Bagian 2

1.8K 164 105
                                        

Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Drama, Hurt/Comfort, Slightly Comedy
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading~

Hancur Lebur yang Terobati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hancur Lebur yang Terobati

〰️〰️




Setelah pemakaman dan masa berkabung usai, seluruh anggota klan Hyuga yang menyaksikan peristiwa itu, menjalani pemeriksaan dan interogasi. Neji pun tidak luput menjalani proses tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada anggota lain yang menguasai jutsu terlarang yang dimaksud.

Selain itu, interogasi yang dilakukan juga berguna untuk memastikan bahwa klan Hyuga tidak memiliki indikasi atau niat menguasai dan menggunakan inochi no ten'i untuk tujuan negatif. Barang siapa yang ketahuan menguasai jutsu tersebut dalam masa penyelidikan, selain di hukum, Hokage ke-enam akan seketika menghilangkan seluruh potensi kekuatannya.

Saat itu, Hinata menjadi orang terakhir dan satu-satunya anggota yang menjalani pemeriksaan dan interogasi yang lebih panjang dibandingkan anggota yang lain. Tidak mengejutkan, karena ia menjadi orang yang paling dekat juga merupakan saksi utama atas apa yang dilakukan oleh Hiashi, ayahnya sendiri.

Pedihnya Hinata berpikir akan menjalani proses pemeriksaan yang panjang dan melelahkan seorang diri. Sampai ia mendapati seseorang datang, seolah sengaja menunggunya di luar ruangan interogasi.

"Naruto-kun?"

Hinata mengerjapkan matanya sekian detik, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang dilihatnya sekarang bukanlah halusinasi. Selain terkejut, ia juga tidak menyangka. Sedang apa lelaki itu disini? Sementara yang Hinata ketahui, seharusnya Naruto tidak memiliki kepentingan untuk berada di tempat tersebut.

"Yo, Hinata." Sapanya dengan cengiran lima jari.

Sontak hati gadis itu menghangat, padahal hanya sebuah senyuman yang ia lihat. Naruto datang sendiri, dengan satu tangannya yang tidak utuh dan masih di perban. Sementara tangan lainnya membawa satu kantung plastik.

"Mereka mengatakan kau masih menjalani pemeriksaan di dalam. Aku membawa beberapa onigiri yang masih hangat, salah satu warga memberikannya padaku saat lewat." Seloroh Naruto sembari memamerkannya pada Hinata.

Kini, mereka berdua duduk di taman yang tidak jauh dari tempat interogasi. Sedang jam makan siang dan Hinata diperbolehkan untuk beristirahat sebelum kembali melanjutkan pemeriksaan.

"Sebetulnya, aku tidak lapar." Terang gadis itu setelah menerima sebungkus nasi kepal yang disodorkan padanya. Tidak banyak percakapan yang terjadi diantara mereka. Selain masih berada dalam suasana duka, tidak bisa dipungkiri bahwa mereka juga masih merasa canggung satu sama lain.

The Hokage And ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang