04. Gara-Gara Tahel

26 5 0
                                    

"Awal dari sebuah rasa ketika kau membencinya."

—Jeffran—

...

      "NICHOLAS! ADIK LAKNAT LU!!!"

      Beberapa waktu sebelumnya....

      Di sisi lain, Nicholas sudah mencari adiknya ke mana-mana, menelpon teman-temannya, namun tidak ada yang mengerti keberadaannya. Meskipun Tahel dan Nicholas selisih dua tahun, namun baginya, Tahel masih anak-anak yang menyebalkan.

      Dan ya, Tahel adalah adik kelas Jeff dkk dan bersekolah di sekolah yang sama dengan sang kakak. Meski demikian, anak keras kepala itu sering nerangkat atau pulang lebih dulu dari pada kakaknya.

      Tiba-tiba, ia teringat. Kenapa tidak ia lacak keberadaannya saja, ya? Benar! Baru saja ia ingin melacak keberadaan adiknya, tiba-tiba telponnya menampilkan nama seseorang

      Ernez?

      Langsung saja, ia segera mengangkatnya. Namun, seketika ia dibuat terkejut saat mendengar suara Ernez yang cukup nyaring di sebrang sana. Sontak, ia pun langsung menjauhkan ponselnya dari daun telinga. "NICHOLAS! ADIK LAKNAT LU!!!"

....

      Di kediaman rumah Ernez, blesteran Taiwan itu menatap sahabatnya yang tengah menatapnya pula dengan tatapan tajam dan dingin tak lupa melipat kedua tangannya di dada. Terutama pada adiknya.

      "Maaf Kak Ernez....tadi gue bingung mau pulang apa enggak. Mana Kak Nicho juga belum pulang,"

      "Terus, kenapa larinya ke rumah gue? Mana kamar gue juga berantakan lagi. Lu juga tahu sandi kamar gue dari mana?"

      Sebelumnya, rumah Ernez sudah biasa dijadikan rumah kedua oleh para sahabat-sahabatnya berkumpul karena suasananya nyaman, orang tuanya juga ramah dan penyayang. Selain itu, Tahel juga pernah sekali diajak main ke rumah Ernez dan dia betah. Terlebih, ruang kamar Ernez terdapat sebuah ruang lagi yang berisi beberapa permainan seperti di time zone.

      Baiklah, lupakan masalah permainan, kita lanjut ke Tahel. Dengan santai dan tanpa ragu, laki-laki berusia lima belas tahun itu bersuara.

      "Itu....gue gak sengaja liat sandinya Kak Ernez dan gu hafalin. Tadi juga Tante Savira nyuruh gue nunggu di kamar Kakak kok, dari pada kelamaan."

      "Emang, sandi kamar gue berapa kalau lu tahu?" Ernez masih berusaha sabar menunggu kelanjutan dari introgasi si Tahel.

      "4191925."

      Seketika, laki-laki tinggi itu terkejut. Jadi, Tahel benar-benar mengetahui sandi itu? Melihat respon sahabatnya yang tampak sangat terkejut, membuat Nicholas langsung terbahak.

      "Sumpah, Nez...lo sampai segitunya?"

      "Apa? Emang lu tahu?"

      "Gue tahu arti sandi lo. Dai—"

      "Sstt! Diem lu, gak usah cepu!" Nicholas kembali tertawa saat Ernez melototi dirinya.

      Sudah ia duga. Sebab, ia pernah iseng-iseng mengartikan beberapa angka menjadi nama orang. Sampai adiknya menyebutkan sandi kamar sahabatnya, ia langsung mengartikannya dan...seketika ia terbahak saat berhasil mengetahui artinya.

      Yap, sandinya adalah Daisy.

      "Emang artinya apa Kak?"

      "Anak kecil, diem lu, gak usah kepo!" habis sudah kesabaran Ernez. Ia langsung menyemprot adik sahabatnya dengan nada yang ketus.

Hell World: Mafia The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang