6.Manik Hitam Legam?

290 71 4
                                    

Assalamu'alaikum semuaa!
Thaa come back, jan lupaa votmen nyaa yakk!

Happy Reading ☺

***
Ponpes Daarut Tauhid.

Seminggu berlalu, semua anggota inti organisasi silat telah siap, setelah melakukan berbagai macam latihan beberapa hari lalu, mereka telah siap untuk membuka resmi organisasi ini.

Terlihat kumpulan santriwati dan santriwan tengah berdiri di lapangan dengan barisan terpisah, mereka akan mendengar kan informasi yang akan di sampai kan oleh pemimpin pondok mereka.

Kyai Hasan sudah berdiri di podium lapangan, menunggu semua Ustadz Ustadzah ikut berbaris, agar semua tau peresmian ekstrakurikuler baru ini.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Kyai Hasan memulai pidato singkat nya dengan salam, dan di jawab kompak oleh semua orang.

"Alhamdulillah hirabbil 'alamiin wa bihi nasta'innu wa'ala umuriddunya waddin, asyhadu Allah Illaha illallah wa asyhadu anna Muhammaddur Rasulullah, Allah humma shali 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala ali Sayyidina Muhammad.
Puji syukur kita panjat kan kehadirat Allah SWT, yang Mana kita masih di berikan kesehatan kesempatan untuk dapat berkumpul di sini, dalam rangka peresmian organisasi atau ekstrakurikuler baru di pondok kita.
Shalawat beriring salam tak lupa kita curah kan kepada junjungan kita, nabiyullah bihil karim, Muhammad SAW, karna beliaulah yang telah membawa kita dari alam yang gelap menuju terang benderang seperti sekarang ini." Kyai Hasan membuka acara dengan rentetan kalimat pembukaan.

"Seperti yang telah kalian tau, bahwa putra sulung saya sudah kembali dari menimba ilmu di Tarim, Hadramaut,alhamdulillah ia sudah selesai menjalankan study di sana, dan ia juga lah yang mengusulkan pembentukan ektrakurikuler silat, karna ini merupakan hobi nya dari kecil, tujuan di bentuknya organisasi ini akan di sampaikan langsung oleh Rishad, silahkan Rishad jelaskan!" Kyai Hasan menitahkan sang putra untuk memberi penjelasan mengenai pembahasan ini.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Rishad mengucap salam sebelum mulai.

"Perkenalkan saya Rishad Taufiq Alvendra, anak sulung Abi Hasan, alhamdulillah saya baru pulang dari Tarim, Hadramaut, untuk memperluas cakupan ilmu agama saya, 6 tahun menimba ilmu di sana membuat saya banyak mendapat ilmu pengetahuan." Rishad berkenalan terlebih dulu, agar semua mengenal nya.

Perkenalan Rishad membuat gaduh para santri di lapangan, apalagi santriwati.

"Wahh ini tahh yang namanya Gus Rishad?!"

"Ya Allah indahnya ciptaan muu."

"Spek pangeran ini mah."

"Saya sudah kalah tampan Gus..."

"Keren bet yak, udah pinter, paham agama, tampan rupawan, paket lengkap deh Gus!" begitulah kira kira bisikan para santri.

"Karna saya hobi dalam bidang bela diri pencak silat ini, membuat saya ingin mengajak seluruh santri yang juga berminat, untuk mengembangkan atau mengasah lebih dalam tentang silat ini. Organisasi yang di beri nama Golden Eagle yang memiliki arti Elang Emas, karna organisasi ini akan menjadi yang paling tangguh, gagah, dan berkilau bak emas di pondok kita, kelak di akhir semester kita akan mengirim perwakilan dari pondok untuk mengikuti lomba pencak silat di ibu kota, dan kalian yang berminat, juga bisa menjadi orang yang kuat karna bisa bela diri, selalu siap menghadapi tindakan kejahatan di luar sana sendiri jika sudah selesai menjalani pendidikan di pondok ini. " Semua menyimak dengan seksama penjelasan Rishad.

Berbeda dengan Keinara dan kawan-kawan, mereka merasa aneh dengan situasi ini, seorang Rishad Taufiq Alvendra, yang mereka kenal kulkas 9 pintu itu, menjelaskan panjang lebar mengenai organisasi ini di depan semua orang, kemana perginya Gus Rishad yang irit bicara itu?

Love in Silence Keinara & Rishad [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang