Bosen nungguin Nicho, Jia yang disuruh tetep di dalem mobil, malah akhirnya keluar juga bareng sama Shouta dan jalan ngejauh.
Yang pertama ngeliat dua bocah SMP itu keluar dari mobil tuh Junseok, dan dia langsung ngomong ke Wish, "Kak! Jia sama Shouta keluar mobil"
Wish langsung ngeliat ke arah mana Junseok nunjuk dan bener aja, tuh dua anak jalan sebelahan, Jia ngeluarin uang dari kantongnya dan nunjuk ke ujung jalan.
Shouta tiba-tiba lari ke ujung jalan dan berenti di depan vending machine di deket belokan.
"Ah, mau jajan" Wish agak tenang pas ngerti kenapa dua anak itu keluar dari mobil tiba-tiba.
Sementara di sebelahnya, Jiung masih ngeliatin anak-anak itu, "kayaknya kita pisah mobil aja deh, Wish... Ga bisa nih kalo kita semobil"
Si anak kelas 11 itu ketawa ngeliat Jiung makin ga tenang ngawasin adek-adeknya, "sure... Kakak mau di sini, apa ke mobil mereka?"
Jiung mikir keras. Di mobil ini ada si kembar kematian. Tapi di sana, ada Baekseung sama Shouta.
Sial! Pilihan sulit banget, jingan! -_-
Ini sih semua mobil juga sama aja bikin Jiung ga tenang T.T
"Aku aja yang kesana deh kak" Wish ngalah, "kakak di sini aja bareng mereka" dia nunjuk si kembar sama Minwoo
Jiung akhirnya ngangguk doang, "perhatiin Jia sama Shouta ya.. Shouta suka ilang-ilangan soalnya"
"Pasti.." Wish ngejawab sebelum beneran keluar dari mobil dan pindah ke mobil depan.
Baru aja Wish masuk mobil satunya, Junseok ngomong lagi, "did you see that?"
"What?" Jiung ikut siaga pas denger pertanyaan itu.
Si kembar masih sama sama ngeliatin Jia sama Shouta yang lagi beli snack, tapi Junseok ngeliat ada pergerakan di ujung jalan, "there..." dia nunjuk ke belokan di sebrang vending machine itu, "there's a man."
Minwoo ikut ngeliat ke arah yang ditunjuk Junseok, terus ngerutin alisnya, "kok aku ga liat ya?"
"OH! Oh! You are right!" Rakwon, yang ngeliat orang yang dimaksud kembarannya langsung semanget, "do you think he's sus?"
"Uuu~ pretty much!" Junseok ngejawab cepet, "otherwise, why would he kept looking at them?"
Jiung cuma bisa ngeliat sedikit dari pakaian orang itu, karena badannya ketutup di balik tembok, cuma kata-katanya Junseok emang masuk akal juga sih. Kalo dia ga ada niat ngapa-ngapain, kenapa berdirinya ngumpet gitu dan terus-terusan mantau Shouta sama Jia? @.@
"Do you think, it's the same person who stalk Maki?"
"Temennya Maki" Minwoo ngoreksi pertanyaannya Rakwon
"That's what i mean" Rakwon ngebales cepet, "yeah? do you think that's the same person?"
Junseok ngegidikin bahunya, "the only way to prove it is to wait till the school finish, and see if he followed her or not."
Jiung mencet earpiecenya dan ngomong, "Wish, perhatiin cowok yang ada di ujung jalan, sebrangnya vending machine."
"Wait.." Wish langsung ngebales sebelum nambahin, "Ah oke!"
Jiung ngeliatin Jia sama Shouta. Harusnya mereka juga denger obrolan Jiung ke Wish, tapi Jia sama Shouta ga bereaksi sama sekali dan masih fokus sama cemilan mereka.
"Mereka pake earpiece ga sih?"
Bukan dibales sama yang di Jepang, tiba-tiba suaranya Jongseob yang kedengeran nyautin pertanyaan Jiung, "Pake kak.. Emang mereka aja yang ga dengar-dengaran"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unhinged People Works
Fanfiction"Uuuu~ Look at our matching bracelets!" "Semoga langgeng ya kalian~" "Match made in heaven!" "Jangan sampe putus yaa~" "Pertama, kita ga pacaran. Kedua.. ini borgol, bangsat!" ● Kelanjutan dari Upaya Parenting Wagu. Saat para anak-anak pekerja bawah...