Semua negara hidup dalam perdamaian, meski konflik tak akan pernah bisa sepenuhnya dihilangkan.
Hinata akhirnya menggantikan posisi ayahnya sebagai pemimpin klan. Naruto juga telah menggantikan posisi Kakashi sebagai Hokage ke-7.
Namun, apa jadinya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Badai Salju yang Tak Kunjung Berlalu
Euforia pelantikan Hokage sudah benar-benar berakhir. Semua orang sudah kembali pada kegiatannya masing-masing. Begitu juga gedung Hokage yang kembali sibuk seperti hari-hari biasa.
Belum banyak pekerjaan yang menanti sang Hokage yang baru dilantik. Tapi mulai hari itu sudah dilakukan beberapa penyesuaian kinerja. Didampingi oleh Shikamaru yang menjadi penasehatnya.
Naruto duduk di balik meja kerjanya, masih dengan kotak bento dari Hinata yang belum dibuka. Sudah berjam-jam yang lalu saat ia menemui gadis itu di Hokage summit. Jam makan siang pun juga sudah berlalu, rasanya hari cepat sekali berganti menjadi sore.
Sebentar lagi jam kerja berakhir, Shikamaru juga terlihat merapikan berkas-berkasnya dan bersiap untuk pulang. Namun, Naruto masih bergeming menatap kotak bento di hadapannya.
Tidak ada yang tahu apa yang ada di pikirannya sekarang, kepalanya seolah sibuk menimbang. Sampai tak lama kemudian, ia membuka kotak bento tersebut.
Kotak bento pemberian Hinata tampak sama seperti biasa, berukuran sedang dengan tiga susun. Masih dengan porsi jumbo untuk menu utama, yang saat itu adalah nasi goreng seafood dengan telur mata sapi di atasnya dan terlihat warna-warni seperti biasa.
Di kotak kedua Naruto mendapati buah anggur dan jeruk, juga satu botol yogurt. Lalu di kotak ketiga ia mendapati kudapan manis berupa kue cokelat yang bertabur irisan kacang almond. Semuanya terlihat menggiurkan, seperti biasanya.
Biasanya, Naruto tak akan banyak berpikir atau melewatkan jam makan siang setiap kali Hinata memberinya bento seperti ini. Lelaki itu akan langsung menghabiskannya dalam sekejap.
Tapi hari ini begitu berbeda. Bahkan hati Naruto begitu berat untuk sekadar membuka kain pembungkus pada kotak bento tersebut. Lelaki itu sudah menggenggam sendok namun terlihat ragu-ragu.
"Hei Hokage-sama, apa ada masalah? Kau terlihat tidak fokus sejak jam makan siang." Suara Shikamaru memberaikan lamunan Naruto.
Diam-diam Shikamaru juga menyadari bahwa rekannya itu belum menyentuh makan siangnya sejak tadi, dan baru akan memakannya sekarang. Namun, ekspresi dan sikap Naruto yang tidak sama dengan tadi pagi, membuat Shikamaru heran.
"Huh? Tidak ada masalah kok. Aku baru sempat memakannya sekarang."
"Ittadakimasu." Dalih Naruto lalu mulai menyendok.