Bagian 12

465 102 108
                                    

Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Drama, Hurt/Comfort, Slightly Comedy
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading~

Cerita yang Belum Kita Mulai Harus Berakhir Disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita yang Belum Kita Mulai Harus Berakhir Disini











Yang terjadi sebelumnya,

Masih pagi sekali saat Kakashi meminta semua anggota Konoha 11 untuk datang ke kantornya, kecuali Naruto. Sang rokudaime tahu jika malam ini akan diadakan pesta kecil-kecilan di rumah baru muridnya tersebut sebelum besok resmi dilantik menjadi nanadaime Hokage.

Semua anggota sudah berkumpul dengan tanda tanya yang memenuhi kepala. Mereka menjadi semakin penasaran saat mendapati hanya Naruto yang tidak hadir dalam pertemuan tersebut.

"Besok Naruto resmi menjadi nanadaime menggantikanku. Untuk itu, aku tak hanya ingin merayakan keberhasilannya, tetapi merayakan keberhasilan kalian juga dalam menuntut cita-cita." Ujar Kakashi, yang saat itu terlihat tidak begitu sibuk. Di sampingnya, berdiri Shizune yang sedang tersenyum sembari memeluk dokumen yang entah isinya apa.

Penuturan tersebut membuat mereka saling adu pandang, tidak mengerti apa yang maksud sang rokudaime.

"Aku tahu kalian malam ini akan merayakan pesta di rumah baru Naruto. Setelah pulang dari sana, aku ingin kalian melakukan sesuatu." Sambungnya lagi.

Mereka saling adu pandang untuk kesekian kali. Melakukan sesuatu di saat merayakan pesta, apakah mereka akan dititipi hadiah? Jika demikian, tidak perlu memanggil semua orang kan?

"Apa yang Hokage-sama inginkan?" Tanya Neji seolah mewakili yang lain.

"Siapapun yang berhasil merebut kalung yang dikenakan oleh Naruto saat ini. Aku akan mengabulkan satu hal yang sangat kalian inginkan. Apapun." Jawab Kakashi dengan antusias. Bahkan matanya tidak terlihat sayu seperti biasanya.

Suara decak malas terdengar bersamaan dengan bahu mereka yang jatuh. Bukannya mengeluh, tapi tak ada satupun yang memiliki hasrat merebut benda apapun dari Naruto untuk mewujudkan keinginan mereka.

"Keh, kukira jika berhasil, akan menggantikan Naruto menjadi Hokage." Sahut Kiba disertai oleh kekehan yang lain. 

"Wah bisa gawat kalau Hokagenya kau." Celetuk Sai yang disambut tatapan sengit Kiba.

Shino yang berdiri di antara mereka berdua hanya berdecak seperti cicak dari balik jaket parkanya. Tidak berminat untuk berkomentar.

The Hokage And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang