Gue panjangin Dikit ceritanya sebagai pengganti yang kemarin karena terlalu pendek gue tulis.Happy reading...
.
.
.
"Nona. Sejak tadi anda keliatan nya sangat lesu, apa nona sakit? " Tanya nera menatap kwatir gadis di depan nya yang tampak tidak banyak tingkah seperti sebelumnya.
"Aku tidak apa-apa nera. " Ucap liana tersenyum manis namun tampak di paksakan jika di lihat dengan jelas.
"Tapi. Wajah anda tampak sedikit pucat, apa nona sedang tidak enak badan? " Tanya nera sekali lagi menatap kwatir gadis di depan nya.
"Apa wajah ku keliatan sedikit pucat nera? " Tanya balik liana ikut membalas tatapan pelayan nya itu.
"Iya nona. Sepertinya anda belum pulih dari pingsan kemarin. " Jawab nera menganggukkan kepala nya pelan.
"Hm mungkin. Oh iya nera, tolong belikan untuk ku makanan sebanyak mungkin. " Titah liana mendudukkan dirinya di kursi pinggir jalan pasar.
"Baik nona, segera hamba akan membeli nya. " Angguk nera lalu pergi dari hadapan liana yang sedang di kawal lima orang pengawal di samping kiri-kanan nya.
....
Hanya memerlukan waktu setengah jam saja nera dan dua pengawal membeli apa yang di pinta liana tadi.
"Nona!!. Wajah anda semakin pucat. " Ucap nera kwatir sekaligus terkejut melihat wajah nona nya yang semakin pucat padahal baru di tinggal sebentar.
"Hm. Biarkan saja. " Ucap liana lesu.
Nera hanya mampu menghela nafas mendengar penuturan nona nya itu sebelum membuka suara kembali.
"Nona. Reputasi dua orang yang di maksud kini sedikit memburuk. " Beritahu nera secara tiba-tiba.
"Ssttt.. Jangan membahas itu lagi, aku sedang tidak ingin mendengar nya. " Ucap liana meletakkan jari telunjuknya ke bibir pink pucat nya pertanda nera harus diam tak membahas apa yang mereka maksud.
"Baik nona. " Angguk nera cepat.
"Nera. Apa kau tahu dimana panti asuhan riosi Austria? " Tanya liana pada pelayan di samping nya.
"Tahu nona. Memang nya ada apa? " Jawab nera dan bertanya balik.
"Antarkan aku ke sana tanpa memberitahu pihak panti. " Ucap liana pelan penuh tekanan di setiap katanya.
"Ba baik nona. " Angguk nera gugup.
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘯𝘦𝘳𝘢 𝘨𝘶𝘨𝘶𝘱? 𝘈𝘱𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴 𝘥𝘪 𝘯𝘰𝘷𝘦𝘭 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘱𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘢𝘪𝘬-𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶 𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘵𝘢 𝘒𝘦𝘬𝘢𝘪𝘴𝘢𝘳𝘢𝘯!. " Batin liana bingung. Pasalnya di novel yang di masuki nya sekarang banyak kejanggalan dari awal cerita di mulai.
Tapi liana yang bodo amat hanya menerus kan bacaannya saja tanpa memperhatikan setiap detail kejanggalan yang banyak tertulis di buku.
"Silahkan naik nona. " Ucap salah satu pengawal membuka kan pintu masuk kereta kuda untuk liana naiki.
"Kita tidak menggunakan kereta kuda, melainkan berjalan saja karena jarak panti dari sini tidak jauh. " Ucap liana saat mengingat kembali letak panti yang di tanya nya tadi pada nera.
![](https://img.wattpad.com/cover/373635348-288-k695196.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi menjadi putri DUKE antagonis ( HIATUS )
Ficción históricaTransmigrasi menjadi putri DUKE. ...... Mengisahkan seorang gadis dengan berbagai kelakuan gila nya yang malah ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis gara-gara seorang pengemis yang menyebrang jalan. "Ini antagonis bego apa terlalu obsesi si...