BAB 53

41.9K 2.7K 72
                                    

- 𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 -

Pukul 20.00, para tamu sudah mulai berdatangan. Teman - teman Keira juga sudah datang, termasuk Gabriel.

Pria itu berjalan mendekati Keira, baru saja ingin duduk di sebelah Keira, Juan lebih dulu duduk. "Ini Kei, yang lo mau," ujar Juan menyodorkan cheese cake yang ia ambil. Keira menerima nya dengan senang hati. Sedangkan, Gabriel mendengus sebal.

"Lo udah dateng daritadi?" tanya Gabriel dari belakang Keira.

Keira mendongak sekilas menatap Gabriel, "Ho'oh. Rea pesen risol sama pastel soalnya, jadi harus gue anter dulu," jawab Keira. Gabriel mengangguk mengerti.

"Cek.. Cek.." Suara dari Mic terdengar, menandakan acara akan segera di mulai. Para tamu pun duduk di kursi masing - masing.

Acara di laksanakan, mulai dari kata - kata sambutan, tiup lilin, potong kue, dll. Setelahnya, mereka di perbolehkan makan sepuasnya, di iringi lantunan musik dari alat musik.

.

"Lo gamau dansa, Kei? Si Jessica sama Mars udah, noh," ujar Lisa pada Keira. Gadis itu menggeleng, "Gamau ah. Gue mau makan kue aja, cheese cake nya enak banget," balas Keira.

Lisa mengangguk - anggukkan kepala nya. "Kiww, cewek. Mau dansa sama babang Bima, gak?" tanya Bima pada Lisa.

"Ih! Gamau, ah. Nanti yang ada gue nyungsep," tolak Lisa.

"Jahat banget anj*r. Gue di tolak!"

Lisa terkikik, "Bercanda."

Gadis itu menoleh pada Keira dan Renza. "Weh, gue sama Bima dansa dulu, ya," izin nya setelah itu langsung pergi bersama Bima ke tengah - tengah ballroom.

"Lo beneran gamau dansa, Kei?" Keira menoleh pada Renza. "Engga mau. Males, ntar aja," ujar gadis itu.

Baru hendak membuka mulut untuk bicara, suara lain datang memanggil nama Renza. Si empu pun menoleh.

"Lo ga dansa?" Ini Rea. Renza menjawab dengan gelengan kepala. "Yok, coba dansa sama gue," ajak Rea antusias.

"Tapi--" Keira menyenggol lengan Renza, "Sono. Santai aja, gue di sini doang, ga kemana - mana," ujar Keira.

Berpikir sejenak, Renza pun setuju berdansa dengan Rea. Mereka berdua berjalan ke tengah - tengah ballroom juga.

Keira memilih berdiri di pojokan, menikmati berbagai kue yang sudah sangat lama tak ia makan. Terakhir, sebelum dirinya berada di tubuh Keira.

Di tengah - tengah menikmati kue nya itu, sebuah tangan--lebih tepatnya, beberapa tangan, terjulur kearahnya. Keira mendongak, menatap ketiga tangan itu.

"Daripada makan kue doang, mending dansa sama gue," ajak Tama.

"Keira.. ayo dansa. Gue bakal kasih tau lo sesuatu." Ini Theo.

"Kei.. ayo coba dansa sama gue. Atau.. lo mau nyari gue lagi? Biar gue temenin." Ini Gabriel.

Keira mengerjapkan mata nya pelan, menatap satu per satu orang di hadapan nya sembari memasukkan sendok nya ke dalam mulut. 'Mereka bertiga ngapain coba?' heran nya dalam hati.

"No." Suara lain datang dari kanan Keira. Keira dan ketiga lelaki itu serentak menoleh. "Keira dansa sama gue," putus Juan yang langsung menarik lengan Keira ke samping nya.

The Antagonist ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang