The Generals Wife Part 17-3: (Flashback 3): Asia, Akira dan Percikan 3

12 2 0
                                    

Asia membelalakkan mata, wajahnya pucat pasi. Matanya mengikuti gerakan tangan Jenderal Akira yang seolah-olah sengaja perlahan dan mengintimidasi. Lelaki itu membuka kancing kemejanya sambil tak sedikitpun melepaskan pandangannya dari wajah Asia.

"Kau akan.... apa?" Suara Asia tercekik di tenggorokan, berusaha menetralkan jantungnya yang berdebar, dia ketakutan.

Lelaki ini, Jenderal Besar pemimpin After Earth yang ditakuti karena sangat kejam. Dan baru beberapa kali mereka bersama, lelaki itu sudah mengulang-ulang kata akan membunuhnya.

"Aku akan meniduri pengantinku." Mata Jenderal Akira menyipit, "Sekarang tentukan pilihan. Kau mau cara yang lembut atau cara yang kasar?"

Wajah Asia memerah karena takut bercampur marah, dia merasa terhina. Dirinya yang selama ini dibesarkan sebagai perempuan sopan yang beradab, sekarang diperlakukan tak lebih dari seorang pelacur yang hanya akan dimanfaatkan tubuhnya.

"Kalau kau ingin menyentuhku dengan paksa, aku akan melawanmu sekuat tenaga." geramnya pelan, sedikit ketakutan ketika ekspresi Jenderal Akira berubah.

Ekspresinya gelap, mengerikan. Rupanya Asia telah salah menantang lelaki ini, Tidak ada satupun yang berani menantang Sang Jenderal sebelumnya. Asia telah menumbuhkan kemarahannya, dan tak ada jalan untuk kembali.

Jenderal Akira menghentikan gerakan membuka kemejanya. Dibiarkannya kemeja militer itu menggantung dengan beberapa kancing terlepas, lelaki itu tampak seperti predator yang sedang bertekad. Bertekad mengejar mangsa.

Dan Asia adalah mangsa yang dikejarnya.

"Kalau begitu aku putuskan kau menginginkan cara yang kasar." desisnya dingin penuh kekejaman.

Jenderal Akira naik ke atas ranjang, dan selanjutnya dia tidak memberi ampun pada Asia.

***

Asia memalingkan wajah, berurai air mata.

Tubuh lelaki itu masih di atasnya, napasnya terasa panas menghembus sisi telinganya. Asia merasa muak dan jijik. Dia ingin menyingkirkan tubuh yang sekarang berada di atasnya ini dan mandi. Pengalaman tadi sungguh mengerikan. Jenderal Akira memperlakukannya dengan kasar dan pada akhirnya menyakitinya.

Asia sudah meronta sekuat tenaga, menendang kemanapun dia bisa. Tetapi dia kalah kuat. Melawan laki-laki biasa saja dia sudah pasti kalah, apalagi melawan laki-laki kuat dengan pengalaman bertarung seperti Jenderal Akira. Lelaki itu tinggal menangkapnya, menindihnya dengan beban tubuhnya dan mencengkeram pergelangan tangannya dengan keahlian militernya, dan Asia tidak berkutik.

Rasanya sakit. Tubuhnya kesakitan dan jiwanya juga sakit. Dia tidak pernah diperlakukan serendah ini sebelumnya, tidak pernah disakiti sedalam ini sebelumnya. Dan lelaki ini, lelaki yang tiba-tiba saja muncul di kehidupannya, dengan begitu tega merenggut semua yang dimilikinya hanya dalam sekejap mata.

Jenderal Akira mengangkat kepala, ekspresinya tidak terbaca, wajah mereka masih begitu dekat. Matanya menelusuri air mata yang mengalir di pipi Asia, dan ekspresinya melunak.

"Lain kali tidak akan sakit lagi." gumamnya serak, sisa dari kenikmatan yang dicapainya sebelumnya.

Asia langsung menolehkan kepalanya, menatap langsung ke mata cokelat gelap itu dengan tatapan marah.

"Tidak akan ada lain kali. Aku jijik di sentuh olehmu!"

Ekspresi Jenderal Akira yang semula lembut langsung mengeras kembali, lelaki itu menyangga tubuhnya dengan kedua siku di sisi tubuh Asia, wajah mereka berdua saling berhadapan.

"Jijik katamu?" Dengan sengaja Jenderal Akira menundukkan kepalanya dan mengecup sisi leher Asia, menggoda, membuat Asia mengerutkan kening untuk menahan erangan yang hendak lepas dari tenggorokannya, "Apakah kau ingin mengingkari bahwa secara genetik tubuh kita saling memanggil? Tubuhmu diciptakan untuk memuaskanku, begitu juga sebaliknya. Tidakkah memalukan seorang perempuan yang bibirnya mengatakan tidak suka, tetapi tubuhnya menikmati?" Sambung Jenderal Akira dengan suara sinis.

The General's Wife I | The General's Wife Revolution by Author5 PSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang