06.Pembatalan.

2K 108 9
                                    

Happy Reading...

.

.

.

Kediaman Duke Robert, kini kedatangan seorang tamu yang di hormati dan di segani tapi berbeda dengan liana yang tidak ingin menghormatinya sedikitpun.

"Cih. Enak aja gue hormat sama tuh orang, emang dia siapa? " Cebik liana dengan bibir manyun beberapa cm.

"No nona, yang mulia putra mahkota sedang menuju kemari, harap nona segera menemuinya. " Ucap nera menegur liana yang sedang mencak-mencak.

"Bilang ke ayah kalo aku gak mau ketemu sama tuh pangeran, aku mau pergi tidur! Bay. " Ucap liana menjatuhkan tubuh nya ke atas ranjang begitu saja tanpa memperdulikan nera.

"Bukan nya nona selalu mengunjungi istana? Kenapa sekarang nona tidak mau pergi untuk menemui yang mulia putra mahkota dan lady cillia?. " Tanya nera bingung.

"Terserah aku lah. Dah sana pergi, aku mau tidur. " Jawab liana ketus sekaligus mengusir karena dirinya memang tidak ingin bertemu kedua protagonis, karena bagi nya tidak ada gunanya juga.

"Baik nona, kalau begitu hamba pamit undur diri. " Ucap nera membungkukkan badannya lalu pergi meninggalkan ruangan liana sambil menghela nafas.

Setelah pintu tertutup rapat, liana lantas turun dari atas ranjang menuju balkon kamar sambil menengok ke sana kemari.

"Pas, waktu nya untuk kabur. " Ucap liana bersiap-siap ingin melompat dari lantai atas, mungkin lantai tiga tempatnya berada.

Tapi jangan kwatir, liana itu sudah sangat ahli dalam melompat jadi tidak apa-apa kecuali gaun nya aja sih yang ganggu dan sedikit ribet tapi liana bisa mengatasi nya.

"Kayaknya gue perlu celana sama pakaian simpel deh, soalnya gaun kek gini bikin ribet aja. " Gerutu liana lalu melompat dari lantai tiga menuju ke bawah.

"Yuhuuu." Girang liana melambaikan tangannya pada Duke Robert yang berada di ruang tamu begitu juga dengan ardian abang nya.

"LIANA!!. " Teriak Duke Robert dan ardian secara bersamaan menatap terkejut dari jendela. Tentu saja dengan jantung yang ingin lepas dari tempat nya karena melihat liana yang terjun begitu saja tanpa menggunakan apa pun untuk turun.

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠𝙠...

"Adoy!!. " Ringis liana sambil mengelus bokong nya yang sedikit sakit karena ciuman dengan lumpur.

"Iisshhh kenapa ada lumpur sih!!" Kesal liana menatap baju nya yang berubah warna, yang awalnya baju liana bewarna biru laut kini berubah menjadi warna coklat.

"Bomat ah, sekarang cusss pergi. " Lanjut liana berlari tanpa menyadari para pengawal yang menatap nya plonga-plongo di tempat.

Sesampainya di tempat tujuan yaitu taman belakang kediaman, tanpa ba-bi-bu gadis itu memanjat pohon rambutan yang di lihatnya tadi lewat jendela kamarnya.

"ASTAGA LIANA!! Apa yang kau lakukan di atas sana? " Kaget hardian menatap kaget adiknya yang tengah berada di atas pohon dengan mulut yang sudah terisi buah rambutan.

"DIAWM." Balas liana dengan mulut sedikit penuh.

"Putri ku, tolong turun dari atas sana. " Ucap Duke Robert menutup wajahnya malu karena melihat kelakuan putri nya yang sangat berbeda dari yang dulu.

"SEBENTAR AYAH!!. " Ucap liana berteriak keras sebelum buah rambutan di jatuh kan dari atas ke bawah.

"Uuhhmmm manis bet dah. " Puji liana pada rambutan yang tengah di makan nya sekarang.

Transmigrasi menjadi putri DUKE antagonis ( HIATUS ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang