Chapter 07

1.6K 93 2
                                    

Drrtt drrtt

Deringan ponsel Arvid membangunkan lelaki itu,dengan malas ia meraih ponselnya karena terus berbunyi.

"Hem??"

"Jangan lupa bekal untuk ku"

Terdengar suara Satya yang begitu tegas di sebrang sana,membuat Arvid membuka mata nya lebar ia segara bangun dari tidurnya.

"Sialan,ak-"

Tut

Belum sempat menyelesaikan ucapannya panggilan telah di matikan sepihak oleh membuat Arvid merasa kesal.

Tau siapa yang mehubungi dia tidak akan mau mengangkat panggilan itu.

"Ck,menyebalkan sekali"

"Aku tidak pandai memasak,aku harus masak apa?"

Arvid bergumam sambil berpikir apa yang harus dia masak karena dia bukan lelaki yang pintar dalam bidang memasak.

Arvid melirik jam di ponsel nya,mata nya membulat melihat waktu menunjukan pukul 9 pagi.Hari ini dia ada kelas siang yang di laksanakan pukul 11 siang nanti.

"Oh sial,andai pria bajingan itu tidak merepotkan ku,aku masih ada waktu 1jam untuk tidur"

Dengan malas Arvid bangun,ia segera pergi ke dapur untuk membuat makanan.

Sesampai nya di dapur,lelaki itu bediri di depan kulkas kemudian ia membukanya,ia memandang bahan makanan yang tersedia di dalam kulkas dan berpikir ingin masak apa.

"Au Arvid?"

Arvid berbalik ia tersenyum kikuk menatap sepupu nya.

Arvid tinggal bersama sepupu nya di Bangkok,Jan ia merupakan anak dari saudara ayah nya Arvid.Jan telah bekerja.

Awalnya Arvid ingin menyewa  rumah sendiri di Bangkok untuk kuliah,namun sepupu nya itu menawarkan Arvid untuk tinggal di rumahnya agar Arvid juga bisa menghemat biaya.

"Kau ingin membuat sarapan?"

"Eh itu aku ing-"

"Tidak perlu membuat sarapan,aku membeli bubur"

Wanita itu mengangkat kantong plastik di tangannya,2 bungkus bubur yang telah ia beli.

"Terimakasih phi,tapi aku ingin membuat makanan untuk di bawa ke kampus"

"Au kau sekarang ingin membawa bekal?tumben sekali"

Arvid hanya menggaruk lehernya,karena memang selama ini dia tidak pernah membawa bekal ke kampus.

"Hanya ingin,sesekali"

"Ohh begitu,buatlah apa yang kamu mau aku harus pergi bekerja sekarang,jangan lupa bubur mu di makan"

"Tentu,terimkasih phi'Jan"

Jan menangguhkan kepalanya,wanita itu kemudian pergi meninggalkan Arvid.

Arvid kembali menatap bahan makanan yang tersedia,tidak begitu banyak karena ia dan Jan memang jarang sekali masak apalagi mereka banyak menghabiskan waktu di luar karena sibuk.

"Terserah lah,rasanya enak atau tidak yang terpenting sudah aku buat kan"

Arvid mulai mengambil beberapa bahan dan ia mulai memasak,ia hanya akan memasak 2 menu dengan bahan yang tersedia di kulkas itu.

.
.
.

Arvid kini telah sampai di kampus,ia menatap jam di ponsel nya yang menujukkan pukul 10 pagi,masih ada waktu 1jam sebelum kelas di mulai.

AWALNYA DENDAM (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang