Happy Reading...
Typo bertebaran....
.
.
.
"Oh iya yang mulia, bukan kah anda muak dengan saya? Kenapa kemari? Kalau kerja kelompok seperti nya di tempat anda lebih cocok daripada di tempat saya dan si kembar. " Lanjut liana sinis.
"Cih. Saya tidak sudi ke sini Jika bukan karena tugas kelompok yang di aju kan ardian di sini. " Kata pangeran keenan dengan wajah triplek nya minta di tampol.
"Yaudah. Kalau mau kerja kelompok silahkan, asalkan jangan ganggu. " Peringat liana sebelum beralih kembali ke permainan lainnya bersama hardian.
"Bang. Kita ke kamar ku aja yuk, malas sekali rasanya aku melihat seseorang yang ikut campur. " Sindir liana melirik keenan di samping nya.
"Eehhh. Gimana jika berdua ke pasar aja li? Kan lumayan dekat dari sini!. " Ujar hardian memberi usulan.
"Hm. Kayaknya boleh deh, yuk kita ke pasar. " Angguk liana dengan mata berbinar binar cerah.
"Ekhem. Jika ingin keluar dari akademi, alangkah baiknya kalian berdua izin terlebih dahulu dengan kepala sekolah. " Ucap ardian memberitahu.
Liana dan hardian saling lirik sejenak dengan sedikit senyuman aneh mengembang di Bibir kedua nya.
"Siap bang. Kami berdua pamit dulu. " Ucap hardian dan liana menganggukkan kepala mereka.
"Hati-hati di jalan. " Peringat ardian pada kedua adik nya.
"IYA BANG!. " Ucap serentak hardian dan liana sebelum keluar dari dalam kamar asrama mereka.
Di luar asrama, tampak hardian tengah membisikkan sesuatu ke telinga liana sebelum keduanya pergi.
"Ikuti aku, aku tahu jalan yang tepat untuk bolos ke keluar. " Begitulah bisikan yang di bisik oleh hardian sebelum mereka berangkat.
Sesampainya di belakang kediaman para pelayan, dengan hati-hati keduanya mengendap-endap ke sebuah batu besar.
"Bang. Terus ini gimana ? " Tanya liana pada sang abang karena yang dia lihat adalah jalan buntu.
"Bentar." Ucap hardian sebelum menggeser batu besar yang berada di depan mereka dengan sekali geser saja.
Seketika itu juga, tanah yang menutupi sebuah pintu terbuka lebar yang awalnya di kira liana perbukitan tanah ternyata itu adalah jalan rahasia.
"Darimana abang tahu tempat ini? " Tanya liana kembali.
"Oohh ini abang gak sengaja geserin batu besar ini gara-gara gak sengaja tersandung sampai membukakan sebuah pintu yang Jalan nya langsung tembus ke pasar. " Jawab hardian mantap.
"Yaudah kalo gitu, yuk kita cepat-cepat pergi lalu tutup kembali tuh tanah. " Ujar liana tampak tidak sabaran.
Keduanya pun langsung saja masuk ke dalam pintu tadi dengan hardian yang memutar sesuatu dari samping pintu masuk yang awalnya terbuka menjadi tertutup kembali.
"Bang. Kayaknya nih jalan ada yang sedikit janggal deh!. " Ujar liana tiba-tiba merasa kan sesuatu yang tidak dirinya ketahui.
"Gak tuh li, soalnya gue udah biasa keluar lewat sini. " Ucap hardian memberitahu biarpun sedikit kepikiran dengan perkataan sang adik.
Saat keduanya terdiam dan terus berjalan, hardian dan liana terdiam di tempat mereka saat mendengar suara beberapa orang dari balik dinding batu.
.....
![](https://img.wattpad.com/cover/373635348-288-k695196.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi menjadi putri DUKE antagonis ( HIATUS )
Historical FictionTransmigrasi menjadi putri DUKE. ...... Mengisahkan seorang gadis dengan berbagai kelakuan gila nya yang malah ber transmigrasi ke tubuh seorang antagonis gara-gara seorang pengemis yang menyebrang jalan. "Ini antagonis bego apa terlalu obsesi si...