The General's Wife Part 37: Pertemuan Kembali

16 2 0
                                    

Asia bangun dengan bersemangat pagi itu, tidak seperti biasanya. Sebenarnya bisa dibilang dia sudah tidak bisa tidur sejak semalam ketika Jendral Akira berkata bahwa mereka akan menemui Cesar. Hati Asia mengembang penuh dengan rasa rindu, tidak sabar menanti saat bisa berjumpa dengan kakak kembarnya yang sudah entah sejak berapa lama tak bisa bersua.

Beberapa lama dia sempat tidur-tidur ayam, tetapi selalu terbangun, melihat jendela dan kecewa karena malam belum juga berganti fajar. Setiap Asia membuka mata, dilihatnya Jenderal Akira masih berbaring di sisinya dengan sebelah lengan memeluk dirinya.

Beberapa kali dalam semalam itu Asia tergoda untuk bangun dan mengamati Sang Jenderal ketika lelaki itu sedang tidur, tetapi dia tahu hal itu tidak mungkin dilakukannya, karena Jenderal Akira yang sudah terbiasa waspada bisa bangun dalam sekejap dengan kesadaran seratus persen seolah-olah tidak sedang tidur sebelumnya.

Kali ini ketika Asia membuka mata, matahari sudah mulai mengintip dan seolah sedang berjuang keras menembus hujan salju yang menutup langit tanpa ampun. Sulur-sulur cahayanya menembus lembut dan malu-malu di sela langit dan memantul mengenai kaca jendela.

Asia langsung duduk di atas ranjang, bergitu bersemangat hingga lupa bahwa Jenderal Akira masih ada di sebelahnya. Sang Jenderal rupanya ikut membuka mata akibat gerakan mendadak Asia, mengerutkan kening melihat Asia yang sudah terbangun.

Jenderal Akira sendiri tahu bahwa semalaman Asia tak nyenyak tidur, perempuan itu bergerak kesana kemari tak tentu arah, membuat sisi ranjang selalu bergoyang dan mengganggu tidurnya. Sang Jenderal tahu bahwa hati Asia dipenuhi antisipasi, tidak bisa menahan kegirangan yang amat sangat karena akan berjumpa dengan Cesar.

Dan itu makin membuat hatinya getir.

Apakah ikatan darah memang lebih kuat dari ketertarikan genetik di antara mereka? Asia bertemu dengan Cesar dan Jenderal Akira dalam kurun waktu yang hampir sama, tetapi entah kenapa Asia tidak pernah sebahagia ini ketika bertemu dengannya dibanding dengan tingkah lakunya sekarang ketika diberitahu bahwa dia boleh bertemu Cesar.

"Pertemuannya masih nanti siang." Jenderal Akira bergumam dengan nada mencemooh, masih menyisakan rasa getir di dalam benak, "Sekarang matahari belum juga muncul sepenuhnya, untuk apa kau bangun sekarang?"

Asia melirik ke arah Jenderal Akira dan mengerucutkan bibirnya dengan jengkel. Baru saja membuka mata di pagi hari tetapi lelaki ini sudah bersikap ketus dan tidak menyenangkan.

"Aku ingin menyiapkan diri sebaik mungkin." Asia menjawab cepat, berusaha turun dari ranjang untuk mandi dan bersiap-siap, tetapi tangan Jenderal Akira meraih lengannya dan menahannya untuk tetap di atas ranjang.

"Mempersiapkan apa? Toh kau hanya bisa melihat Cesar dari balik kaca dan tidak bisa menyentuhnya." ucap Jenderal Akira kemudian dengan nada ketus.

Asia membelalakkan matanya dengan marah. Jengkel karena Jenderal Akira sudah bersikap tidak bersahabat bahkan ketika hari baru saja dimulai. Kadang-kadang Asia bingung dengan suasana hati Jenderal Akira yang sama sekali tidak bisa ditebak. Kadang-kadang lelaki itu tampak melonggarkan benteng pertahanannya dan membiarkan Asia sedikit mendekat, tetapi lebih seringnya lelaki itu menutup rapat-rapat dirinya dan mendorong Asia supaya menjauh.

"Kau mungkin tidak mengerti. Tapi pertemuan ini penting bagiku. Mungkin saja setelah ini hatimu kembali hitam dan tidak mengizinkan aku bertemu lagi dengan Cesar. Jadi bagiku ini adalah kesempatan besar yang mungkin menjadi satu-satunya kesempatanku."

"Ah..." Jenderal Akira tersenyum sinis, "Jadi kita kembali ke permasalahan 'kau tidak mengerti' dan 'kau tidak pernah tahu rasanya punya saudara' lagi?"

Kata-kata Jenderal Akira itu membuat dada Asia bagaikan ditohok dengan sindiran kuat, dia langsung teringat rasa bersalah dan permintaan maafnya kemarin hingga menelan ludah.

The General's Wife I | The General's Wife Revolution by Author5 PSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang