25. Pembully?

319 33 7
                                    

Typo bertebaran ~

***
"Pada dasarnya, manusia itu memang berpotensi mengecewakan. Mereka yang bahkan awalnya obat, bisa jadi racun di kemudian hari."

-Nana Grizsella.

***
⚠️Part kali ini lebih dari 1000 kata⚠️
***

Nana melihat dirinya sendiri dari pantulan kaca, hari ini rasanya ada sesuatu yang berbeda.

Dia menatap totebag yang berada diatas meja belajarnya, dengan satu sticky Note.

Didalam totebag itu terlihat satu kotak sandwich dan se‐botol air mineral, serta beberapa obat.

"Dimakan, ini bang Leon yang membuatnya. Abang tidak marah, maafkan abang untuk hal yang semalam, abang percaya bahwa kamu tidak mungkin melakukan itu."

"Note: jangan lupa minum obat adek."

Itu adalah isi dari surat yang Leon tinggalkan untuk Nana. Pipi gadis itu seketika menggembung, dia tersenyum lebar.

Dengan langkah riang, Nana memegang totebag itu. Tujuannya adalah ke meja makan, namun saat dirinya tiba disana, meja makan itu kosong, hanya ada dua maid yang sedang terlihat merapihkan dua piring dan dua gelas.

"Tuan muda Leon ada kepentingan di kantor, sehingga dia sudah berangkat sendari subuh, Nona kecil." Ucap salah satu maid.

"Tuan muda Alvero, Arsen dan Kaivan sudah lebih dulu sarapan, dan mereka sudah berangkat terlebih dahulu. Nona kecil silakan duduk, biarkan saya siapkan sarapan untuk anda." Ujar maid yang satunya lagi.

"Gak perlu, aku sarapan disekolah aja." Jawab Nana, lalu dengan langkah cepat dirinya berjalan menuju garasi.

"Mereka menghindar dari gue?" Batinnya.

Di garasi, Om Jeff sudah senantiasa menunggu Nana disamping mobil.

"Loh, Om kok disini? Gak nemenin bangneon, apa?" nana Melangkahkan kakinya mendekati Jeff.

"Tuan muda Leon sudah mengitipkan anda kepada saya, Nona kecil." Jawabnya.

"Aku berangkat sendiri aja, ya? Om bisa diem di rumah aja, Ngopi gitu Om. Ya, ya?" Nana menatap Om Jeff dengan wajah memelas.

"Maaf, tapi saya tidak bisa Nona kecil." Telak sudah, Nana hanya mampu menghela nafasnya berat. Lalu dirinya masuk kedalam mobil dengan wajah yang ditekuk.

"Hoream, bari nage meh naon bet dianterkeun sih?" batin Nana merasa sedikit kesal.

***

Setibanya Nana di kelas, dirinya hanya langsung duduk. Ada Kaivan di sana, tetapi dia hanya diam tanpa menoleh kearah dirinya.

Pelajaran hari ini rasanya cukup membosankan bagi Nana, sebab dia hanya memperhatikan keluar jendela sejak Pelajaran pertama dimulai.

Biasanya dia dan Kaivan akan menjadi yang paling berisik dan tidak bisa diam saat berada di kelas, namun kali ini tidak, keduanya hanya diam membisu.

Nana Grizsella. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang