Bab 7 | drama & nyanyi

21 3 0
                                    

Happy reading

Halo jangan lupa vote + komen.
kalo ada yang typo tandain guys

*****

"ASSALAMUALAIKUM."teriak Aya, Ara, Anaya, dan Quinsyah masuk ke dalam ruangan Aca.

"Waalaikumussalam."jawab Aca dan Raka barengan.

"kenapa ke sini?"tanya Aca mengangkat satu alisnya.

"Lo gamau kita ke sini? kamu jahat mas, kamu selingkuh sama dia, di mana letak hatimu?"dramatis Ayara memegang dada nya dan pura-pura menghapus air matanya.

Aca memutar bola matanya malas melihat drama Aya.

"camer lihat anakmu selingkuh dariku."dramatis Ayara memegang tangan Anaya.

"KENAPA DIA MENYELINGKUHI KAMU?"teriak Anaya pura-pura marah.

Ara dan Quinsyah sudah duduk, mereka makan cemilan sambil melihat drama yang Aya buat. Mereka bukan nya nanya keadaan Aca malah membuat drama.

"K-katanya aku tidak secantik cewe lain."jawab Ayara.

"Kau berani-beraninya menyelingkuhi menantu mama."tunjuk Anaya kepada Aca.

"Ma itu bukan seperti yang kau lihat."dramatis Aca membuat Ara menganga Aca tidak kebentur kan atau amnesia, kemana Aca yang dingin dan cool.

"TERUS DIA SIAPA?"teriak Anaya menunjuk ke arah Raka, membuat Raka menggaruk belakang kepalanya dan mendadak seperti bocah polos.

"Gue? gue kan Raka, lo lupa ingatan?"

Mereka semua serempak menepuk jidat dan Anaya menatap curiga ke arah Raka.

"BENTAR, LO BENERAN RAKA KAN? RAKA GA MUNGKIN GINI."teriak Anaya membuat mereka menutup telinga.

"WHAT? KAK RAKA GA KERASUKAN?"teriak Quinsyah lagi lagi membuat mereka menutup telinga dan mengusap dada.

"ASSALAMUALAIKUM."teriak Marven seperti toa datang bersama Etheniel, Angkasa, dan Raden. Namun, yang mengucapkan salam hanya Etheniel, Marven, dan Angkasa karena Raden kristen.

"Waalaikumussalam."jawab mereka serempak dengan tersenyum paksa.

Raden menatap satu-satu ke arah mereka semua. "Ini pada kenapa?"tanya Raden menatap Anaya yang tangan Anaya di pegang Aya.

"Oh gapapa tadi pada ghibah yakan guys."seru Anaya tersenyum manis menatap 3A dan Quinsyah.

"Nah iya kita lagi ghibahin sih Dirga."sahut Ayara duduk dekat Ara dan memakan cemilan.

"Coba cerita ke gimana, gue udah di kasih tau Marven sih."tutur Raden duduk melingkar di ikuti Anaya dan yang lain.

"Jadi gini."Ayara menceritakan semuanya dengan kesal sesekali Raden menyahut dan julid.

Dan terjadilah aksi perghibahan, tapi tiga kulkas menyimak saja tidak ikutan.

"Gue juga ada ghibah nih."Seru Marven membuat mereka semua menatap ke arah Marven dan semakin mendekat.

Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang