10 - Guilty Pleasure 🔞

2.3K 45 5
                                    

19 Juli 2024
21.30

"Iya tante, ini udah sampe apartemen kok" ucap kakakku yang sedang menelpon dengan mama.

Aku dan kakakku memang dari kecil satu rumah. Meskipun mama sudah menganggap dia sebagai anaknya sendiri, kakak masih memanggilnya dengan sebutan 'tante'. Ini permintaan dari mamaku supaya dia tetap ingat dengan orang tua aslinya yang sudah tiada.

Aku dan kakakku baru saja sampai di apartemen. Tubuhku sangat lelah karena event theater hari ini.

"Cel, itu ada pudding di kulkas kalo mau" ucap kakakku sambil menarik koperku ke dalam kamar.

"Mau dongg..." aku langsung bergegas ke area dapur dan membuka kulkas. Aku membawa pudding ke area ruang tamu dan makan sambil menonton tv.

"Heh, mandi dulu sana! Dasar jorok!"

"Iya nanti aja ah! Pudding dulu, hehee..." aku menghiraukan perintah kakakku.

Kakakku pergi ke kamarnya. Hmmmm, memang setelah aktivitas yang panjang, yang kubutuhkan hanyalah pudding. Aku bisa menenangkan diri sejenak.

Setelah aku selesai menyantap pudding, aku langsung mengambil handuk dan mandi. Tubuhku sudah bau keringat. Memang sudah biasa sih kalau habis theater seperti ini. Oh iya, sensasi mandi setelah theater itu bikin lega, beda sama mandi setelah bangun tidur. Kalian harus rasain mandi setelah aktivitas berat seperti olahraga, dance, sex-EH?? maksudku ya itulah pokoknya...

Aku langsung membasahi diriku dengan shower. Air mengalir dari atas kepala hingga ujung kaki. Aku mulai mengelap muka dan badanku dengan sabun. Entah kenapa, setiap kali mandi aku selalu terangsang untuk melakukan masturbasi. Sejak kembali dari event theater sementara, aku menjadi mudah terangsang. Apa ini karena aku sudah pernah mengalami orgasme? Inikah efek yang diberikan Kak Lulu saat di Surabaya?

Aku duduk di lantai, di dalam bilik shower. Aku membiarkan shower menyala sehingga pancuran air tetap membasahi tubuhku. Kedua kakiku kubuka selebar bahu.

"Hmm, begini kan ya..." ucapku dalam hati.

Aku meraba area vaginaku, terutama bagian klitoris. Seperti yang diajarkan kak Lulu. Awalnya aku merasa aneh sendiri karena aku tidak pernah melakukan hal ini sendirian sebelumnya. Tapi, lama-kelamaan aku tercandu dan sudah melakukan hal ini setiap kali aku mandi.

Jari tengah dan jari manis kugunakan untuk merangsang area vaginaku. Aku membayangkan tubuh kak Lulu yang pernah kunikmati. Tangan kiriku kupakai untuk meraba puting payudaraku. Ketika seluruh area sensitifku tersentuh, aku bisa merasakan sensasi seksual. Rasanya ingin sekali aku berterimakasih kepada kak Lulu karena sudah memberikanku pengalaman yang indah.

Aku mulai memasukkan jari-jariku ke dalam vagina. Terkadang, aku tidak hanya membayangkan kak Lulu saat melakukan ini, tapi juga member Black Vows yang lainnya. Wajah-wajah mereka, lekukan tubuh mereka, dan bibir mereka yang sangat halus membuatku iri kepada mereka. Tidak ada salahnya kan jika aku membayangkan mereka meskipun aku juga perempuan?

Tidak terasa sudah 30 menit berlalu. Aku masih sibuk melakukan masturbasi. Aku terus menusuk vaginaku dengan jari tengah dan jari manis. Puting payudaraku kuputar-putar bahkan kucubit sesekali untuk merangsang tubuhku. Tetapi aku masih tidak mencapai klimaks. Aku sudah membayangkan berhubungan tubuh dengan setiap member Black Vows, tetapi tetap saja tidak mencapai klimaks. Sepertinya karena aku terlalu sering masturbasi, jadi area sensitifku menjadi terbiasa oleh rangsangan yang kuberikan.

"ICEL! CEPETAN GUA MULES BANGET INI!" teriak kakakku sambil mengetuk-ngetuk pintu toilet

"E-eh?! I-i-iyaa kakk..." aku terkejut dengan suara kakakku. Aku langsung melepaskan jari-jariku dan membersihkan tubuhku secepatnya.

Black Vows 48 (21+) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang