Chapter 15

1K 67 1
                                    

Satya kembali ke apartment nya setelah mengantar Arvid pulang,Satya hanya tinggal sendirian di apartment mewah dan besar itu.

jika kalian bertanya di mana keluarga Satya?mereka ada hanya saja Satya memang ingin tinggal sendiri,Satya akan pulang ke rumah utama jika ada keperluan saja atau ketika dia ingin menjenguk ibu nya.

Saat membuka pintu apartment nya,Satya merasa heran karena pintu itu tidak terkunci,seingat nya dia selalu mengunci pintu Apart nya.

Satya membuka pintu perlahan,pria itu semakin bingung melihat lampu Apart nya sudah menyala.

"Baru kembali?"

Suara dari seseorang yang duduk di sofa membuat Satya menunjukan wajah datarnya.

"Apa yang kau lakukan di sini?!"

"Kenapa?apa aku tidak boleh berkunjung ke apartment adik ku sendiri?"

"Tidak"

Satya menyahut dengan suara datarnya,sementara pria itu hanya terkekeh geli.

"Bagaimana kau bisa masuk?"

"Ah ya,mae memberi kan kartu akses  apartment mu"

Satya mendengus kesal,tau begitu iya tidak akan memberikan kartu akses apartment nya pada ibu nya.

"Tidak usah masam begitu"

"Pulang lah sekarang"

"Aku menginap di sini"

Ucapan pria itu membuat Satya menatap tajam pria itu,namun pria yang merupakan Kaka Satya itu sama sekali tidak takut dengan tatapan sang adik.

"Lebih baik kau pulang ke rumah"

"Aku akan pulang jika kau ikut pulang"

"Tidak"

"Satya ayolah"

"Aku bilang tidak Mac!jangan memaksa Ku!"

Mac menghela nafasnya panjang,ia mendekati Satya lalu menepuk pelan pundak sang adik.

"Aku mengerti kau dah pho selalu berbeda pendapat,tapi bagaimana dengan mae?apa kau tidak merindukan nya?"

"Apa mae yang meminta mu ke sini?"

"Tidak,aku melihat mae yang murung dan aku mengerti dia merindukan mu"

Satya diam,ia juga merindukan mae nya tapi ia terlalu malas jika harus bertemu dengan pho nya yang mengakibatkan dia dan pho nya bertengkar lagi.

"Pulanglah,setidaknya untuk mae"

"kau tidur di kamar lain jangan di kamar ku!"

Mac tersenyum kecil,dari ucapan Satya,ia tau bahwa Satya setuju untuk pulang besok bersama nya.

.
.
.

Arvid berangkat ke kampus nya dengan perasaan malas.

Ia merasa sangat letih,karena semalaman begadang untuk membuat Bucket milik Sammy.

AWALNYA DENDAM (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang