Chapter 14

476 80 24
                                    

Melihat fabiola yang keluar dari ruang makan bersama, Khalifah mengikutinya dari belakang. Terlihat fabiola duduk di kursi koridor, disusul dengan khalifah yang duduk di sampingnya. Melihat Khalifah duduk di sampingnya fabiola berdiri ingin pergi namun tangannya di tahan oleh Khalifah.

" Feb, gua mau ngomong sama lo." Ucap khalifah.

Fabiola yang mendengar itu duduk kembali, tanpa mengeluarkan satu kata pun. Namun air mata nya yang tiba tiba saja menetes di pipinya.

" Feb kenapa lo nangis? Lo gapapa kan."

Khalifah ingin menghapus air mata yang jatuh di pipi fabiola, namun tangannya di tahan oleh fabiola.

"Oke, Soal yang semalam, kenapa lo tiba tiba pergi?." Tanya khalifah.

" Gapapa kok, soal yang semalem itu salah gua, gua yang terlalu berharap sama lo." Ucap fabiola langsung berjalan meninggalkan khalifah.

" FAB GUA BELOM SELESAI NGOMONG" teriak Khalifah.
" Jadi maksudnya dia suka sama gua" ( gumam khalifah).

----------------

Saat malam hari Khalifah masih mencoba bicara dengan fabiola. Ia mengirim pesan ke nomor fabiola.
Khalifah sering bercerita semua hal ke fabiola, apapun ia ceritakan kepada nya.

Fabiolaaaaaa

Feb, gua ada cerita
Kok pesan gua di baca doang sih feb

Maaf ya khal, gua gabisa dengerin cerita lo lagi, atau sebaliknya gua ga bisa cerita ke lo lagi. Ada batas sekarang di antara kita, lo bisa cerita ke pacar lo itu. Mungkin dalam persahabatan kita ini gua bawa perasaan terhadap lo, tapi lo nya engga. Ya emang ini salah gua sih, terlalu berharap sama lo. Sebenernya itu menurut gua fine aja, tapi ngeliat orang yang gua suka nyatain perasaan nya ke cewe lain di depan gua haha, gua rasa persahabatan yang kita buat dari kerjasama tim sampai sini aja, dan mungkin ini untuk terakhir kalinya gua ngechat lo.

Feb, gua sayang sama lo,  karna gua pikir kalo gua ada hubungan sama lo suatu hari bakal rusak. Gua gatau kalo bakal jadi kayak gini. Kita masi bisa temenan kan feb?

-------------------

Namun, pesan yang Khalifah kirim hanya centang satu, karena fabiola telah memblokir nomor Khalifah.

Di malam hari, di kamar salah satu taruni.....

" Feb lo kenapa lagi? Buat apa sih lo nangisin Khalifah,masih banyak taruna yang lain" ucap ezra.

" Gua blokir nomor khal" ucap fabiola.

" Nahh, gituuu baguss, lagian buat apa nyimpen nomor orang gila kayak gitu." Ucap eunike.

" Dia ga gila yunn." Jawab fabiola

" Fab plis deh, heran gue, masih aja lo belain si nasif itu." Ucap eunike.

" Udahlah pada tidur,ini terakhir kalinya kita bahas nasif." Ucap ezra yang langsung mematikan lampu.

-----------------

Tak terasa 5 bulan telah berlalu, sudah tidak ada lagi komunikasi antara fabiola dan khalifah.
Hubungan khalifah dengan astrid masih berlangsung, tetapi hanya status nya saja (pacar) tetapi hubungan mereka tidaklah seindah hubungan khalifah dan fabiola.

Astrid

Astrid
Kita bisa ketemu malem ini? Di tempat biasa

Bisa kok ,aku nanti malam free,oke nanti malam yaa

----------------

Sesampainya Astrid dan khalifah di cafe....
" Kamu mau cerita apa?" Tanya astrid

" Tentang fabiola."

"Tentang fabiola? Bisa gasih kamu itu stop bilang nama dia, ngerusak suasana hati tau ga, fabiola fabiola fabiola, fabiola aja terus."

" Maksud kamu apa? Fabiola itu segalanya buat aku "

" Hah? Terus aku siapa kamu? Kenapa kamu ga pacaran sama fabiola aja."

" Ga gituu "

" Udah deh, aku cabut" ucap astrid yang langsung pergi dari khalifah.

" Kenapa jadi kayak gini sih, astrid beda jauh banget sifatnya sama fabiola." ucap Khalifah kesal dan meninggalkan tempat itu.




cinta dan perjuangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang