10. Eleven Kembali

10 2 0
                                    

"Tak perlu alasan untuk membenci dan menyukai seseorang. Kenyataannya, mereka memang benar-benar membencimu."

-Eleven-

...

      Beberapa jam sebelumnya...

      Eleven tengah sibuk melakukan tugasnya. Tiba-tiba, netranya menangkap seorang anak kecil yang tengah menangis sembari berjongkok. Merasa kasihan, ia pun berniat menghampirinya. Sayangnya, anak kecil itu malah berlari menjauh yang membuat dirinya harus mengikutinya.

      Di pertengahan perjalanan, anak kecil itu tiba-tiba menghilang.

      "Kemana anak kecil itu, ya? Yaudah lah, aku balik aja takut dicariin."

      Baru saja ia akan berbalik, seorang berpakaian serba hitam langsung membekapnya yang membuat ia pingsan di tempat. Tak lama, orang itu menyeret Eleven yang dibantu temannya kemudian membawanya ke tengah hutan dan menyandarkan tubuh gadis itu ke dahan pohon.

      Tak jauh dari tempat dua orang berpakaian hitam tertutup itu, terdapat seorang dengan menggenakan pakaian serupa sembari kenatapnya.

      "Udah beres?" tanyanya.

      "Udah, Bos."

      "Bagus. Kalau gitu, kalian langsung pergi aja biar gak ada yang curigain kalian."

      "Baik, Bos."

      Setelahnya, dua orang itu pun pergi meninggalkan seseorang berhoodie hitam dengan masker dan topi hitam yang menutupi separuh wajahnya. Ia menatap Eleven kemudian mendengkus geli.

      "Jadi orang ini yang diincer Bos? Hah....seenggaknya, dua tugas gue udah selesai dan gue bisa jadi orang kepercayaannya si Bos dari pada anak kandungnya, si Jeff. Hahaha!!!"

      Di sisi lain, seorang laki-laki berpakaian hitam dan tiga orang gadis cantik segera melakukan aksinya setelah diperintahkan oleh Bosnya.

      "Tolong teror Daisy pake tinta merah. Kalau bisa, lo pake tangan kiri aja supaya mereka gak curiga sama bentuk tulisan lo. Dan kalian bertiga, tolong tahan Daisy dulu."

      "Baik, Bos."

      "Yaudah, siap-siap gih. Jangan sampai menimbulkan kecurigaan." keempat orang itu mengangguk dan mulai menjalankan aksinya.

      Sesuai yang diperintahkan oleh tuannya, ketiga gadis sebagai teman Daisy itu mengajak empunya untuk mengobrol sebentar untuk menghambat proses rencana dari....ah, kita sebut saja si A.

      Tak lama, seseorang memberi kode, mereka pun mempersilakan Daisy untuk pergi ke bus setelah si A melakukan tugasnya. Diam-diam, orang-orang itu mengawasi Daisy dari kejauhan sembari tersenyum senang saat gadis itu mulai ketakutan.

      "Kerja bagus."

....

      "Eleven? Lo gapapa?" tanya mereka berdua.

      Serentak, keduanya saling pandang dengan tatapan sulit dijelaskan. Diam-diam, Harras tersenyum tipis saat melihat sebuah drama cinta segitiga antara kedua sahabatnya. Bahkan, ia pun mendengar cibiran Stevan yang melihat tingkah mereka, begitu pula Ernez dan Jake.

      "Cuih, cinta segitiga ceritanya?"

      "Biarin aja, gak usah diganggu." timpal Ernez acuh.

Hell World: Mafia The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang