinya. Pasti Jonathan dan Mikha juga akan ikut kesulitan. Dan Remon takut, Tania akan mengingat ayahnya lagi. Ayahnya yang asli.

My Precious Girl [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang