Hell World: Mafia The Love Story

13. Murid Baru

"Tempat yang kau percaya dan terlihat indah rupanya adalah sebuah kebohongan."

....

     Siang ini, Jeffran dkk tengah berdiskusi mengenai masalah yang akhir-akhir ini terjadi. Mengingat Eleven yang tiba-tiba menghilang saat study tour, Daisy yang juga diteror di waktu yang sama, ditambah sekarang Eleven benar-benar menghilang bak ditelan bumi. Maka dari itu, tujuannya sekarang adalahmengumpulkan teman-temannya sebagai kasta tertinggi di USHS.

      "Apa rencana lo Jeff?" Jeffran menatap satu persatu sahabatnya hingga netranya berakhir pada Ernez.

      "Rencana gue....lo Ernez. Gue minta lo bawa pacar lo ke sini. Ada yang mau gue tanyain ke dia. Bisa kan?"

      "Oke Jeff." Jeff menatap Ernez dengan pandangan rumit.

      Di kelas Daisy, gadis cantik itu tengah bercanda bersama teman-temannya. Tak lama kemudian, satu teman Daisy meminta gadis itu untuk keluar sebentar. "Daisy? Lo dicariin pacar lo."

      "Ernez? Mau ngapain?" temannya itu mengendikkan bahu seolah tidak tahu. Dengan ragu, Daisy menghampiri pacarnya yang saat ini menunggunya di samping pintu kelas.

      "Ernez?" pacarnya tersenyum manis kemudian mengelus surainya yang membuat gadis itu salah tingkah.

      "Kamu bisa ikut aku sebentar? Ada yang mau Jeff bicarain sama kamu."

      "Oh....oke."

      Ernez langsung menggandeng tangan pacarnya untuk mengikutinya ke camp. Setibanya di sana, gadis itu terkejut saat melihat teman-teman pacarnya ada di sana. Ia jadi ragu untuk masuk.

      "Jeff? Gue udah bawa Daisy sesuai permintaan lo."

      "Oke, suruh pacar lo duduk dulu." Daisy sontak menatap pacarnya tak paham. Namun, Ernez menuntunnya yang membuat gadis itu percaya.

      "Gak perlu takut, ada aku di sini." bisiknya.

      "Daisy? Gue mau tanya sama lo. Apa bener, lo sering diteror?" sontak, Daisy beralih menatap pacarnya yang mengangguk.

      "Aku udah ceritain semuanya sama mereka, jadi, dia bakal bantuin kamu buat nemuin siapa yang sering neror kamu." terang Ernez.

      "Daisy?"

      "Gue....huff....iya. Gue sering dapet teror. Tiap gue lengah atau gimana, gue selalu diteror sama seseorang yang gak gue kenal. Entah itu tulisan, kiriman barang, atau teks lewat email yang gak gue kenal. Gue takut banhet sampai gue rasanya mau mati..." ujarnya dengan nada gemetar.

      "Kita udah diskusi setelah kejadian waktu itu. Dan kita saranin....jangan percaya satu pun temen lo termasuk Wesley."

      "Maksud lo? Terus Stevan?"

      "Gue yakin, pacar gue gak terlibat. Tapi jaga-jaga aja."

      "Pelakunya itu misterius. Bisa jadi orang yang gak pernah lo duga adalah pelakunya. Lebih tepatnya.....kaki tangan si pelaku."

      "Bentar....maksudnya ada dalang dibalik semua ini?"

      "Iya. Termasuk staf di agensi lo."

...

      Istirahat kedua, Jake tengah mencari udara segar di taman. Tak lama, netranya menangkap sosok Yasmine yang tengah duduk di bangku taman dengan keadaan bersedih. Melihat itu, ia pun menatap coklat di tangannya.