The General's Wife Part 39: Ruang Hampa

12 2 0
                                    

"Dokter Frederick tidak datang ke lab sampai saat ini."

Letnan Paris langsung berbicara ketika memasuki ruangan rapat tempat Jenderal Akira mengatur pertemuan dengan anak buahnya sebelumnya.

Jenderal Akira sendiri yang hendak beranjak meninggalkan ruangan, langsung menghentikan langkah dan menatap tajam.

"Apa maksudmu? Dokter Frederick selalu ada pagi-pagi sekali di labnya. Aku bahkan ada janji dengannya untuk melihat hasil pemisahan serum regenerasi dari darah Cesar yang sudah berjalan hampir sembilan puluh persen..." Jenderal Akira menghentikan perkataannya, dirinya tampak berpikir, lalu ekspresinya berubah waspada, suaranya menggeram ketika memberi perintah, "Hubungi keluarganya, atau siapapun yang berada di rumahnya."

"Saya sudah melakukannya, sayangnya tidak ada satupun yang menanggapi dari tempat Dokter Frederick. Saya langsung mengirimkan beberapa orang untuk mendatangi kediaman Dokter Frederick dan melakukan pengecekan, mereka seharusnya melapor beberapa saat lagi." Letnan Paris langsung menjawab cepat.

"Hubungi mereka jika mereka belum melapor sampai sekarang." Jenderal Akira memberi perintah singkat dengan nada tegas, sementara lelaki itu langsungmembuka pintu ruangan dan melangkah keluar, mempercepat langkahnya melalui lorong-lorong benteng Marakesh City dan membiarkan Letnan Paris mengikuti di belakang, "Hubungi pondok tempat Asia berada, dan siapkan helikopter saljuku."

"Baik, Jenderal." Letnan Paris memberi hormat, dia mengeluarkan alat komunikasi kecil di tangannya, untuk menghubungi pondok kayu tempat Asia berada. Tetapi sama halnya dengan yang terjadi ketika dirinya menghubungi kediaman Dokter Frederick, tidak ada jawaban juga dari sana.

Kepala Letnan Paris mendongak, dan bertatapan dengan mata gelap Jenderal Akira, dalam dugaan yang sama. Ada yang salah... dan kejadian ini saling kait mengkait.

Dalam sekejap Jenderal Akira langsung berlari, sementara Paris bergegas memberi perintah melalui alat komunikasi yang dibawanya. Mereka menuju landasan helikopter, ke tempat helikopter sudah menunggu untuk membawa Jenderal Akira, sementara beberapa pasukan militer hitam sudah menunggu di helikopter lainnya yang berada di belakang.

Tanpa kata, Jenderal Akira melompat masuk ke helikopter itu dan dalam sekejap dua helikopter berwarna hitam yang khusus digunakan untuk terbang menembus salju itu langsung bergerak menanjak ke arah langit, semakin tinggi hingga serupa dua titik hitam dengan deru kencang yang terdengar sampai radius beberapa meter di bawahnya.

***

Suara baling-baling itu terdengar semakin jelas, pertanda apapun yang berada di atas sana memberi tanda bahwa mereka sudah tidak bisa menunggu lagi. Waktu mereka sempit, karena berdasarkan pengalaman, Jenderal Akira yang waspada akan segera menyadari bahwa ada yang tidak benar di wilayahnya.

Cesar melirik ke arah para penjaga berseragam hitam yang sudah tak sadarkan diri di belakangnya dan menghela napas. Gas tidur ini cukup berguna di saat seperti ini, dan beruntung karena pengaruh serum regenerasi, dirinya sama sekali tidak terpengaruh oleh efek gas tidur itu yang mencuri kesadaran manusia.

Dengan lembut Cesar mengangkat tubuh Asia ke dalam gendongannya, menunduk sejenak untuk memandang wajah Asia yang lunglai di tangannya. Adiknya ini terasa lebih berisi, dan mau tak mau Cesar melirik ke arah perut Asia, di mana anak dari musuh besarnya itu bertumbuh di sana.

Cesar menggertakkan gigi berusaha melupakan pemikiran yang mengganggu itu, lalu melangkah cepat sambil membawa Asia ke dalam gendongannya menaiki tangga, menuju ke landasan helikopter di atap khusus yang dibangun di bagian belakang pondok kayu ini.

Helikopter yang datang ke area ini sebenarnya bisa langsung mendarat ke landasan helikopter yang juga tersedia di bagian depan pondok, tetapi Cesar akan menarik perhatian jika harus menggendong Asia keluar dari rumah ini ke bagian depan, sebab siapa yang tahu jika kemungkinan besar ada pasukan lain yang berpatroli lalu melihat mereka?

The General's Wife I | The General's Wife Revolution by Author5 PSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang