18. Nongkrong

278 32 14
                                    

Dari sekian banyak nama estetik dan keren, kenapa perkumpulan di asrama itu harus dinamai Anggota Sembilan? Apakah tidak ada nama lain? Apa alasannya hanya karena mereka beranggotakan sembilan orang, jadinya harus Anggota Sembilan?

Kenapa? Kepanjangan, ya?

Kalau ditanya alasannya apa, Bagas sebagai manusia random hanya bisa menjawab, "Yo, ndak tau, kok tanya saya."

Atau, jika kalian ingin mendengar jawaban dari Reyhan, si manusia julid, dia hanya akan mengatakan, "kepo." Dengan nada yang menyebalkan.

Memang paling benar, cari jawaban dari Septian saja, soalnya semua orang setuju jika manusia maha benar sudah dinobatkan hanya kepada Septian Harsa Abimanyu dibandingkan kaum perempuan.

"Kenapa harus Anggota Sembilan, Sep? Kan ada nama lain yang lebih keren, black cobra misalnya, atau serigala, warrior gitu."

"Sorry, kita bukan penerus geng sinetron Anak Jalanan, ya, bestie. Kita cuma punya grup tongkrongan di asrama. Nama apapun yang dipake itu sama sekali gak ngaruh. Yang penting kita masih bisa kumpul terus seneng-seneng bareng member, udah gitu aja," kata Septian.

"Iya, sih, bener, cuma kita nyebutnya kagok aja. Ang-go-ta Sem-bi-lan, gak ada singkatannya, kah?"

"Apa? Mau singkatan kayak gimana? Angsem? Gobil? Taslan? Terserah, dah, mau disebut kayak gimana juga."

"Masih penasaran, Anggota Sembilan beneran gak ada filosofi nya, Sep?"

"Kalo itu sesuai kepercayaan masing-masing aja, paham? Kalo gak paham sana tanya Kak Gem biar lu lu pada dikasih paham," ucap Septian lantas ia menutup sesi tanya jawab sekaligus menutup berlangsungnya live insta malam itu.

"Perkara nama grup doang ampe panjang bener bahasnya," seru Gilang kembali merebahkan tubuhnya pada sofa setelah Septian mematikan live nya.

"Tapi bener, loh, itu yang nyetusin panggilan grup kita siapa, sih, sebenernya?" Tanya Alan memandang semua member dengan raut penasaran.

"Bagas gak sih? Heh, lo kan yang nyiptain nama itu?" Tuduh Septian menunjuk Bagas.

"Gak sopan lo main tunjuk-tunjuk, bukan gue anjir yang bikin nama itu," sentaknya pada lengan Septian yang menodongnya.

"Siapa dong, lo pada kok gak pada ngaku, sih. Bentar coba, gue inget-inget dulu," ucap Septian seraya mengetuk jarinya pada keningnya. Ia hening beberapa lama dan member membiarkan saja hal itu.

"Guys, gue dapet voucher di gacoan. Pembelian minimal 200 ribu dapet potongan harga 50 ribu. Mau gak?" Devano turun dari sofa dan menunjukkan ponselnya pada member.

"GASSS! Hayuu kita ke gacoan beli mie!" Seru Jaya antusias. Ia bahkan sampai melempar ponselnya ke sofa dan menimbrung bersama member yang duduk dibawah.

"Mie teroooossss, keriting-keriting tuh usus lo," sekonyong-konyong Alan memberi geplakan pada Jaya. Namun anak itu hanya cengengesan.

"50 ribu doang?" Beo Reyhan menatap Devano.

"Tapi lumayan 50 ribu juga," kata Devano menyahut.

"Jam berapa ini? Mau kesana?" Tanya Rizwan celingak-celinguk menatap member.

"Mau jam sembilan, hayuk lah sekalian nongkrong. Daripada tidur," celetuk Kalio yang di angguki semangat oleh Jaya.

"Kuy, kuy, kuyyyy, kita nongkrong sambil makan mie," timpal Jaya dengan matanya yang berbinar.

"Jangan makan mie terus, lu seminggu ini gue perhatiin udah makan sampe 4 kali, ya," tegur Reyhan.

"Kita pergi tapi lo jangan pesen mie, pesen yang lain aja, gimana?" kata Gilang menepuk bahu Jaya.

[✓]FILANTROPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang