25."Dia kembali".

634 57 6
                                    

//

Hubungan antara pasutri baru itu sangat baik setiap harinya, tidak ada yang memulai permasalahan karna mereka sudah saling mengerti dengan sikap masing' dan cara menanganinya.

Suatu siang yang cerah, Adara tengah memasak bekal untuk Gibran ia berniat untuk pergi kantornya sekalian membawa makan siang.

Setelah beberapa lama akhirnya makanan yang Adara siapkan sudah siap, kemudian ia segera bersiap' menuju kantor suaminya tidak lupa juga ia memsan taxi.

Setelah beberapa lama akhirnya ia sampai didepan kantor Gibran, dengan segera ia masuk ke dalam.

"Emm permisi mbak" ucap Adara kpd pegawai.

"Oh ada yang bisa saya bantu buk??" tanya pegawai itu.

"Ini saya mau ketemu sama Gibran nya ada?" jawab Adara.

"Pak Gibran sedang berada diruangan nya, ibu bisa pergi kesana atau mau saya antar?" tawar nya.

"Tidak perlu, kalo begitu saya permisi" jawab Adara dan hanya dibalas anggukan oleh nya.

"Semoga aja Gibran suka sama masakan gw" ucap Adara pada dirinya yang berada didalam life untuk menuju lantai atas.

Sesampai nya didepan pintu ruangan Gibran ia tak langsung membukanya, melainkan ia menarik nafas terlebih dahulu lalu membuka pintu sedikit.

"Gib-....." ucapan Adara terpotong saat melihat Gibran sedang dipeluk seorang wanita dengan membelakangi dirinya, dan lebih parahnya ia tidak memberontak sama sekali.

Bagai disambar petir, hati Adara sangat sakit dan tubuhnya terasa lemas, dengan sekuat tenaga ia kembali menutup pintu itu dan berjalan pergi keruangan sekretaris nya.

"Permisi" ucap Adara sopan.

"Eh iya ada apa bu bos kemari?" tanya nya ramah.

"Ini, tolong berika bekal ini ke pak Gibran ya" jawab Adara.

"Loh? Knp saya? Knp tidak ibu saja?" tanya nya sekali lagi.

"Mungkin dia sedang sibuk sekarang" jawab Adara dan meletakkan rantang itu dimeja sekretaris.

"Kalo bgt saya permisi" lanjutnya kemudian berjalan keluar ruangan.

"Knp sikap bu bos aneh ya?, biasanya dia gk pernah mau kalo ada yang mengantar makanan buatan nya kpd pak Gibran" bingung nya.

*****

Tok tok tok

"Masuk" ucap Gibran yang berada didalam ruangan itu.

"Permisi pak, ini ada bekal untuk bapak" ucap nya sambil melihat kearah wanita yang duduk manis di sofa.

"Dari siapa?" tanya Gibran.

"Dari istri bapak" jawab nya.

"Oh-..." ucapan nya terpotong saat ada satu pegawai lagi yang memasuki ruangan nya.

"Permisi pak, ini berkas yang bapak minta" ucap nya.

"Baiklah, lalu dimana istri saya?" tanya Gibran.

"Tadi bu bos nitip kesaya, lalu pergi saja" jawab sekretaris nya.

"Maaf pak, bukan maksud saya ingin ikut campur dengan urusan keluarga bapak, tapi tadi saya melihat bu bos membuka pintu ruangan bapak. Setelah itu tiba' bu bos nangis dan langsung pergi" ucap pegawai yang memberi berkas tadi.

Seketika raut wajah Gibran berubah menjadi khawatir pasalnya jika Adara marah ia tak akan kembali kerumah dan lebih memilih menenangkan diri diluar rumah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang