16

207 24 6
                                    

I'am back!

Maaf baru bisa update
Semoga kalian suka sama bab ini

Jan lupa komen dan tekan vote!

Sorry for typo

Happy reading guys...

°

☆◇☆

Shaka berjalan menelusuri koridor yang ramai. Banyak siswa maupun siswi yang berbisik saat ia melewatinya. Shaka menatap mereka dengan tatapan bingung.

"Eh itu Shaka!"

"Gilak! Gue nggak nyangka."

"Gue malah ngerasa kayak di novel-novel gitu."

"Tapi setau gue keluarganya cuma punya dua anak."

"Jangan-jangan, Shaka cuma anak pungut!"

Anak itu memilih mengabaikan rasa penasarannya. Kebingungannya kian bertambah saat Kaisar tiba-tiba menghampirinya di depan kelas. Kaisar menyeretnya ke suatu tempat. "Ikut gue!"

Dahi Shaka mengkerut. "Kemana?"

"Nggak akan gue ajak bolos, santai aja!" Sewotnya.

Keduanya berhenti di taman belakang sekolah yang sepi. Kaisar menunjukan foto studio keluarga, dimana ada seorang remaja yang sedang tersenyum cerah di sana. Kontras dengan ketiga pria lain yang hanya tersenyum tipis. Terlihat jelas kalau itu wajah Shaka.

Shaka terdiam menatap foto tersebut. Ia membaca akun Instagram tersebut. Matanya pun membola dan merebut handphone Kaisar. Foto itu diposting jam delapan malam. Tepat setelah makan malam mereka selesai. Lalu di foto selanjutnya hanyalah foto random. Ia juga mengunjungi 2 akun yang lain, keduanya pun memosting foto yang sama.

"Kenapa gue baru tau?" Gumam Shaka.

Kaisar yang melihat reaksi Shaka, menduga anak itu benar-benar tidak tahu. Ia mengambil ponselnya kembali dari tangan Shaka. Bel masuk berbunyi. Keduanya saling pandang. Kaisar tersenyum tipis, ia kemudian menepuk bahu Shaka pelan.

"Lo tenang aja, masih ada gue. Sekarang ke kelas dulu, udah bel." Kaisar berjalan lebih dulu.

Shaka menghela nafas panjang dan mengangguk pelan. Ia mengikuti langkah Kaisar di belakangnya. Firasatnya tidak terlalu baik. Setelah sepuluh tahun yang lalu keluarganya memilih menyembunyikan identitasnya, dan sekarang kembali dipublikasikan.

Sebenarnya, bukan hal itu yang ia khawatirkan. Namun hal lain yang selalu mengganggu pikirannya akhir-akhir ini. Shaka hanya tak menyangka bahwa dirinya akan dipublikasi dalam waktu dekat. Ia masih belum siap mengenai reaksi publik nantinya.

☆◇☆

Shaka dan Kaisar kini tengah berjalan menuju kelasnya setelah pelajaran olahraga. Beberapa anak kelasnya sudah berlarian ke kelas. Keduanya memilih berjalan santai. Selain karena lelah sehabis pelajaran olahraga, mereka masih ingin bersantai.

Shaka sengaja mengenakan topi guna menghalangi pandangan murid lain. Meskipun bukan kali pertama ia menjadi pusat perhatian, namun kali ini terasa berebeda. Kaisar yang melihatnya terkekeh pelan. Ia pun merangkul sahabatnya itu.

"Mereka nggak akan makan lo kok, nggak usah tegang. Biasanya juga lo yang malu-maluin!"

"Gue bukan tukang kalik!" Sahutnya.

This is ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang