Bagian 16

595 104 96
                                    

Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Drama, Hurt/Comfort, Slightly Comedy
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading~

Penghubung Benang-benang Yang Berserakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penghubung Benang-benang Yang Berserakan



"Tunggu. Tunggu... huh?"

Sakura masih berusaha mencerna apa yang baru saja Hinata ceritakan. Mereka berdua duduk di taman utama kediaman Hyuga.

Hinata sengaja mengundang Sakura untuk membicarakan mengenai beberapa anggota klan Hyuga yang memiliki potensi bergabung ke dalam departemen medis.

Jika para perempuan sudah bertemu, pastilah pembicaraan akan merembet kemana-mana, termasuk mengenai Hinata yang mengatakan bahwa telah menerima pernyataan cinta Toneri.

Selain terkejut dan belum percaya apa yang sudah didengarnya, terselip rasa kecewa di hati Sakura. Semua ini, bagaimana bisa?

"Kau mencintai Naruto selama ini, Hinata. Kena—"

"Tapi Naruto-kun hanya mencintaimu, Sakura-san." Sela Hinata yang terlihat emosional sesaat setelah topik ini dibahas.

"He? Apa katamu? Apa yang membuatmu berpikiran seperti itu? Naruto mengatakan sesuatu?" Berondong Sakura dengan lebih banyak pertanyaan di kepalanya. Merasa cemas kalau-kalau lelaki bodoh itu mengoceh tentang hal yang yang membuat Hinata berpikiran seperti itu.

Naruto memang selalu berkelakar menyukainya. Tapi itu saat mereka masih remaja. Setelah dewasa ini, sahabatnya itu tidak pernah lagi berkelakar demikian, meski masih seringkali menggodanya. Itupun hanya candaan antar Konoha 11 dan tidak dilakukannya saat ada Hinata di antara mereka.

Pengakuan romantis semacam itu dari Naruto juga tidak pernah Sakura dapatkan. Mereka murni bersahabat meski ikatan mereka lebih erat bagai saudara. Yang jelas tidak ada hubungan romantis antara Sakura dan Naruto. Jadi, seharusnya asumsi bahwa Naruto mencintainya itu tidak valid.

Hinata menggeleng dengan lesu. Alih-alih melakukan kontak mata dengan Sakura, ia hanya terus menunduk dan menatap cangkir tehnya.

"Bukankah itu terlalu jelas?" Timpalnya dengan dengan sendu.

Terdengar helaan napas dari Sakura.  Memikirkan bagaimana meluruskan kesalahpahaman Hinata tanpa ikut campur terlalu jauh. Bagaimanapun ia tidak ingin mendahului Naruto.

"Jika yang kau maksud adalah Naruto sering menggodaku, percayalah itu hanya lelucon yang tidak berarti apapun Hinata. Kau tahu Naruto memang suka mencari perhatian." Ujarnya.

"Meskipun begitu, hubungan kami tidak pernah melangkah kemanapun. Terus menunggu tanpa pasti dan mengabaikan kepentingan klan, aku tidak bisa melakukannya." Balas Hinata yang kini terlihat semakin muram.

"Tapi menerima Toneri menjadi kekasih juga sama tidak bijaknya." Erang Sakura yang tidak tahu lagi harus berkata apa untuk meyakinkan Hinata. Tidak sepenuhnya menyalahkannya. Hal ini terjadi karena Naruto terlalu lamban melangkah.

The Hokage And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang