PERINGATAN!!! Cerita ini sepenuhnya fiksi dan tidak didasarkan pada peristiwa atau orang nyata. Karakter, tempat, dan kejadian dalam cerita ini adalah hasil imajinasi penulis. Setiap kemiripan dengan orang atau peristiwa nyata adalah kebetulan semata. Pembaca diharapkan untuk menggunakan imajinasi mereka dan menikmati cerita ini sebagai karya hiburan.
---
"Roseanne!" sapa Violetta ceria, suaranya membuncah di tengah hiruk pikuk pesta. Ia menepuk bahu sahabatnya itu lembut, lalu matanya terbelalak saat melihat kain jaring yang menutupi wajah Roseanne. "Roseanne, kenapa wajahmu ditutup? Kau seperti pengantin yang baru saja menikah!"Violetta mengangkat kain jaring itu perlahan, seolah ingin mengintip rahasia di baliknya.
Roseanne terkekeh geli. "Kenapa kau mengintip seperti itu?" tanyanya sambil menepuk pelan lengan Violetta."Habisnya aku penasaran, apakah ini gara-gara Yang Mulia Caden?" tanya Violetta, matanya berbinar-binar. Roseanne mengangguk kecil, senyum tipis menghiasi bibirnya. Namun di balik senyum itu, ada rasa kesal yang ditahan olehnya.
Saat melihat para bangsawan, Roseanne benar-benar merasa pengetahuannya mengenai sejarah Bergheim sangat sedikit karena mungkin ia hanya fokus membaca buku yang berkaitan dengan Caden saja, ia bertekad akan mencari tahu dan membaca lebih banyak buku lagi.
"Omong-omong, kau kesini bersama siapa?" Roseanne sedaritadi hanya melihat Violetta sendirian. "Um..suamiku juga, namun ia sibuk mengobrol tentang bisnis bisnis dan bisnis. Sangat mengesalkan, ia selalu bertingkah seperti suami yang tidak perhatian pada istri diluar kastil ku. Namun jika kami berdua saja ia bertingkah seperti anak kecil" keluh Violetta sambil menggembungkan pipinya.
Roseanne yang mendengarnya hanya tertawa kecil "Bukankah itu sangat manis Violetta?" mendengar hal itu membuat Violetta mengernyitkan dahinya "Manis? Itu sangat menjengkelkan." Roseanne hanya terkikik geli membayangkan bagaimana jika itu Caden, hal itu sukses membuat dirinya tersenyum lebar.
Tiba-tiba dari depan aula terdengar terompet yang saling bersaut menandakan acara akan dimulai. Violetta langsung berpamitan dengan Roseanne karena terlihat suami Violetta yang memanggilnya dengan melambaikan tangan.
Di panggung aula terlihat telah tersusun enam singgasana yang kemudian disusul oleh masuknya anggota kerajaan dimulai dari Raja, Ratu beserta keempat anaknya. Terlihat Mirabelle sedikit terlambat masuk dan sedikit berlari kecil dibelakang kakak laki-lakinya, Abraham. Roseanne langsung teringat dengan Abraham, pangeran yang akan melawannya setelah Roseanne berhasil mendapatkan kerajaan Bergheim.
Disini Abraham masih remaja dan terlihat raut wajahnya yang manis sambil tersenyum sambil berjalan dan duduk disinggasananya. Terlihat pula Caden yang kembali duduk disebelah Roseanne.
"Selamat datang para bangsawan sekalian, saya sangat gembira dapat bertemu dengan kalian semua pada malam ini untuk merayakan kepulangan putriku Mirabelle Alix Von Catenbury yang baru saja memenangkan perlombaan pengetahuan di kerajaan luar negri" para bangsawan langsung bersorak meriah.
"Ku harap, kalian semua dapat menikmati jamuan kali ini hingga kalian merasa puas " sambung raja sambil tersenyum dan menunduk hormat. Bangsawan-bangsawan yang melihat itupun langsung membuat simbol tangan berlian diatas kepala mereka, "SALAM SEJAHTERA MATAHARI KAMI YANG MULIA RODEON" suara para bangsawan menggema di aula kastil kerajaan yang sangat luas itu.
Setelah itu, ratusan pelayan sibuk beralalu-lalang menghidangkan banyak jenis-jenis makanan mewah. Para bangsawan juga sibuk bercerita, berdiskusi satu sama lain selagi menunggu makanan mereka tersaji. Terkecuali pasangan Silverberg yang hanya terdiam menatap kosong kearah meja mereka.
Terdengar Caden yang beberapa kali sedikit terbatuk dan berusaha menahan batuknya. Namun tiba-tiba ksatria pribadi raja datang menghampiri mereka berdua dan mengatakan raja ingin bertemu. Roseanne merasakan gugup yang luar biasa saat berjalan bersama Caden menuju panggung yang tidak terlalu tinggi di depan aula.
Ternyata saat mereka berjalan kearah depan, mereka langsung menjadi sorotan bangsawan-bangsawan lain. "Ah Caden mengapa kau menutupi wajah istrimu ini?" celetuk Putra Mahkota Nikolai sambil tertawa kecil. Terlihat putri Isami anak kedua dari raja tersenyum mengejek pada Roseanne "Ataukah terlalu buruk rupa Caden? Sudah ku bilang ayah, lebih baik jika Caden bersama ku saja"
Hal itu sedikit membuat Roseanne terkejut, ia tidak menyangka bahwa Putri Isami yang ia sering baca dibuku sejarah menrupakan gadis yang juga menyukai Caden. Buku sejarah yang ia baca hanya menceritakan bahwa nanti Putri Isami akan dijodohkan dengan Pangeran dari kerajaan yang tak kalah kuat dari kerajaan Bergheim.
Pada saat kudeta yang dilakukan Caden dan Roseanne, Putri Isami segera diboyong ke Istana calon suaminya dan segera menikah disana. Bayangan Roseanne tentangnya adalah putri yang manis dan anggun. Ia tidak menyangka bahwa didepannya sekarang Putri Isami sedang mencoba meremehkannya didepan para bangsawan.
Roseanne juga bingung, bukannya anggota kerajaan tau dengan wajah Roseanne yang sebenarnya? "Caden, menginaplah. Kau tidak ingin terburu-buru pulang kan?" raja menatap Caden dengan senyuman kecilnya.
Caden yang mendengar itupun hanya bisa pasrah dan mengangguk pelan "Baik, Yang Mulia."
Caden terlihat mengepalkan tangannya erat sambil menarik tangan Roseanne untuk kembali duduk dimeja mereka.
Saat acara selesai, Roseanne dan Caden diantar menuju kamar mereka. Ini membuat Roseanne sedikit gugup karena berarti ia akan tidur bersama dengan Caden diruangan yang sama. Saat sampai dikamar, Roseanne langsung meminta pelayan yang disediakan untuk membantunya membersihkan diri dari gaun dan sanggul yang berat.
Saat telah memakai gaun tidur nyaman, Roseanne masuk kembali kekamar sambil menyisir rambut hitam panjangnya dengan jari-jemarinya. Terlihat Caden yang duduk disofa yang ada di kamar yang sangat luas itu "Maaf," ujar Caden lirih, suaranya terdengar parau. Roseanne menoleh, menatapnya dengan bingung. "Maaf?" ulangnya pelan.Caden menghela napas panjang. "Memaksamu memakai kain itu," lanjutnya. "Aku tahu itu tidak adil."
Perkataan itu sedikit membuat Roseanne luluh dan tersenyum kecil namun ia masih sedikit kesal "Jahat, Apa aku terlalu jelek untuk bisa berjalan disebelahmu? Atau apa kau benci padaku? Jika begitu pergi cari istri baru saj-" ucapan asal Roseanne langsung dipotong oleh Caden.
"B-bukan begitu! Aku.." terlihat Caden menghela nafas berat sebelum melanjutkan perkataannya. "Aku tidak tahu apa yang terjadi Anne, melihat Ghunter yang langsung terpana ketika melihatmu tadi pagi membuatku kesal. Aku tidak bisa membayangkan lagi akan sekesal apa aku jika bangsawan lain melihatmu dengan tatapan seperti Ghunter" jawaban itu sontak membuat Roseanne yang sedang asyik menyisir rambutnya dengan jarinya mendadak berhenti.
Roseanne terdiam sambil sedikit membuka mulutnya melongo. Ia tidak menyangka seorang Caden bisa mengatakan hal itu padanya. Namun belum hilang keterkejutannya, Roseanne dibuat panik saat Caden kembali terbatuk namun kali ini Caden terbatuk sambil memegangi dada kirinya. Caden menahan rasa sakit itu sampai terkulai lemas kesofa.
"T-tidak...tidak apa-apa Anne, aku tidak apa-apa" katanya lirih saat Roseanne buru-buru menghampirinya dan membantunya kembali duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐄𝐓𝐄𝐑𝐍𝐔𝐒
Fantasía"Pagi bu, Saya ingin meminjam buku ini", Seorang mahasiswi cantik menyerahkan buku sejarah tebal ke perpustakawan. "Really Janette? Kamu sudah meminjam buku ini yang ke sepuluh kalinya!" Bu Margarete menghela napas panjang sambil mengetik nomor ser...