Satya terus memandang kotak bekal itu,ia tersenyum tipis mengingat wajah kesal Arvid.
Bugh
"Ngị pheụ̄̀xn"
(Hai kawan)Lau menepuk pundak Satya membuat pria itu tersadar,ia menatap tajam lau namun lau sama sekali tidak takut.
"Au kau membawa bekal?"
Satya tidak menjawab pertanyaan dari temannya itu,Lau yang merasakan diri nya di abaikan mendengus kesal.
"Tumben sekali"
"Sebuah keajaiban dunia,seorang Satya membawa bekal ke kampus"
Satya mendengus kesal,apa kedua temannya itu tidak bisa diam saja?
"Ck,aku tidak membawanya"
"Au?apa itu dari Fans mu?"
"Arvid"
"Oh bocah imut itu"
Ucapan Lau membuat Satya menatap tajam lelaki membuat Lau meneguk ludahnya takut.
"A-apa?"
"Jangan ucap akan kata itu lagi"
Mix menatap Satya curiga,tidak biasa Satya peduli dengan yang Lau ucapkan.
"Kau menyukai nya?"
Satya beralih menatap Mix,ia mengangkat alisnya seolah bertanya apa?
"Kau menyukai Arvid?"
Satya hanya diam,membuat kedua kedua temannya menatap curiga dirinya.
"Jangan bilang kau memang su-"
"Diam!aku tidak menyukai nya!!"
"Ohhh tidak"
Kedua temannya saling bertatapan sambil memberikan kode,mereka tau bahwa Satya tidak mungkin jujur.
"Ck,berhenti membahas hal tidak penting!"
"Baik-baik tenang lah,jadi bekal apa yang di bawakan untuk mu?"
Satya menggidikkan bahunya,ia belum membuka kotak bekal nya,dengan hati hati ia membuka tutup kotak itu.
Di dalam kotak itu terdapat nasi,dengan ayam goreng serta sedikit sayuran yang di tumis.
"Wow,terlihat nikmat boleh aku minta?"
Lau mengedipkan matanya,berharap Satya akan luluh,bukannya luluh Satya merasa jijik.
"Kau bisa beli di kantin"
"Ck aku ingin mencoba masakan Arvid"
"Tidak!"
Satya semakin menatap tajam Lau membuat Lau mendengus kesal
"Pelit sekali"
"Pesan makanan sepuas mu,aku akan membayar"
Ucapan Satya membuat Lau tersenyum lebar,tanpa pikir panjang ia langsung pergi memesan makan siang.
Sementara Mix ia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan temannya itu.
.
.
."Kelas hari ini selesai,sampai bertemu di kelas berikut nya"
Dosen itu menutup pelajaran nya hari ini,Arvid bernafas lega setelah 3 jam mendengarkan materi dari dosen itu ia akhirnya dapat bernafas dengan lega.
"Arvid,ke kantin?"
Pertanyaan dari Nua membuat Arvid menganggukkan kepalanya,tenggorokan terasa kering ia harus memberikan penyegar untuk tenggorokannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWALNYA DENDAM (BXB)
Teen FictionDua lelaki yang bermusuhan karena sebuah kejadian namun berakhir dengan kisah yang tidak dapat di jelaskan? #BXB #HOMOAREA