20

90 11 0
                                    

Guys ame back
Shaka is back

Enjoy to reading this part ^_^

❀(*´▽'*)❀

Di SMA Anagatha sudah melakukan aktivitas normal. Kegiatan pembelajaran pun sudah di mulai. Entah ada murid baru ataupun suasana baru. Semua nampak penuh dengan taburan serbuk bahagia. Seakan kebahagiaan satu orang akan menular pada yang lainnya.

Jika kebanyakan Siswa maupun siswi akan senang, lain halnya dengan Kaisar. Pasalnya Soulmate everything-nya belum bisa dihubungi. Shaka, sebulan terakhir ini memang tidak bisa dihubungi. Anak itu juga tidak memberinya kabar mengenai dirinya. Hal itu tentu menimbulkan pertanyaan demi pertanyaan juga asumsi negatif dalam benak Kaisar.

Hari ini, hari pertama yang menguras tenaga sudah usai sudah. Kaisar berjalan santuy menuju parkiran. Akan tetap, pikirannya melambung memikirkan kabar Shaka di luar sana. Ia akan mendiskusikan tentang ini pada yang lainnya nanti.

"Kai?!" Panggil seseorang hingga menggema di penjuru parkiran yang sepi.

Kaisar tersenyum tipis kala mendapati Sada dan yang lainnya berjalan ke arahnya. Minus satu, Milan. Kabarnya dari Natha, Ketuanya itu tengah sakit. Membuatnya harus meliburkan diri.

"Eh guys, sebenernya gue mau ngajak kalian." Kata Natha ambigu.

"Lo ngomong ambigu baget, Nat? Yang jelas kek, kemana gitu?!" Protes Danta, menatap julid pada Natha.

Natha terkekeh pelan. "Entar juga tau, mau ikut enggak nih? Enggak juga nggak papa."

Mereka pun pada akhirnya mengikuti ajakan Natha. Entah mau diajak kemana, yang jelas mereka merasa ada sesuatu yang mengganjal.

Selama perjalanan, Kaisar merasa tak asing dengan rute yang ia lalui. Mungkin teman-temannya juga berasumsi demikian. Ia kembali merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Natha. Kaisar bertambah bingung saat mereka berhenti di area parkiran rumah sakit yang bertuliskan 'Lentera Harapan'. Tempat yang membuat pikiran Kaisar berkecamuk.

"Ngapain kita ke sini, Nat?" Tanya Mahesa.

"Siapa yang sakit?" Sahut Candra yang juga bingung.

Sada memegang bahu Natha dan membuatnya menghadap ke arahnya. "Nggak ada yang lo rahasiain ke kita kan?

Elang dan Riga diam disaat yang lain menuntut kejelasan pada Natha. Anak itu malah tersenyum tipis. " Gue bakal jelasin di dalem aja."

Mereka pada akhirnya mengikuti Natha yang memimpin jalan. Ia sama sekali tidak membuka suaranya. Benar-benar membuat yang lain bingung. Mereka memikirkan asumsi tersendiri.

Natha berhenti di sebuah kamar rawat intensif. Llau bali menatap teman-temannya. "Maaf gue nggak langsung kasih tau." Ia menjeda ucapannya. "Semalem, Milan oprasi."

"Hah?!" Beo mereka kompak.

❀(*´▽'*)❀

Di lain tempat, tepatnya di garasi rumah, seorang remaja tengah menatap lamat sebuah motor sport di hadapannya. Ia lantas menempelkan jari telunjuknya di dagu. Memikirkan sekenario apik di otak cerdasnya. Entah apa yang ada di pikirannya, senyum tipis terukir di wajahnya. Seakan ia sudah mempersiapkannya sedari lama. Kepalanya menoleh saat menyadari keberadaan orang lain.

This is ArshakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang