DUGH!
Sasuke menahan pukulan dengan lengannya. Mata hitamnya memandang mata hijau gadis merah muda di depannya yang kini menatapnya dengan tatapan permusuhan.
Sungguh diluar nalarnya. Kemana tatapan polos seperti bayi yang melekat di wajah gadis itu? Ia cukup terkesan melihat perubahan ekspresi yang begitu drastis dari gadis merah muda itu. Hal yang baru ia ketahui hari ini.
Ayunan tangan di depan wajahnya membuat Sasuke menghindar cepat dan menjauh beberapa langkah. Mata tajamnya bergerak memperhatikan setiap gerakan lawan hingga ia menangkis pukulan Sakura dan berpindah ke belakang gadis itu. Sebelah lengannya melingkar pada bahu Sakura, membatasi pergerakan gadis itu diantara lengan dan bahunya. Tindakan itu membuat Sakura berteriak kesal.
"Hei! Curang! Ini melanggar aturan! Lepaskan aku!"
Sasuke mendekatkan kepalanya ke telinga gadis itu. "Kau seperti ingin membunuhku."
Sakura terdiam beberapa detik lalu tertawa. "Apa wajahku terlalu serius?"
"Ya."
"Hahaha maafkan aku. Sekarang, lepas. Ini ring tinju, kenapa kau melakukan teknik lain di sini? Kau juga bertahan saja dari tadi. Hadapi aku dengan serius, Sasuke-kun."
Sasuke menjauhkan tubuhnya dan Sakura langsung memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Sasuke. Sasuke mengulurkan kedua tangannya yang berbalut sarung tinju membuat Sakura terheran-heran.
"Sakit."
"Apanya?"
"Tangan."
"Tiba-tiba? Kau ingin menghindar 'kan?"
Sasuke melirik ke samping, menghindari tatapan gadis di depannya. Sakura meletakkan kedua tangannya di pinggang melihat hal itu.
"Kau bosan?"
"Bukan."
"Lalu?"
"Aku tidak ingin melukaimu."
Sakura menyipitkan matanya. "Kau menganggapku lemah."
Sasuke mengangguk. "Kau hanya mengandalkan tanganmu. Pertahananmu juga buruk. Nilaimu dua puluh dari seratus."
Sakura memandang tak percaya. "Tentu saja aku menggunakan tanganku! Ini ring tinju! Kau mau aku menggunakan teknik lain? Ayo kita cari preman dan ajak mereka sparing !"
"Aku tahu kau pemberani, tapi jangan terlalu berani."
"Kau menyebalkan!"
Sasuke memandang punggung Sakura yang menjauhinya dengan langkah terhentak-hentak. Gadis itu mendumel kesal, namun entah kenapa terlihat lucu.
Sasuke mendengus geli.
Sepertinya gadis itu akan merajuk.
.
.
.
.
.
"Kita makan?"
"Tidak."
"Pergi ke taman?"
"Tidak."
"Kedai ramen?"
"Tidak."
"Kedai es krim?"
"Tidak."
"Pulang?"
"Tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-2 [ SasuSaku ]
Fanfiction[ proses revisi ] Cinta memberikan rasa sakit, cinta pula yang menyembuhkan. Cinta membuatku bertahan. © pcyraymel