The General's Wife Part 30: Anak Kembar

15 2 0
                                    

"Anda akan baik-baik saja, asal Anda tidak lupa memenuhi jadwal minum obat dan vitamin yang saya tinggalkan." Dokter Frederick meletakkan beberapa botol kaca kecil berisi pil putih di meja sebelah ranjang tempat Asia berbaring.

Dokter tua itu tersenyum lembut dan menatap Asia dengan penuh perhatian. Perempuan itu nampak lebih segar daripada terakhir kali dia memeriksanya. Saat ini mereka berada di dalam kamar Asia di pondok tengah hutan. Sudah seminggu ini Asia diperbolehkan pulang dari rumah sakit, kondisinya sudah jauh lebih baik dan pendarahannya sudah berhenti.

Tetapi bukan berarti Dokter Frederick menurunkan kewaspadaannya, dia terus melakukan kunjungan pemeriksaan setiap dua hari sekali untuk memastikan kondisi Asia benar-benar stabil.

Sampai saat ini Jenderal Akira belum mengambil keputusan mengenai nasib janin kembar yang dikandung oleh Asia, dan sepertinya Asia sendiri belum diberitahu mengenai masalah penting ini.

Dalam keheningan yang terasa canggung itu, Asia menatap Dokter Frederick dengan tatapan mata menyelidik berbaur dengan rasa curiga. Meski dokter tua ini bersikap kebapakan dan lembut kepadanya, Asia tidak akan pernah lupa bahwa lelaki ini adalah tangan kanan Jenderal Akira yang membantu Jenderal Akira melakukan pekerjaan kotor yang menyangkut kepentingan medis di After Earth.

Dan memikirkan perihal prosedur medis itu langsung membuat Asia teringat kepada Cesar.

"Apakah dokter tahu bagaimana kondisi Cesar sekarang?" Mata Asia menyipit sambil menatap tajam ke arah Dokter Frederick yang langsung tertegun mendengar pertanyaannya.

Dokter Frederick tampak menelan ludah sebelum menjawab, "Nyonya Asia, Anda tahu bahwa saya tidak diperkenankan menjawab pertanyaan Anda."

Asia mendengus kesal, "Aku hanya ingin mengetahui kondisi saudaraku, bukan memintamu melepaskan Cesar atau membocorkan informasi apapun mengenai keberadaannya."

Jawaban Asia yang logis membuat Dokter Frederick melirik ke arah pintu seolah-olah takut ada yang mencuri dengar percakapan mereka, dan kemudian setelah memutuskan bahwa situasi aman, dokter tua itu mengangkat bahu sebelum menjawab.

"Saya tidak bisa menjelaskan banyak tapi yang pasti saat ini kondisi saudara Anda dapat dibilang baik-baik saja."

Asia melemparkan tatapan mata menyelidik ke arah Dokter Frederick, "Sampai kapan kalian akan menyedot darahnya? Tidak cukupkah kalian mengambil darahnya selama beberapa bulan terakhir ini?"

Ada jeda sesaat sebelum Dokter Frederick menjawab pertanyaan itu, sebuah jeda yang mencurigakan tetapi luput dari perhatian Asia karena jawaban Dokter Frederick berikutnya benar-benar membuatnya bahagia.

"Kami sudah tidak mengambil darah Cesar sejak beberapa minggu terakhir ini." bisik Dokter Frederick pelan.

"Benarkah?" Asia berseru tidak dapat menahan perasaannya, "Kalau begitu saudaraku sudah sadarkan diri?"

Dokter Frederick tampak kehabisan kata-kata, ekspresinya penuh penyesalan, menyesal karena mengucapkan kalimat terakhirnya tadi. Dokter tua itu langsung beringsut mundur sambil memijat tengkuknya seolah ingin menghindar.

"Saya sudah terlalu banyak bicara, jika saya membuka mulut lagi itu akan membahayakan nyawa saya, mohon mengertilah."

Asia mengerutkan kening mendengar jawaban itu dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya kembali.

"Bukan hanya kau... bahkan Jenderal Akira juga begitu tertutup mengenai kondisi Cesar. Sebenarnya apa yang kalian rahasiakan di belakangku?" tanyanya.

Ketika Dokter Frederick membuka mulut untuk menjawab, pintu di belakangnya terbuka. Sosok Jenderal Akira masuk, berdiri di ambang pintu sambil melemparkan tatapan mata memperingatkan berganti-ganti ke arah Asia dan Sang Dokter. Tatapannya kemudian berhenti dan terpaku tajam ke arah Asia.

The General's Wife I | The General's Wife Revolution by Author5 PSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang