Bab 17 || waspada ||

10 3 13
                                    

Happy reading

Halo jangan lupa vote + komen.
kalo ada yang typo tandain guys

••••

Di pagi hari, hari ini adalah hari Selasa, Ara masih tertidur, tidak keganggu sama sekali sama suara bising kota. Matahari pagi baru saja mengintip dari balik gedung-gedung tinggi, menyapa langit dengan warna jingga lembut.  Udara sejuk menelusup masuk melalui celah jendela kamarnya.

Ara terlentang dengan nyaman di ranjangnya, selimut tebal masih menyelimuti tubuhnya. Rambutnya yang panjang terurai di bantal, wajahnya tenang dan damai.  Di luar, suara burung berkicau riang, seolah mengajaknya untuk bangun dan menikmati pagi yang cerah.

Suara sering telepon berbunyi, membuat Ara mengambil handphone nya dengan mata merem.

"Hm?" guman Ara.

"RA, SEKOLAH MANDI LO SANA JANGAN TIDUR LAGI." teriak Aya setelah Ara mengangkat telepon nya.

Aya tahu Ara sering suka bangun ke siangan makanya dia telepon, bukan sekarang aja tapi setiap hari dari dulu dia atau Aca selalu menelfon Aca.

"IYAA, AY, GAK TIDUR LAGI, MAKASIH, AKU MATIIN BYE." teriak Ara mematikan telepon nya, Ara berdiri dengan lesu ke kamar mandi.

Ara mengucek matanya, masih berat untuk membuka mata sepenuhnya. Air dingin yang mengalir dari shower perlahan membangunkannya. Ia menguap lebar, berusaha mengusir rasa kantuk yang masih menempel.

Setelah mandi dan berpakaian, Araya turun ke lantai bawah. Aroma nasgor dan roti panggang sudah memenuhi ruangan, membuat perutnya keroncongan. Di meja makan, Aya dan Aca sudah duduk, menunggu Ara turun ke bawah.

"Pagi, Ara," sapa Aya sambil tersenyum.

"Sejak kapan kalian di sini?" tanya Ara duduk di samping Aca.

"Sejak tadi." sahut Aya.

"Mom sama dad aku?"

"Udah berangkat, mereka nyuruh kita ke ruang makan nungguin lo," jawab Aya.

"Btw anak pungut kemana?" lanjut nya menatap Ara, ia dan Aca sudah tahu karena di ceritakan Ara.

"Gatau, udah pergi kali."

"Hm."

"Makan!!" tegas Aca, membuat Ara dan Aya terdiam, mereka mengambil nasi goreng yang sudah di siapkan sama pelayan.

"Kalian belum pada makan?" tanya Ara sambil mengunyah makanan.

"Belum, malas banget gue makan di rumah." sahut Aca dengan wajah kusut nya.

Ara mengangguk mengerti, dia menatap ke arah Ayara.

"Gue? udah makan roti."

*****

Setelah selesai makan tadi, Ara, Aya, dan Aca berangkat menggunakan mobil. Aca yang menyetir mobilnya. Mobil itu melaju dengan santai di jalan raya.

Takdir KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang