𝗜𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿, 𝗵𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗴𝗮𝗯𝘂𝘁 𝗱𝗼𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗼𝗮𝗹𝗻𝘆𝗮 𝗴𝗮𝗸 𝘁𝗮𝘂 𝗺𝗮𝘂 𝗻𝗴𝗮𝗽𝗮𝗶𝗻.
𝗧𝗼𝗹𝗼𝗻𝗴 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝗻𝘆𝗮 𝘆𝗮, 𝗷𝗶𝗸𝗮 𝗺𝗮𝗹𝗲𝘀 𝗸𝗼𝗺𝗲𝗻 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗴𝗮𝗹𝗶𝗻 𝗷𝗲𝗷𝗮𝗸 𝗮𝗷𝗮. 𝗛𝗮𝗿𝗴𝗮𝗶 𝗴𝘂𝗲 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗽𝗲𝗻𝘂𝗹𝗶𝘀𝗻𝘆𝗮 𝙜𝙪𝙮𝙨.
𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙨𝙚𝙠𝙚𝙗𝙤𝙣 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝘿𝙤𝙜_35 alias inisial D.
.
.
.
.
Happy Reading.
"WOY ANJ*NG YANG DI BAWAH!! TOLONG TANGKAP NIH TANGGA EEH MAKSUDNYA MANGGA!!. " Teriak nyaring seorang gadis dengan penampilan urakan nya yang sangat tidak mencerminkan seorang gadis terlebih baju seragam putih milik nya tidak bewarna putih lagi melainkan warna coklat gara-gara jatuh ke lumpur, untung gak ke t*i sapi sekalian.
"ANJ*NG NGATAIN ANJ*NG!!. " Balas seorang pemuda yang berada di bawah tepatnya sedang mengumpul buah mangga yang di jatuhi gadis urakan yang sedang nangkring di atas pohon.
"SIALAN LO RESKA!!. " Umpat gadis itu tanpa menatap pemuda bernama reska Adiowiyata.
"CEPETAN NJIR!! NANTI PEMILIKNYA KE SINI!. " Ucap keras reska sambil mengamati sekelilingnya padahal sudah banyak orang yang melihat kelakuan dua orang sahabat itu.
"BANYAK BACOT LO!! YAK_" Perkataan gadis itu terhenti oleh sebuah teriakan seseorang.
"SEDANG APA KAMU DI SINI RESKA!!. " Ucap keras orang itu menatap galak pemuda yang tengah menyengir lebar tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Ahhk anu pak.. Anu. " Ucap reska sedikit gugup karena tatapan pria paruh baya yang menjabat sebagai kepala sekolah itu.
"Anu apa!! Anu mu kah!!. " Sarkas pak kepala sekolah menatap tajam reska sebelum beralih menatap mangga yang nyembul dari plastik hitam dengan mata melotot lalu menatap ke atas.
Betapa terkejut nya dia melihat seorang gadis yang tampak santai-santai saja di atas pohon dan lebih memilih menikmati mangga sambil melihat Sahabat nya kena omel di bawah sana.
"ASTAGA LIANA!! SUDAH BERAPA KALI PAPAH BILANG JANGAN KAYAK MONYET!!. " Teriak pak kepala sekolah bernama pak rudy Wijaya sinovic sekaligus ayah dari gadis urakan di atas pohon itu.
"Yeee papah mah gitu. Lagipula nih ya pah, papah waktu muda dulu juga kayak liana!! Bahkan kata mamah, papah itu sering kibarin celana dalam guru bahasa Inggris dulu padahal masih ada bulu nya yang nyangkut!. " Oceh liana membuka kelakuan ayah nya semasa muda dulu yang mana membuat pak rudy menutup muka nya malu.
"Kamu jangan buka masa muda papah bisa gak sih!! Kayak kamu gak pernah aja!! Malah lebih parah kamu kibarin celana dalam para guru di sini. " Ucap pak rudy ikut-ikutan membuka kelakuan putri nya itu.
Akhirnya terjadi lah adu bacot antara ayah dan anak itu yang sama-sama gak mau ngalah. Sedangkan reska? Pemuda itu mah sedang mengupas buah mangga dan buah lainnya untuk di jadiin rujak, entah kapan membeli buah lainnya yang pasti ya ada.
𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠...
"Adoyyy pantat semok gue!!. " Ringis liana yang baru turun dari atas pohon dengan cara melompat dan sekarang malah mendapatkan jeweran dari pak rudy.
"Aduhhh papah!! Lepasin pah!!. " Pekik liana mengaduh dan berusaha melepaskan jeweran dari ayah nya itu.
"Bagus yah!! Bisa turun baik-baik gak tadi, kalau kenapa-napa siapa yang susah? Kalau mati mah tinggal di kuburin dan makan enak!. " Ujar pak rudy menatap galak putri nakalnya itu namun terlihat jelas bahwa dirinya sangat kwatir.
"Astaga papah. Hiks.. Hiks papah do'ain liana cepat mati ya? Atit ati atu dengel nya. " Ucap liana dramatis.
𝙋𝙡𝙖𝙠𝙠...
Tanpa perasaan pak rudy menggeplak kepala putri nya itu tak terlalu keras tapi mampu membuat liana kesal di buat nya.
"Aku aduin papah ke mamah!! Baru tau rasa!. " Ucap liana mencak-mencak tak Terima kepala nya di geplak sang ayah.
"Aduin aja kalo berani!. " Tantang pak rudy dengan gaya songongnya, tak mencerminkan kepala sekolah sedikitpun.
"Awas!. " Ucap liana mengambil handphone nya dari dalam saku celana seragam milik nya. Liana memang menggunakan celana dan tidak mau memakai rok, katanya sih ribet dan gak mau repot.
Pak rudy yang melihat itupun seketika kwatir.. " Eettsss iya deh, nih. " Ucap pak rudy menyodorkan uang bewarna merah bergambar pak soekarno yang sedang nyengir.
"Nah gitu dong. " Ucap liana mengambil uang bewarna merah kesukaan nya itu, ralat kesukaan para ibu-ibu maksud nya.
"Papah pergi dulu, ada urusan. " Pamit pak rudy yang di angguki oleh liana yang tengah duduk di atas karpet yang sudah di sediakan reska.
"Lama bet dah lu njir, sampe lumutan gue nungguin lo adu bacot sama bapak lo. " Omel reska kesal pada sang sahabat.
"Mana ada lama, sebentar aja tuh, mungkin 2 menit. " Ucap liana memutar bola mata nya, malas dia tuh mendengar omelan reska.
"2 menit pantat mu! Kek bisa aja hitung waktu. " Cibir reska mendengus kesal.
"Yeee bisa lah. " Balas liana yang tak mau mengalah.
"Iyain aja dah. Yok makan. " Ajak reska mulai memakan rujak di depan nya dan diikuti oleh liana.
.........
Siang hari nya, tepatnya saat jam waktu para murid-murid pulang pun, kini liana dan reska tengah duduk di kursi tempat para penjual kaki lima biasanya berada.
"Na, nanti malam katanya ada balapan. Lo mau ikut gak? Atau nonton aja? " Tanya reska pada liana yang sedang asyik memakan bakso nya.
"Kayaknya nonton aja deh res, lagi males soalnya. " Jawab liana menatap sejenak pemuda di samping nya sebelum asyik kembali.
"Yaudah deh, gue bilangin dulu. " Angguk reska membuka handphone nya dan mengetik sesuatu lalu kembali memakan makanan nya setelah urusan nya dengan handphone selesai.
"Iya." Angguk liana.
Selesai makan, keduanya tengah melajukan motor milik mereka dengan kecepatan di atas rata-rata tanpa memperdulikan setiap umpatan dari pengguna jalanan lainnya.
Baik liana maupun reksa, kedua orang itu sama-sama tidak mau mengalah sampai akhir nya seorang anak kecil dengan pakaian compang-camping tengah menyebrang jalan sambil menenteng kardus di tangan anak kecil itu.
𝙏𝙞𝙩... 𝙏𝙞𝙩.. 𝙏𝙞𝙩... 𝙏𝙞𝙩...
𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠... 𝘿𝙪𝙖𝙧𝙧...
Liana dengan cepat membanting stir motor nya ke arah lain yang malah menuju ke sebuah pembatas jembatan sampai kecelakaan pun tak bisa di hindar kan lagi kali ini karena mendadak rem motor milik liana blong.
Suara ledakan dari motornya mampu membuat orang-orang yang berada di sana terkejut mendengar nya begitu juga dengan reska yang tak kalah terkejut nya.
"LIANA!!. " Teriak nyaring reska menghentikan motor nya dan dengan cepat ke lokasi kecelakaan yang baru sedang terjadi beberapa detik yang lalu.
"Re.. Ska hiks.. Hiks pah.. Pah.. Sak.. Kit. " Lirih liana dengan wajah penuh dengan darah yang menutupi nya, sedangkan reska memeluk erat gadis yang ada dekapan nya sekarang.
"Hiks.. Hiks liana bertahan ya, sebentar lagi ambulans nya datang hiks.. Hiks. " Tangis reska.
"Jag.. ain.. Pah.. Pah. " Lirih liana sebelum menghembuskan nafas terakhirnya dengan tangan yang tadi nya mengelus pelan pipi reska kini terhempas di aspal.
"LIANA!!. " Teriak nyaring reska.
.................
Jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi menjadi putri DUKE antagonis ( HIATUS )
Historical FictionTransmigrasi menjadi putri DUKE. ...... Mengisahkan seorang gadis dengan berbagai kelakuan gila nya yang malah ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis gara-gara seorang pengemis yang menyebrang jalan. "Ini antagonis bego apa terlalu obsesi si...