The General's Wife Part 11: Ironi

14 2 0
                                    

Mata Asia melebar, sekelebatan ingatan tentang mimpinya di masa lampau langsung mengusik kesadarannya.

Perempuan ini...... Letnan Athena. Asia langsung teringat akan tayangan televisi tentang rumor pertunangan Jenderal Akira dengan perempuan ini. Pantas dia merasa pernah melihat wajahnya, kecantikan itu adalah jenis kecantikan yang tidak mudah dilupakan....

Suasana menjadi canggung, entah kenapa. Dalam jeda yang lama, Asia tidak mampu berkata-kata, bingung harus bereaksi apa atas perkenalan Athena kepadanya.

Sebenarnya apa yang ada di benak Jenderal Akira? Kenapa menjadikan seseorang yang pernah menjalin hubungan dekat dengannya menjadi pengawal pribadi Asia?

Letnan Athena rupanya menyadari kecanggungan Asia, perempuan itu tersenyum lembut, lalu mengedikkan kepalanya ke arah jemari Asia yang masih termangu.

"Saya akan menunggu di luar, jangan lupa obatnya, anda harus menggunakannya untuk menghilangkan pusing anda." Gumamnya tak kalah lembut, lalu menghormat sekali lagi dan meninggalkan Asia sendiri di kamar.

***

Cesar menatap peta di depannya dengan dahi berkerut. Tatapan matanya menyiratkan kemarahan, menguarkan aura menyesakkan yang membuat orang-orang di dalam ruangan ini merasa tidak nyaman.

"Hanya ini yang berhasil kami dapatkan. Sejak kejadian percobaan penculikan yang gagal itu, keamanan benteng Jenderal Akira sangat ketat, bahkan seekor lalatpun mungkin tidak akan bisa masuk ke sana tanpa seizinnya." Keiro, orang kepercayaan Cesar yang biasanya selalu optimis sekarang mulai terdengar gusar.

Cesar mengusap rambut pirangnya, menyipitkan mata dan berusaha memahami peta di depannya dengan seksama, mencari detail sekecil apapun yang mungkin bisa memberikan celah untuknya. Tetapi kurang ajar, tidak ada celah.

Keiro benar, bahkan seekor lalatpun tidak akan bisa masuk dengan leluasa.

"Satu-satunya jalan adalah ketika Jenderal berengsek itu membawa Asia keluar."

"Dan dia sepertinya tidak berniat melakukannya. Berdasar pengamatan kami, kondisi tidak berubah meskipun nona Asia sudah lebih...." Kairo berdehem, tampak canggung menerima tatapan tajam dari Cesar. " Maksud saya, ... kami pikir setelah nona Asia lebih kooperatif, penjagaan di benteng bisa lebih longgar. Tetapi ternyata tidak, semua yang dibutuhkan dimasukkan ke benteng setelah melalui pemeriksaan ketat, seluruh pegawai diseleksi, bahkan dokter pribadi juga didatangkan ke sana. Jenderal Akira seolah-olah masih menawan nona Asia di bentengnya."

Cesar merasakan ada sepercik harapan melambung di benaknya, terasa menggelitik, bagaikan sayap kupu-kupu di dadanya, menimbulkan rasa geli yang aneh. Rasa geli adalah rasa yang tidak nyaman, seperti dipaksa menahan bersin.

Percayalah, kau akan lebih memilih bisa tertawa lepas daripada hanya bisa merasa geli.

Dan secepat harapan itu menyala, secepat itu pula Cesar memadamkannya.

"Mungkin Jenderal itu hanya menjaga supaya tidak ada yang masuk, bukannya masih menawan Asia." Cesar mengernyit, Bahkan menyebut nama perempuan itu saja menyisakan rasa pedih yang pahit di pangkal tenggorokannya.

"Lalu apa yang akan anda lakukan?" Keiro tampaknya tidak mempunyai ide apapun, dia selalu membuat rencana berdasarkan fakta di lapangan, dan fakta menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak punya harapan.

"Aku akan menggunakan diriku sendiri sebagai umpan." Cesar menggeram, matanya menyala penuh tekad.

"Apa maksud anda?" Kali ini Keiro tidak bisa menyembunyikan ekspresi cemas di wajahnya. Apakah atasannya ini ingin berbuat nekat?

The General's Wife I | The General's Wife Revolution by Author5 PSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang