Mencintai mu dalam diam tak pernah membuat saya bosan.
_Rishad Taufiq Alvendra***
"Ummi!, sini cicip dulu semur nya, ada yang kurang ngga?"
Keinara yang sedang mengaduk daging semur sedikit berteriak memanggil Ummi Ruqayyah."Bentar Raa, Ummi lagi nyapu ruang tamu ini." balas wanita paruh baya dari arah ruang tamu.
"Ummi, jangan lama-lama ya!" pekik nya sekali lagi, mengingatkan.
"Eh iya, kapan ya Gus Rishad nyampe?" Keinara bergumam pelan, Tapi saat itu Ummi Ruqayyah sudah berada di belakang nya.
"Dorr!!" suara itu sangat memacu detak jantung Keinara yang tengah melamun.
"Eh ayam ayam!" latah nya asal, terperanjat kaget karna suara Ummi yang cukup memekakkan telinga.
"Astagfirullah Ummi." Keinara di buat geleng-geleng, sekarang lihat lah Ummi nya itu, tengah susah meredakan tawa.
"Lagian kamu ngapain ngelamun? Lagi mikirin apa?" tanya Ummi Ruqayyah setelah berhenti menertawakan putri nya, raut wajah Keinara sudah masam ulah Ummi Ruqayyah.
"Ga, ga ada mikirin apa-apa kok Ummi." Keinara mulai kembali Fokus mengaduk semur di kuali, sedangkan Ummi Ruqayyah tersenyum aneh sambil menampakkan barisan gigi putih nya.
"Yakin sayang?" ucapan nada mengejek Ummi Ruqayyah membuat Keinara menghela napas dan merotasikan mata nya malas.
"Ya Allah Ummi, udah dibilangin juga. Udah, ini cicip dulu." Keinara menyendok sedikit kuah semur yang mendidih di atas kompor,meniup nya sebentar lalu mengarahkan nya kemulut Ummi Ruqayyah.
"Hm.." gumam Ummi Ruqayyah merasakan masakan daging yang dibuat oleh anak gadis nya ini, Keinara menatap penuh binar, menanti reaksi apa yang akan sang Ummi beri.
"Gimana Ummi?" tanya Keinara tak sabaran.
"Sudah pas ini, paling kamu tambahin lada bubuk dikit lagi, kalo sudah, bisa langsung di simpan, biar besok tinggal di angetin." jelas nya membuat Keinara mengangguk paham.
Keinara mencari lada seperti yang Ummi nya minta, lalu dia taburkan sedikit di dalam masakan,
"Sudah, tinggal tunggu dikit lagi, masakan mu emang the best ya Ra."Keinara menaruh spatula yang ia gunakan untuk mengaduk, tersenyum merekah mendengar pujian manis dari bibir sang Ummi.
"Syukron Ummi, kapan sih Keinara gagal dalam bidang memasak?" ujar nya bangga, Ummi Ruqayyah hanya terkekeh pelan.
"Iyaa ga pernah Ra, tadi kamu nanyain kapan Rishad sampe kan?" Ummi Ruqayyah mengalihkan topik pembicaraan, membuat Keinara mati kutu.
"Ngga, ga ada aku nanya gitu." elak nya tak terima.
"Alah mau bohong? Ummi sudah dengar kamu ngomong sendiri tadi, tidak usah mengelak lagi." ternyata pendengaran Ummi ini masih sangat bagus, belum konslet seperti orang tua pada umumnya.
"Nara kira Ummi ngga denger." gerutunya karna malu.
"Ya denger lah, ini Ummi mu Ra, bukan nenek umur 60 tahun." canda Ummi Ruqayyah membuat Keinara menahan senyum nya.
"Rishad sampe nya nanti sore selepas ashar, besok pagi kan ada syukuran kecil-kecilan buat menyambut Mas mu itu, nah kamu sekalian ajakin temen mu ya untuk ikut meramaikan?" ucap nya panjang memberi jawaban.
"Siap Ummi, nanti Keinara ajak mereka." Keinara menutup kuali, lalu membawa sisa piring kotor di wastafel, dan mengajak Ummi nya untuk kembali mempersiapkan acara tasyakuran besok pagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Silence Keinara & Rishad [On Going]
Fiksi RemajaWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA!! SPAM KOMEN BIAR THA TAMBAH SEMANGAT 🔥, DAN JANGAN LUPA VOTE NYAA😊 Kisah kehidupan yang cukup rumit harus Amora lalui, semua dimulai dari 8 tahun lalu, dimana pada saat itu Amora putri bungsu Farka Geovano in...