Sasuke menghela napas pelan. Ia tidak ingin mengemis cinta. Namun, diabaikan selama dua bulan cukup membuatnya kesal.
Bukankah mereka sudah putus? Kenapa ia tidak bisa menghilangkan gadis berambut merah muda itu dari pikirannya?
Ini mengganggu pikirannya.
Sasuke
Sakura
Kau tidak merindukanku?
Sasuke kembali menelepon gadis itu. Menunggu sangat lama, ia tidak mendapatkan jawaban. Ia kembali menelepon, terus menelepon dan menelepon. Lalu, ia berdecak kesal. Meski mereka sudah mengakhiri hubungan, hatinya tetap merasa gadis itu adalah miliknya sampai kapanpun. Ia terlihat seperti peneror karena rasa yang masih tertinggal di dalam hati.
Sasuke tiba-tiba mematung saat satu pemikiran terlintas di pikirannya.
Bagaimana jika ada pria yang melamar gadis itu?
Aura kegelapan tiba-tiba menyelimutinya. Mendadak suasana hati memburuk karena pikiran negatif.
Lalu, kenapa? Sudah putus. Apa yang diharapkan? Tidak. Selalu ada harapan bagi mereka yang berjuang.
Pantang menyerah harga mati.
Sasuke
Apa kau menemukan pria lain?
5 menit... 10 menit... 3 jam... Keesokan harinya... Lima hari berlalu...
Gadis itu tetap tidak membalas pesannya.
Siput.
Lama sekali dia merespon.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-2 [ SasuSaku ]
FanfictionCinta memberikan rasa sakit, cinta pula yang menyembuhkan. Cinta membuatku bertahan. ©pcyraymel