LAYEVER O6.

26 5 0
                                    

Di sebuah pusat Kota, Banyak terdapat tempat-tempat para remaja berkumpul dan salah satu tempat itu adalah Cafe yang selalu ramai di kunjungi para Pelajar. Entah itu ngedate, Belajar, Atau Sekedar meramapian tempat itu.

Saat ini, Layever sedang berada di Cafe tersebut dengan jumlah lengkap. Mereka sudah di tempat ini sekitar 30 Menit yang Lalu. Banyak gadis yang memperhatikan mereka sejak kedatangan Mereka. Tapi yang namanya Layever, Mereka semua tentu sudah biasa dan mengabaikan Itu.

"HAII BROTHER!!"

Teriakan dengan suara cempreng itu membuat atensi seluruh pengunjung Cafe menatap Gadis yang baru saja memasuki Cafe dengan wajah Ceria. Gadis dengan Baju kaos lengan pendek dan Bawahan Rok itu berjalan dengan watadosnya.

Mereka yang kaget pun hendak Protes tapi tidak jadi karna melihat tatapan gadis itu dan siapa yang gadis itu Sapa. Sedangkan Mereka yang di sapa hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah Julia. Ingatkan Mereka bahwa ini sudah Biasa.

Dengan wajah ceria nya itu, Julia duduk di sebelah Leyev. "Ehehe, Kalian kok kesini ga ngajak-ngajak gue sih?!" Tanya Julia menatap Mereka ber Tujuh satu persatu.

Layev mengelus pucuk Kepala Julia dengan Lembut, Kemudian melepaskan Jaket nya dan Meletakkan nya di Atas paha Julia karna Rok gadis itu yang Pendek.

Banyak saksi yang melihat itu tentu merasa baper meskipun bukan dirinya yang di perlakukan seperti itu. Sedangkan untuk Layev? Hal itu biasa ia lakukan jika orang tersebut Azora dan yang Lainnya, Kini bertambah satu lagi yaitu Julia yang memang Layev akui dirinya menyayangi gadis aneh ini.

Bagaimana perasaan Julia? Ia merasa biasa saja karna menurut nya ini bentuk perhatian seorang Layev untuk dirinya apalagi Julia tau bahwa salah satu Love Language Laki-laki itu adalah Act Of Service.

"Sendiri?" Tanya Layev.

"Iya, Gabut di rumah."

"Bocil diem di rumah, Bukan Keluyuran."

Mendengar ucapan Elang membuat Julia kesal pake banget. Apa? Bocil katanya? Heh ini saja belum jam 9 Malam Loh udah di bilang keluyuran aja. Dirinya ini sudah SMA dan jam segini itu bahkan masih banyak yang seusianya ada di luar rumah.

"Bacot!"

"Sha!" Layev memperingati.

Lihat, Sungguh ia sangat kesal saat ini.

Tidak mau menanggapi Layev, Julia melihat sekeliling nya yang ramai. Banyak gadis yang menatap ke arah nya dan Ia tau mereka menatap Layev dan yang Lainnya.

Dirinya disini hanya sebagai pelengkap saja agar tidak ganjil.

Menyedihkan.

Melihat gadis-gadis itu membuat Ia merasa semakin kesal. Julian pun menatap Layev dan yang lainnya, Mereka fokus dengan ponsel nya. Dan lagi lagi Julia Di abaikan membuat ia semakin Lesu.

Gadis itu menyandar di punggung Sopa lalu meletakkan kepalanya di Bahu Layev. Jika dirinya di abaikan seperti ini lebih baik Tidur saja dan kapan Lagi bersandar di Bahu Cogan? Pikirnya.

Merasa bahu nya sedikit Berat, Layev melirik sebentar dimana Julia yang saat ini sudah Memejamkan Matanya. Tangan nya bergerak untuk menyingkirkan anak rambut Julia yang menutupi Wajah gadis itu, Kemudian Ia kembali memainkan Ponselnya. Biarkan saja Julia tidur sebentar agar saat bangun otaknya berkerja dengan lebih baik dari sebelumnya.

1 Jam berlalu, Kini Meraka bertujuh Saling tatap setelah Melirik Julia. Yang mana gadis itu masih tidur dengan nyaman nya.

Pada akhirnya, Layev membangunkan Julia karna tidak ada pilihan Lain. Ia mencoba menepuk-nepuk Pipi Gadis itu pelan, mencoba Menyadarkan Gadis itu. Untung nya Julia itu adalah gadis yang sangat mudah du bangunkan. Karna itu sejak gadis itu tidur, Siapapun pengunjung Cafe yang berisik langsung di beri tatapan Tajam oleh Mereka Bertujuh.

LAYEVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang