18. WASPADA!!

2 0 0
                                    

"Tidak ada tempat yang aman karena segala bahaya apapun, pasti akan datang termasuk di tempat yang paling kecil sekalipun."

...

      Jeffran, Nicholas dan adiknya menginap di rumah Ernez semalam. Untuk dua kakak beradik itu sedang ada masalah dengan keluarganya maka dari itu mereka berlari ke rumah Ernez sebagai tempat mengadu dan berlindung. Selalu ada pertengkaran yang terjadi dan berakhir kekerasan fisik. Melihat begitu kerasnya ayah mereka, membuat Tahel merasa takut.

      Tak terima sang adik ketakutan, membuat Nicholas selalu menjadi tameng atas semua perlakuan ayahnya ke adiknya entah itu disengaja atau tidak. Baginya, itu sudah seperti makanan sehari-harinya selain prestasi yang diperoleh. Sementara untuk Jeffran, laki-laki itu hanya gabut saja.

       Pagi ini, mereka berniat jalan-jalan karena hari ini adalah hari libur sekaligus memikirkan bagaimana cara untuk menemukan keberadaan Eleven. Di saat mereka tengah berdiskusi, tiba-tiba pembantu Ernez berlari ke arahnya untuk melaporkan sesuatu pada majikannya.

      "Kenapa lari-lari Mbok?"

      "Permisi Mas Ernez, itu...ada orang yang nyariin Mas Ernez di luar.

      "Siapa Mbok?"

      "Cewek Mas." mendengar kata 'cewek', Nicholas langsung semangat menanyainya dan mendapat tatapan aneh dari dua sahabatnya.

      "Cewek? Cantik gak Mbok?"

      "Ciri-cirinya?"

      "Ya....kaya yang dibilang Mas Nicho, cantik Mas, cantik banget! Terus dia bawa anak kecil gitu," mendengar kata 'anak kecil', otaknya langsung mengarah pada satu nama di benaknya. Tidak salah lagi. Ernez berjalan ke depan pintu dengan pikiran yang terus berkelana.

      "Siapa—"

      "Kak Elnez!"

      "Ernez?" sontak, lamunannya buyar seketika saat melihat gadis cantik menoleh sembari tersenyum manis ke arahnya. Apalagi rambut panjangnya yang terurai, tampak tersapu angin saat gadis itu menoleh yang membuat Ernez membeku di tempat.

      "Daisy..."

      Kenapa....Daisy cantik banget? Buru-buru Ernez menggelengkan kepalanya.

      "Kok...kamu bisa tahu rumahku?"

      "Ah, itu....eum....tanya sama Ayah...." gadis itu menunduk malu sembari memainkan roknya.

      "Oh....Terus?"

      "Ah, ini, aku boleh sekalian titip Dahlia, gak? Aku ada pemotretan iklan di agensi, kebetulan gak ada yang bisa jaga juga karena pembantu di rumah aku lagi pada pulang kampung. Gapapa kan, aku titip sama kamu? Dia juga nanyain kamu terus." Ernez tersenyum karena ia merasa dibutuhkan saat ini.

      "Oh, iya, gapapa kok." Dahlia sontak bersorak heboh yang membuat kedua orang dewasa itu ikut tertawa karena tingkahnya.

      "Ekhem! Aduh~ pagi-pagi istrinya nitip anak nih, sama suami?" mendengar itu, Daisy sontak merona karena digoda oleh Nicholas sebagai istri Ernez.

      Entah mengapa, panggilan itu terdengar sedikit kurang nyaman di telinganya juga lucu. berbeda dengan si pemilik rumah yang menatap galak empunya yang tidak merasa bersalah sama sekali akan ucapannya. Tak lama, Ernez beralih pada pacarnya dengan perasaan gugup.

      "Gak usah didengerin. Nichol emang rada aneh orangnya." Daisy mengangguk.

      "Iya. Yaudah, aku tinggal dulu, ya? Kalau misalnya Dahlia rewel, dia suka dengerin cerita, terus tidur."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hell World: Mafia The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang