Bagian 1

2K 169 80
                                        

Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Drama, Hurt/Comfort, Slightly Comedy
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading~

Kembali dan Kehilangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kembali dan Kehilangan

〰️〰️






Langit begitu mendung saat prosesi pemakaman pahlawan shinobi Konoha yang gugur di medan perang dilaksanakan. Serangkaian acara saat itu sudah selesai. Mereka yang berduka dan memanjatkan doa juga sudah mulai beranjak meninggalkan area tersebut.

Namun satu hal yang menjadi pusat perhatian, klan Hyuga tidak mereka dapati dalam kerumunan itu. Seharusnya, mereka berada dalam satu barisan dimana Neji dimakamkan. Tapi masalahnya, liang lahat yang telah disiapkan pun seolah terabaikan.

Tidak hanya para rookie 11 yang notabene rekan seangkatan, para sensei bahkan Hokage ke-enam rela menunggu hingga kerumunan mereda. Namun, tidak adanya tanda-tanda akan kedatangan klan Hyuga, membuat mereka semakin cemas.

"Kakashi, kita harus segera pergi kesana untuk memeriksa."

Sebagai tetua, Homura cukup khawatir. Hyuga merupakan satu-satunya klan besar yang masih utuh meski telah melalui berbagai era peperangan. Tidak hadirnya seluruh anggota dalam prosesi hari ini pasti akan menimbulkan tanda tanya besar.

Bukan sengaja untuk berpikiran buruk pada pemimpin klan, tapi perilaku mereka yang seperti ini dapat menimbulkan kecurigaan.

Menanggapi usulan tetua, Kakashi mengangguk. Memang tidak ada satu pun yang bisa menebak raut wajah sang Hokage dari balik maskernya. Tapi, langkahnya yang pasti dengan mata yang tidak memiliki sorot keraguan itu, menunjukkan bahwa ia mengetahui sesuatu.

"Sensei, kami ikut."

Suara baritone yang khas menghentikan langkahnya. Padahal Kakashi merasa sudah cukup hati-hati agar tidak diikuti oleh siapapun, termasuk remaja tanggung yang serba ingin tahu itu. Siapa lagi kalau bukan murid kebanggannya, sang pahlawan shinobi.

Lelaki itu menoleh ke sumber suara, ia sudah akan memberikan banyak alasan untuk menolak. Namun, mulutnya kembali mengatup ketika mendapati tidak hanya Naruto yang menatapnya dengan penuh harap, tapi murid-murid yang lain juga. Apalagi ia menjadi tidak tega ketika menatap Lee dan Tenten dengan wajah memelas itu.

Kakashi menyisir surai peraknya dengan frustrasi. Ia yakin seharusnya ini akan menjadi hal serius dan tidak cocok untuk para remaja tersebut ketahui. Tapi mencegah mereka sama saja dengan menasehati dinding, tidak akan ada gunanya. Satu murid bebal mungkin masih bisa diatasi. Tapi jika 10 murid bebal lainnya ikut-ikutan, pria itu angkat tangan.

The Hokage And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang