22."Penjelasan".

562 55 4
                                    

//

"Ternyata memulai lembaran baru itu sulit ya".

"Masa lalu gw masih terngiang' diotak gw sampe sekarang".

Begitulah omongan yang tengah direnungkan seorang gadis diteras rumah nya.

"Dar" panggilan itu mampu membuyarkan lamunannya, yah gadis itu ialah Adara.

"Knp Nau?" Tanya nya.

"Lo gk ada niatan buat maafin Gibran??" pertanyaan Naura mampu membuat Adara bungkam tak bisa menjawab.

"Huft, gw kan udh bilang setidaknya dengerin penjelasan dia, dengan begitu lo bakal bisa buat keputusan yang benar dan yang salah. Kalau lo terus ngehindar kayak gini itu tandanya lo semakin yakin untuk membuat diri lo jauh dari Gibran, orang yang lo cintai" nasehat Naura sedikit membantu Adara untuk berpikir 2×.

"Lo bener Nau. Gw harus dengerin penjelasan Gibran" ucap Adara.

"Nhh ini baru besty gwhh. Yuk tidur yuk" ajak Naura kemudian pergi kekasur Adara dan mulai terlelap bersama Adara disamping nya.

*****

Pagi hari yang cerah terdapat seorang gadis yang tengah sibuk merias diri didepan cermin sementara satu gadis lainnya masih berada dialam mimpi, mereka adalah Adara dan Naura.

"Nau gw berangkat dulu ya" pamit Adara.

"Kemana??" tanya Naura dengan suara khas bangun tidur.

"Ketemuan sm Gibran" jawab Adara seketika Naura bangun dan duduk dikasur.

"Hah!!! Ngapain pagi' gini??" tanya Naura yang sedikit terkejut.

"Ya kan lo nyuruh gw buat minta penjelasan Nau" jawab Adara.

"Udh ya gw pergi dulu bay!!" ucap Adara kemudian pergi keluar.

"B-bay, aneh tu anak kesurupan kali ya" ucap Naura sambil menggaruk kepala nya yang tak gatal.

*****

"Sory gw telat" ucap Gibran yang baru saja sampai dicafe.

"Hmm. Jawab Adara.

"Knp lo ngajak gw ketemuan??" tanya Gibran.

"Gw mau minta penjelasan" jawab Adara.

"Penjelasan??" bingung Gibran.

"Lo jelasin dari awal kita berantem" jelas Adara.

"Oh, jadi waktu gw mau berangkat kesekolah dan ngejemput lo itu kan udh 5 tahun yang lalu nh pas dijalan gw ketemu sama Kinan dia minta buat gw anterin dia tapi gw jawab gw mau jemput lo, disitu Kinan bilang katanya dia ngeliat lo udh berangkat sama Angga otomatis gw cemburu lah nh gw ajak Kinan berangkat bareng gw. Pas udh disekolah gw sengaja buat manas-manasin lo dengan cara gw anterin Kinan ke kelasnya" jelas Gibran.

"Oh, trus knp gk bujuk gw pas lo udh tau yng sebenarnya" tanya Adara.

"Karna gw tau semua nya itu sehari sebelum kelulusan, dan itupun Naura yang ngejelasin. Niat gw besok nya gw mau minta maaf sm lo, ehh ternyata lo gk masuk" jawab Gibran.

"Trus knp lo mau kuliah diluar negri tanpa ngasi gw penjelasan??" tanya Adara lagi.

"K-karna Kinan udh maksa bokap gw" jawab Gibran.

"Ohh" ucap Adara.

"Sekarang giliran gw yang nanya" balas Gibran.

"Silakan" jawab Adara.

"Kenapa lo gk mau dengerin penjelasan gw waktu 5 tahun lalu??" Gibran mulai bertanya.

"Karna waktu gw mau minta maaf sama lo waktu pulsek sehari sebelum kelulusan, gw ngeliat lo diparkiran sambil meluk Kinan dan lebih parahnya lo gk memberontak dan lo malah ngelus rambut nya" jawab Adara dengan penuh penekanan.

"Lo dengerin penjelasan gw" ucap Gibran.

Flash back on.

Gibran kini sedang berjalan dikoridor sekolah untuk menuju parkiran. Saat dia sudah sampai diparkiran dia tak sengaja melihat Kinan sedang dibully oleh kk kelasnya, tidak tinggal diam Gibran langsung menghampiri Kinan.

"Lo apa'an bully dia?!" ucap Gibran.

"D-dia.... A-anu" ucap gadis itu terbata'.

"Udh Gib aku gpp kok" lerai Kinan.

"Oke, sekarang lo semua pergi!!" ucap Gibran dan gadis yang membully Kinan pun pergi.

"Lo gpp?" tanya Gibran pada Kinan.

Kinan langsung meluk Gibran dengan erat "Gw takut Gib!" ucap Kinan sambil menangis.

"Stt udh gpp kan ada gw" tenang Gibran sambil mengelus lembut rambut Kinan.

Flash back off.

"Gitu ceritanya" jelas Gibran.

"Lo bego banget Gib, lo lupa kalo Kinan pembully disekolah bahkan dia pernah bully gw!!" ucap Adara.

"M-maaf g-gw lupa" jawab Gibran.

"Huft sekarang masalah ini sudah resmi selesai!" ucap Adara dan ingin pergi namun tangan nya dicekal oleh Gibran dan memluk nya erat.

"Lo maafin gw kan Dar??" tanya Gibran sambil menangis dipelukan Adara, untung masih pagi jadi tidak ada pengunjung dicafe itu selain mereka berdua.

"Gw udh maafin lo kok" jawab Adara.

"Berarti sekarang kita bisa pacaran lagi kan??" tanya Gibran sambil menghapus air matanya dan melepas pelukan nya.

"E-em...." Adara menggantung kalimatnya. Disisi lain dia ingin kembali bersama Gibran, tapi disisi lain nya ia sungguh sangat kecewa.

______________________________________

Hayoo nungguin ya!!!.
Enak nya Gidara balikan atau enggak ya??
Tulis pendapat kamu dikomen ya.
Babayyyy all!! :)

MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang