03. Kerkom Penuh Rasa

27 8 0
                                    

"Ketika kau menyukai seseorang, seketika otakmu berhenti berfungsi."

—Ernez—

...

      Kelas 12-A telah selesai melakukan kerkom mereka. Semenjak Jake dan kelima sahabtnya tak sekelompok, Jake meminta teman-teman sekelompoknya untuk melakukan lebih baik dari kelompok lain.

      "Guys! Jangan sampai kita kalah dari mereka!"


      "Tapi Jake, kita kan gak lomba."

      "Udah, biarin aja! Pokoknya kelompok kita harus jadi juara 1 dengan nilai terbaik!"

       "Oh, gitu ya Jake cara lu? Ok! Kita juga gak bakalan kalah dari lo! Stevan! Kita kalahin si Jake!"

       "Wah, gak bisa gitu! Kita juga gaboleh kalah nih, Har! Ayo Nez, Harras. Kita kalahin kelompoknya si Jeff sama Jake!"

      Tok! Tok!

      "Brisik! Ini perpus bukan lapangan atau aula sekolah! Kalau mau teriak-teriak kaya tarzan, silakan ke hutan!"seketika, mereka langsung bungkam mendengar teguran penjaga perpus.

      Meskipun mereka kelas atas, namun yang namanya aturan, tetaplah aturan. Menaati perlu dilakukan, bukan? Karena aturan yang jujur, tidak akan pernah memandang derajat.

       Diam-diam si ketiga introfet seperti Harras, Stevan dan Ernez menahan tawa.

      Begitu tiba di parkiran, mereka pun berpisah untuk ke rumah masing-masing. Seperti biasa, ketiganya akan pulang bersama secara beriiringan. Namun tiba-tiba, Nicholas mendadak mendapatkan telpon dari rumah.

       "Halo? Kenapa, Ma?"
 

        "Apa?! Tahel belum pulang?"

       "Ok, Nichol cari Tahel."sambungan pun terputus.

       "Kenapa Chol?"tanya Ernez heran.

       "Sorry, gue duluan. Si Tahel belum pulang dari tadi."

       "Kok bisa?!"

       "Gue juga gatau Jeff. Sorry banget, gue duluan."

       "Iya, hati-hati Chol!"

       "OH IYA, KALAU KALIAN LIAT TAHEL, LANGSUNG TELPON GUE!"teriak Nicholas seraya berlari menjauh. Seperginya Nicholas, keduanya saling pandang.

       "Bisa gitu, ya?"

       "Tau tuh, si Tahel. Bandel emang. Untung bukan adek gue."guman Ernez.

         Jeff dan Ernez tiba di kendaraan masing-masing. Namun, saat Ernez merogoh sakunya untuk mengambil kunci mobilnya, tiba-tiba....

        "Jeff? Lo liat kunci mobil gue gak?"tanya Ernez sembari merogoh saku baju, almet dan celananya.

      "Lah, mana gue tahu! Emang tadi lu taroh di mana?"

Hell World: Mafia The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang